"Nak Arini, ibu punya satu permintaan padamu.""Apa itu, Bu? Katakan saja, Bu.""Begini, Nak, kalau ibu sembuh, tolong bawa ibu menemui Bapak Unggul Adiningrat.""Unggul Adiningrat? Siapa dia, Bu?"Ibu menghela nafas dalam-dalam. Ibu terlihat bimbang untuk mengatakannya. Apa adalagi yang tidak kumengerti? Selain ibu memang sudah jadi janda semenjak Mas Tiar masih remaja?"Beliau bapak kandung ibu. Seperti yang ibu ceritakan waktu itu, kalau ibu sudah pergi dari rumah dan tiga puluh tahun tidak pernah pulang kampung. Saat ini ibu sangat rindu pada mereka. Ibu berharap, mereka masih hidup, agar ibu bisa meminta maaf padanya."Mendengar jawaban ibu, membuat hatiku kembali teriris perih. Kulihat wajah ibu memendam rasa penyesalan yang teramat dalam."Iya, Bu. Nanti Arini temani ibu pulang. Dimana kampung ibu?""Solo, Nak."Aku mengangguk lagi. "Ya sudah yang penting ibu sehat dulu ya."Ibu tersenyum dan mengangguk. Kegetiran yang tersirat dalam wajahnya berangsur pudar.Aku tak tahu tenta
Last Updated : 2022-08-27 Read more