"Hem... aku...." Dilan menelan ludah susah payah, di desak seperti ini oleh Sanaya. Entah mengapa, malam ini Sanaya nampak berbeda dari biasanya. "Jawab aja, Dilan. Gak apa-apa. Toh, itu hak kamu," pinta Sanaya yang belum melepas tatapannya pada sosok kharisma itu. "Saya lebih suka kamu jujur. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Karena saya perlu tahu, apakah laki-laki yang sudah berani mencuri ciuman pertama saya punya hubungan dengan wanita lain atau enggak. Itu aja." 'Hah? Serius? Yang kemarin itu ciuman pertamanya Sanaya? Gila! Mampus lu, Dilan!' Dilan menggerutu dan merutuki dirinya dalam hati. "So-sorry, Mbak. Kalo emang itu kenyataannya. Kalo pun aku tahu itu ternyata ciuman pertama Mbak Sanaya, aku gak bakal lakuin itu. Sumpah!" Dilan seketika gelagapan dan panik sendiri, dia bahkan sampai rela bersumpah seraya mengangkat kedua jari membentuk huruf V ke atas. "Tapi kamu udah terlanjur ngelakuin itu, Dilan. Dan kamu tahu, apa akibatnya bagi saya?" Sanaya semakin berani, berbicar
Last Updated : 2022-08-23 Read more