"Maafkan aku El, aku terpaksa membawamu kesini, agar kamu bisa sembuh.""Tidak, Mas! Tidaaaakk! Aku gak gila, Mas!"Aku bergeming, rasanya tak tega juga melihatnya jadi seperti ini. Maafkan aku, El."Mas, aku gak gila! Bawa aku pulang, aku gak mau di sini, Mas. Aku mau pulang, aku mau pulang, Mas!" teriak Elvina sambil meronta. "Kamu baik-baik di sini ya, El. Aku janji akan selalu menjengukmu," sahutku."Mas, aku mau pulang! Aku mau pulang!" Petugas itu memeganginya dan akhirnya membawa Elvina ke kamar perawatannya. Setelah memastikannya berada di kamar akupun segera ke pusat informasi dan bagian administrasi. Kuembuskan napas kasar saat keluar dari Rumah Sakit ini. Ada rasa sesak di dalam dada. Tapi mau bagaimana lagi, takutnya Elvina bertambah depresi. Kalau di sini akan ada yang merawatnya. Cukup lama berada di dalam mobil. Sudah tepatkah keputusanku ini? Ya, tapi aku harus tega. Aku akan menjenguknya bila ada waktu.Untuk meredam segala kecamuk di dada, kuraih ponsel di saku
Last Updated : 2022-09-17 Read more