“Mmm, kalau kamu bisa ujian bulan ini, di grupku sedang ada lowongan nyari PhD baru. Siapa tahu kamu minat. Biasanya, lulusan dari kampus kita, lebih diutamakan,” ujar Faisal. “He-emmm!” Belum sempat Faisal menjelaskan, Bayu sudah berdiri di belakang mereka. Lelaki itu berdeham untuk memberi isyarat bahwa dia mengetahui semuanya. Faisal menatap Bayu sekilas, mengisyaratkan kode yang pernah diucapkan dulu. Lalu dia memilih mengambil sepeda di parkiran, dan segera meninggalkan keduanya menuju kampus. Meskipun keduanya bersaudara, Faisal tak mau membuat masalah dengan Bayu. Bahkan, sejak Bayu datang ke Belanda pun, mereka memang seperti tak menunjukkan adanya ikatan darah. Bayu masih saja terlihat dihantui rasa curiga dan cemburu kepada Faisal, meskipun dibibirnya beberapa kali meminta maaf. Tapi tindakannya tetap tak berubah. Udara sudah mulai menghangat, tidak sedingin sebelumnya. Matahari juga mulai bersinar cerah. Namun begitu, Faisal masih setia dengan jaketnya sambil mengayuh
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya