"Serra? Kenapa kedua matamu sembab seperti itu? Kau habis menangis?"Romana yang sedang mengaduk gula dalam dalam cangkir berisi teh spontan menghentikan aktivitasnya saat melihat keadaan Serra yang berbeda dari hari sebelumnya. Menantunya itu juga baru menampakkan diri di dapur, padahal, biasanya ia paling semangat untuk membuat sarapan. Hari ini, entah mengapa, Serra hanya menyiapkan bahan dan menyerahkannya kepada Bi Sumi lalu pergi kembali ke tempat cucian. Ia tahu, karena asisten rumah tangganya itu bercerita kepadanya beberapa saat yang lalu.Wajah ayu yang biasanya terlihat cerita kini telah terlihat kusut, kedua kelopak matanya terlihat lebih besar, dan kedua bulatan putih itu tampak memerah serta berair. Akan tetapi, sudah beberapa saat Romana menunggu, wanita paruh baya itu tak mendapatkan jawaban apa-apa dari Sang menantu. Serra hanya menundukkan kepala, membisu, tanpa berniat bicara sepatah kata pun."Apa Gamma menyakitimu?" tanya Romana kembali. Entah saat ini hanya pikir
Read more