"Baaang, Bang Adam!" Kak Lina tergopoh-gopoh menghampiri. "Kemana aja, Bang? Sejak Ibu kritis, Abang nggak pulang," tegur Kak Lina."Apaaa? Ibu kritiis? Sekarang Ibu dimana?" tanyanya. "Ibu dirawat di rumah sakit sentosa, Bang," sahut Kak Lina. "Apaa? Itu rumah sakit mahal. Kenapa kalian bawa ibu ke sana? Nanti aku juga yang bayar. Menyusahkan saja!" hardiknya. Astaga Bang Adam! "Bu ... bukan itu ...." Kak Lina tampak gemetar karena terkejut. Baru kali ini Bang Adam membentaknya. "Halaah! Sudah, sudah ...!" Masih dengan emosi, kakak iparku itu pergi meninggalkan kami. "Salma .., bagaimana Raihan? Kami ikut prihatin." Kak Lina menghampiri dan memelukku. Ah, rasanya rindu saat-saat seperti dulu. Saat Bang Irsan masih hidup, hubunganku dengan Kak Lina cukup baik. "Raihan sepertinya ada yg culik, Kak. Mohon doanya ya, Kak. Agar anakku cepat ketemu." Aku kembali terisak. 'Aku akan bantu share foto-foto Raihan. Media sosial sangat membantu," ujar Kak Lina lagi. "Makasih Kak Lin
Terakhir Diperbarui : 2022-08-25 Baca selengkapnya