Semua Bab MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA : Bab 21 - Bab 30

83 Bab

Bab 21

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (21)"Ini, Bu surat cerainya. Tanda tangani bukti pengambilan berkas dulu ya, Bu, baru bisa Ibu bawa pulang akta cerainya," ujar petugas pengadilan agama tersebut pada Aira.Aira mengangguk patuh lalu segera membubuhkan tanda tangannya pada buku register yang terbentang di hadapannya.Setelah selesai menandatangani bukti pengambilan akta cerai itu, dia pun segera keluar dari gedung pengadilan agama dengan senyum terkembang di bibirnya.Dengan membawa serta kedua buah hatinya, usai dari pengadilan agama, perempuan itu gegas menuju kediaman pemilik tanah perumahan yang dia beli kemarin.Rencananya dia ingin minta segera dibuatkan surat perjanjian jual beli tanah kaplingan tersebut agar bisa memiliki kekuatan hukum atas tanah tersebut dan bisa segera membangun rumah impiannya itu di sana.Bulan kemarin dia sudah melakukan pembayaran pertama, tapi sengaja minta agar surat perjanjian pembelian secara kredit tanah tersebut dilakukan setelah ia mendapatkan su
Baca selengkapnya

Bab 22

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (22)Setelah mengurus berkas berkas yang diperlukan, beberapa hari kemudian, pernikahan Indra dan Selvi pun dilangsungkan.Tak ada pesta meriah seperti permintaan Selvi sebelumnya yang kemudian dibatalkan oleh wanita itu sendiri. Yang ada hanyalah ijab dan kabul yang dilangsungkan di hadapan petugas kantor urusan agama dan para saksi serta keluarga mereka saja.Dihadiri Bu Rahmi, dan anak anaknya serta menantunya, juga ibu dan kakak Selvi, Indra akhirnya mengucapkan ijab kabul pada wanita yang begitu ia cintai itu.Usai mengucapkan ijab kabul, dua insan itu pun keluar dari gedung KUA menaiki mobil yang dikemudikan oleh Rudy, kakak Indra."Kita sementara tinggal di rumah Mama aja ya, Vi. Kita belum punya rumah. Jadi sementara tinggal di rumah Mama aja ya? Lagian sebagai menantu perempuan, sudah seharusnya kamu tinggal di rumah mertua, kan?" ucap Indra pada istrinya."Tapi, Mas ... Mamaku juga maunya kita yang tinggal di rumah dia, karena rumahku juga se
Baca selengkapnya

Bab 23

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (23)"Pak, ini model rumahnya ya, Pak. Bisa kan, Bapak bikin persis seperti gambar ini dan desainnya sama persis seperti rumah ini?" tanya Aira pada pria paruh baya di depannya yang dikenalkan oleh pemilik tanah padanya sebagai pemborong bangunan yang kualitas pekerjaannya cukup baik menurut para konsumennya yang beberapa Aira temui untuk sekedar sharing dan tanya tanya.Harga borongan yang tidak mahal dari harga umum dan lamanya pengalaman laki laki tersebut sebagai pemborong bangunan membuat Aira merasa yakin untuk menyerahkan pekerjaan rumahnya pada laki laki itu. Apalagi Aira juga sudah melihat sendiri fisik bangunan yang berhasil dibangun oleh lelaki itu. Semuanya bagus dan tampak berkualitas baik."Iya, Bu. Insyaallah saya bisa membangun rumah sesuai model yang Ibu inginkan ini,' jawab lelaki itu pada Aira.Usai merundingkan masalah harga borongan pekerjaan membangun rumahnya tersebut dan lamanya perkiraan hari mengerjakannya, Aira pun segera mem
Baca selengkapnya

Bab 24

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (24)"Mas, aku pulang dulu ya, soalnya Cantika nanyain aku terus. Kalau kamu masih ingin sama sama aku, kamu bisa nyusul aku ke rumah mamaku ya, nanti atau besok pagi. Tapi baiknya sih besok pagi aja, soalnya malam ini aku capek banget, Mas! Pengen istirahat.""Besok pagi aja aku tunggu Mas di rumah mama ya. Kita bicarain soal toko nanti di rumah mama, oke?" sambung Selvi lagi sesaat sebelum masuk ke dalam mobil Ryan.Indra tak menyahut. Ia ingin mencegah Selvi pergi tapi tak berdaya saat istrinya itu memaksa naik ke mobil kakaknya lalu tanpa menunggu persetujuan darinya lagi, segera berlalu dari halaman rumahnya.Sepeninggal menantunya yang pergi tanpa pamit itu, Bu Rahmi mengepalkan tangannya dengan kesal. Perempuan judes itu lalu menatap tajam sang putra."Ndra? Gimana sih istri kamu itu? Malam pertama bukannya mikirin suaminya tapi kok malah mikirin anak perempuannya! Keterlaluan banget! Kamu harus bisa tegas sama dia, Ndra, biar nggak berbuat sema
Baca selengkapnya

Bab 25

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (25)"Mas, syukurlah akhirnya kamu datang juga. Masuk yuk, Mama dan Mas Ryan sudah nungguin tuh dari tadi," ujar Selvi saat akhirnya Indra sampai juga di kediaman mertuanya itu.Indra menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah istrinya masuk ke dalam rumah besar keluarga mertuanya itu.Di ruang tengah dia mendapati Bu Dewi dan kakak iparnya, Ryan tengah duduk seolah memang benar benar sudah menunggu kedatangannya.Melihat kemunculannya, mertuanya dan kakak iparnya itu sontak menyambutnya dengan senyum sumringah."Menantu Mama, Indra, akhirnya kamu datang juga. Ayok mari duduk. Mama sudah lama nungguin kamu lho. Ryan juga. Apa kabar? Kamu sehat sehat aja kan?" ujar mertuanya sambil mempersilahkan Indra untuk duduk.Indra tersenyum lalu pelan pelan duduk di depan Bu Dewi dan Ryan."Sehat sehat, Ma. Makasih Mama udah ngundang Indra ke sini. Apalagi kata Selvi, Mama ada rencana buat Indra. Indra bersyukur andainya Mama dan Mas Ryan memang percaya pada
Baca selengkapnya

Bab 26

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (26)"Aira? Dini? Dino? Kalian ... ?" Indra menatap tak percaya pada tiga sosok manusia yang ada di depannya itu.Entah sudah berapa lama mereka tidak lagi bertemu. Selama ini tak ada keinginan dalam hatinya untuk mencari.Namun, setelah apa yang terjadi dalam rumah tangga seumur kecambah-nya dengan Selvi, rasa haru dan rindu pada anak dan mantan istrinya itu menyeruak juga di sudut sanubari Indra.Sungguh, ia tak menyangka bisa bertemu Aira dan anak anaknya di sini. Tapi dia merasa sangat bahagia bisa kembali bersua setelah sekian lama berpisah.Ada pun Aira menutup mulutnya karena rasa terkejut yang sangat pada apa yang ada di depannya saat itu. Rasanya dia tak percaya melihat sosok Indra yang sedang menatap lekat dirinya dan kedua buah hatinya.Ya, Tuhan, bagaimana bisa tiba tiba mantan suaminya itu ada di depannya dan dapat menemukannya? Batin Aira gundah."Mas Indra ... ? Ngapain kamu di sini?" tanya Aira tak suka setelah beberapa detik terpana, b
Baca selengkapnya

Bab 27

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (27)"Dini ... maafkan, Papa. Dino juga, maafkan, Papa ya. Papa memang salah sudah membiarkan kalian pergi dari rumah kemarin, tapi percayalah papa sangat menyesal.""Papa sangat sedih setelah kalian pergi. Papa berusaha mencari kalian kemana mana tapi nggak ketemu, Sayang. Tolong maafkan Papa ya. Papa janji mulai sekarang Papa nggak akan meninggalkan kalian lagi. Papa akan menjaga kalian sampai kapan pun juga. Papa nggak akan membiarkan kalian hidup kesulitan lagi. Papa janji, Sayang ...," ujar Indra sambil bersimpuh mendekati kedua buah hatinya, tetapi baik Dini maupun Dino hanya bergeming saja. Mereka justru makin merapatkan badan ke tubuh Aira."Nggak! Dino nggak percaya omongan Papa lagi! Lagi pula siapa bilang kami hidup kesulitan setelah Papa dan nenek usir kami dari rumah? Nggak, Pa! Alhamdulillah kami hidup kecukupan berkat pertolongan Allah dan berkat mama cari uang!""Jadi Papa nggak usah temui kami dan merayu kami lagi, karena sampai kapan
Baca selengkapnya

Bab 28

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (28)"Ra, kamu mau kan memaafkan, Mas? Please, Ra. Belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Mas akan menceraikan Selvi lalu kita rujuk lagi ya, Ra?" ujar Indra sambil menatap wajah mantan istrinya dengan pandangan penuh harap.Aira tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya dengan tegas."Maaf, Mas. Aku nggak bisa! Sejak kamu bawa Selvi ke rumah dan memilih dia dari pada aku dan anak anak, sejak itu aku sudah mengenyahkan kamu dari hati dan pikiranku, Mas!""Sekarang nggak ada lagi tempat buat kamu dalam hidupku! Perkawinan kita sudah berakhir. Kita juga sudah resmi bercerai. Jadi, jalani saja hidup kita masing-masing. Nggak perlu lagi ada yang diurusin! Kamu sudah menikah dengan Selvi. Cita cita kamu untuk menjadi pendamping hidupnya sudah terlaksana. Sekarang apa lagi yang kamu sesali? Toh, dia adalah pilihan kamu sendiri?""Aku sudah pernah memohon, dan kamu menolak, Mas! Jadi sekarang, aku juga akan melakukan hal yang sama, menolak permintaan
Baca selengkapnya

Bab 29

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (29)"Jadi sekarang Aira sudah berubah? Sudah sukses? Sudah bisa bangun rumah sendiri? Yang benar, Ndra? Memangnya dia kerja apa? Bikin rumah kan mahal, Ndra? Dapat uang dari mana dia?" Bu Rahmi tak percaya mendengar perkataan putranya barusan.Masa iya, perempuan lemah yang dulu habis ia bully dan maki itu sekarang sudah berhasil dan sukses hidupnya? Dalam waktu yang nggak terlalu lama lagi. Kerja apa memangnya mantan menantunya itu?"Nggak tahu dia kerja apa, Ma. Tapi yang jelas dia sudah sukses sekarang. Anak anak juga kelihatannya baik baik aja. Duh ... kalau tahu begini nggak akan Indra ceraikan dia, Ma. Nyesel Indra jatuhkan talak dan biarkan dia pergi dari rumah ini. Milih Selvi malah jadi begini. Malam pertama, dia ninggalin Indra seenaknya," keluh Indra menjawab pertanyaan ibunya.Mendengar keluhan Indra, Bu Rahmi ikut menghela nafas. Sebagai seorang ibu, dia bisa mengerti dan merasakan kekecewaan Indra pada istri barunya itu.Namun, demi tak
Baca selengkapnya

Bab 30

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (30)"Dino! Cepat selesaikan tugas kamu! Teman yang lain sudah selesai, tapi kamu kok belum selesai juga?" ujar guru perempuan yang ada di depan kelas pada Dino yang belum juga selesai mengumpulkan tugas.Tak biasanya Dino terlambat mengerjakan tugas seperti ini karena bocah laki laki itu merupakan murid paling pintar di kelas itu. Namun kali ini tidak. Demi mengulur waktu, Dino memang pura pura kesulitan mengerjakan tugas tersebut sehingga sampai jam pulang sekolah hampir tiba dan murid yang lain sudah sedari tadi mengumpulkan tugas mereka, Dino masih saja sibuk berkutat dengan kertas di tangannya."Ya, Bu. Sebentar. Masih ada beberapa soal lagi yang belum selesai Dino kerjakan, Bu," sahut Dino memberi alasan. Ibu guru pun hanya menganggukkan kepalanya meski dalam hati merasa heran karena tak biasanya Dino seperti ini.Sementara itu, melihat anak laki lakinya tak juga kunjung selesai mengerjakan tugas belajarnya, di luar kelas, Indra berdecak sebal.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status