Bab 32Uang lagi"Buat bayar utang Ibu," tutur Mas Wawan pelan."Kok gitu sih, Mas? Aku gak mau!""Ayo lah, Dek. Mas pinjem dua ratus aja, nanti aku ganti kalau gajian!" "Mas, kamu pikir kalau kita bantu ibu bayar utang-utangnya, dia bakal berhenti ngutang gitu? Gak, Mas! Ibu mu gak akan berhenti ngutang, yang ada dia malah ke enakan. Gak tanggung jawab! Pasti dia akan mengulangi lagi ! Gak kapok dia," ucapku sedikit kesal, lelaki yang bergelar suami itu tak bergeming. Dia mencerna perkataan ku. "Tapi, Dek. Kita kan punya uang, sedangkan ibu lagi kesusahan. Gak pantas jika kita gak bantu!" "Halah … kita aja punya urusan sendiri lho, Mas. Tu rumah gak jadi-jadi karena apa? Karena kalau punya uang kita kasih ke ibu. Ya … kalau orang tua mu itu ngerti sama kita. Orang tuamu itu biasanya cuma ngerti sama adik mu saja!" Aku Menghentikan aktivitas ku menyuapi Hawa. Dan mengalihkan pandanganku ku arah suamiku."Pokoknya kamu beri ibu uang, dua ratus ribu. Jangan sampai nanti Ibu masih min
Read more