“Isna, kita makan dulu sayang,” ajak Malika pada Isna yang baru saja datang dan mencium pipi Bundanya.“Maaf Bunda aku sudah makan dan hari ini benar-benar lelah,” ujar Isna lalu pamit ke kamar.Rangga menatap Isna yang berjalan meninggalkan meja makan. Aska sedang makan di juga di dampingi pengasuhnya. Rangga sudah mulai percaya diri dengan berada di luar kamarnya, meskipun masih mengenakan kursi roda.“Rangga, kenapa Isna akhir-akhir ini semakin sibuk. Bunda hanya khawatir, dengan kesehatannya,” ujar Malika.“Biarkan saja Bun, kami berdua memang harus mempertahankan kewarasan kami agar bisa bertahan hidup,” gumam Rangga.“Hei, tidak boleh bicara begitu.”“Bunda habiskan itu,” tunjuk Rangga pada piring Malika.“Oma, kapan Aska liburan. Papa nggak jelas, nanti-nanti terus,” keluh Aska.“Sabar sayang,” ujar Malika. “Papa masih harus memastikan kesehatannya, kamu doakan Papa kamu cepat sembuh ya.”“Bunda Hayati juga pergi lama sekali, Aska sudah kangen.”Malika menoleh ke arah Rangga. “
Last Updated : 2023-02-13 Read more