All Chapters of Tanpa Status: Chapter 21 - Chapter 24

24 Chapters

Bab 21 Menjauh

Nico berjalan terhuyung-huyung saat memasuki apartemennya. Ia tampak lelah dan langsung duduk menyandar di sofanya. Ia lantas meraih remote TV dan menyalakannya namun ia tak bisa menikmati tontonan yang ada di TV. Akibatnya, ia menengadahkan kepalanya dan memandang langit-langit apartemennya, membiarkan TV menyala di sana. Ia memikirkan Jessica, wanita itu sepertinya berhasil menguras pikirannya. Hari ini ia tak henti-hentinya memikirkan wanita itu, apalagi sampai ia pulang dari kantor, wanita itu tak kunjung keluar dari ruangan atasan mereka. Nico memejamkan matanya, tak seharusnya ia terlalu serius dalam menganggap sikap Jessica yang kerap membuatnya berdebar-debar apalagi saat mereka bercinta. Nico mulai berpikir, wanita sepertu Jessica hanya menganggap sex adalah hal yang biasa namun tidak bagi Nico. Sex adalah pengalaman awal Nico dan ia melakukannya dengan perasaan.Nico berpikir mungkin ia tak patut lagi terlalu dekat dengan wanita macam Jessica, ia tak ingin perasaannya pada
Read more

Bab 22 Bimbang

Jessica diam merenung, ia sampai tak bisa menikmati hidangan steak di hadapannya. Ia mengingat lagi pertemuan terakhir ia dan Nico, bagaimana Nico bersikap tak ramah padanya. Jessica berpikir keras, apa yang membuat pria itu bersikap seperti itu padanya. "Apa steak-nya tidak enak?" Jessica tersentak dari lamunannya, ia menoleh ke arah Arya yang kini tersenyum lembut padanya. "Oh, bukan itu ...," kelit Jessica. "Ada yang mengganggu pikiranmu?" Jessica diam sejenak sebelum menjawab. "Tidak ada, jawabnya sambil berusaha tersenyum manis. Arya lalu menggenggam tangan Jessica. "Jika ada sesuatu yang mengganggu pikirianmu, kau bisa ceritakan padaku." Jessica mengangguk semangat. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja, kok, tidak ada masalah," ucapnya. Arya hanya mengangguk sambil tersenyum mengerti lalu ia kembali menikmati hidangan makan malamnya. *** "Aku lihat kau semakin dekat dengan karyawan baru itu," kata Arya. Jessica yang duduk menyandar di sofa tersenyum tipis. "Kenapa? Ka
Read more

Bab 23 Terima Kasih

Jessica dan Arman menoleh ke samping, ke arah pria yang berseru dengan lantangnya yang kini berdiri tak jauh dari mereka. Jessica tampak kaget saat melihat sosok itu adalah Nico. Nico menyeringai tajam menatap Arman. "Dengan paksa, Heh?" Arman mendengus sekali lalu secara terpaksa ia melepaskan cengkramannya. Sementara Jessica masih shock, tubuhnya gemetaran karena perlakuan paksa yang dilakukan Arman padanya. Sambil terus menatap tajam Arman, Nico berjalan menghampiri mereka. Setelah berada di samping Jessica yang masih shock, Nico meraih tangan Jessica. Menyadari tangan Jessica yang gemetaran hebat, Nico pun menggenggamnya erat. "Jessica, biar kutemani sampai di parkiran," kata Nico lalu ia menarik Jessica untuk memasuki lift dan meninggalkan Arman. Di dalam lift, mereka hanya berdiaman sementara Nico masih menggenggam tangan Jessica selama lift bergerak ke bawah. Secara berangsur-angsur ketakutan Jessica sirna, bahkan kini ia merasa aman berada bersama Nico. Perlahan ia menenga
Read more

Bab 24 Mari Kita Akhiri!

Jessica tampak lemah dan murung di kantor. Tidak seceriah seperti yang biasa tampak darinya, ia bahkan tak tersenyum dengan semua orang bahkan menyibukkan dirinya dengan beberapa dokumen yang harus dia selesaikan.Sebenarnya, dokumen itu bisa ia selesaikan kapan saja namun ia memilih untuk tidak menundanya mengerjakannya. Di sisi lain, Nico yang sedari ngobrol bersama rekan kerja lainnya, diam-diam memperhatikan Jessica yang tampak beda dari biasanya. Begitu pun saat makan siang, wanita itu tetap memilih makan sendirian. Ingin sekali Nico menghampirinya namun ia berusaha menahannya. Ia bisa merasakan ada yang beda dengan wanita cantik itu. Malam telah tiba, Nico mencoba mengambil kesempatan untuk bisa bicara dengan Jessica namun wanita itu malah memilih untuk lembur. *** Jam sudah menunjukkan jam 23.00 dan Jessica hendak membereskan dokumen dan meninggalkan mejanya. dengan anggunnya dia berjalan menuju lift namun ia tak menyangka di belakangnya, Nico juga menghampirinya. "Kau bel
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status