Bab 24Rencana"Bicaralah apa yang ingin kamu katakan?" Bapak mertuaku memandang Mas Wawan dengan seksama.Suasana pun menjadi serius, Mas Wawan terlihat menata hati untuk memulai berbicara.Menata hati untuk mendengar apapun yang akan dikatakan kedua orang tuanya."Pak, Wawan ingin membangun rumah sekarang! Sudah ada uang meski tidak banyak," ucap Mas Wawan sangat hati-hati.Bapak tak langsung menjawabnya, dia menghisap rokok pelan lalu membuangnya menjadi asap yang berada di ruangan itu.Menatap langit-langit rumah."Adik mu berencana melamar Kasih, kekasihnya yang sekarang! Bapak saat ini ingin menikahkan Adi dulu, baru nanti setelah uang kamu terkumpul banyak, kita bangun rumah!""Tapi, Pak. Bukannya Adi menikah paling tidak masih tahun depan?""Iya memang, tapi kasihan kalau dia gak dibuatkan pesta, dia kan sudah jadi pegawai, malu sama tetangga!"Kekecewaan nampak jelas terlihat disana, namun suamiku enggan mengatakannya. Tak banyak bicara lagi, dia tertunduk lesu."Memangnya su
Read more