Dunia merah menyala, dengan beberapa tempat merupakan magma yang meletup-letup. Walau ukurannya sangat besar, namun hanya butuh kurang dari satu menit untuk Akara satu putaran orbit. Akan tetapi, ada benda lain yang ikut mengorbit, bulan dengan kilauan sangat terang. "Di mana ini!?" seru Akara, namun bulan terang tadi meluncur ke arahnya. Sayap perinya seketika terbuka, dengan tambahan warna kecoklatan menjadi 6 warna. Ia terbang menjauh, namun bulan itu semakin mendekat, bahkan ada gravitasi yang menarik Akara ke sana. Karena mendekat terlalu cepat, aura ranah 6 bulan energi muncul di belakang pundaknya. Auranya berputar hebat, membuat hembusan energi dari sayap perinya yang melambatkan lajunya mendekati bulan. Sambil terus berotasi pada planet itu, ia mendekati bulan seperti roket yang mendarat. Jleg!... Kedua kakinya menapak di permukaan bulan yang ternyata berwarna hitam gelap, namun memantulkan cahaya. Permukaannya juga licin seperti kaca, namun tidak bulat halus, melainkan tak
Read more