Di Restoran Bunga Perak, Liu Shin telah menyelesaikan makannya. Dia bersama Xian Lin dan Xian Ye kemudian menuju ke ruang bawah tanah restoran untuk meladeni tantangan Wei Lun di arena hidup dan mati. “Ingat … Kalian berdua harus mendapatkan banyak batu spiritual untukku,” ucap Liu Shin ke Xian Lin dan Xian Ye. “Cihhh … untuk apa Kamu menginginkan batu yang menurutmu hanya sampah,” maki Xian Ye. “Jangan banyak bertanya, lakukan saja sesuai dengan perintahku, Kalian akan mendapat bagiannya,” jawab Liu Shin. “Batu sangat berguna seperti itu tidak pantas di miliki oleh orang-orang yang telah menindas warga Benua,” pikir Liu Shin. “Setelah ini, Aku akan mencuri batu-batu seperti itu untuk membesarkan nama Bandit Gagak Hitam,” batinnya. Liu Shin terhentak kaget setelah memasuki ruang bawah tanah yang ada di Restoran Bunga Perak. Ruang bawah tanah itu bagaikan terlihat lebih besar dan megah dari restoran itu sendiri. “Xian Lin … ini benar-benar di luar dugaanku, arena ini seperti sebu
Baca selengkapnya