"Ya ampun, cantik Kak. Bagus banget kainnya. Pas banget pilihan Kakak," puji Becka saat kutunjukkan beberapa lembar kain ke arahnya. Becak tampak antusias meraba dan mengusap lembut serat kain yang kubawa dari butik. "Iya, cantik banget. Coba dapat satu buat ke kondangan Kakak nanti, pasti senang banget." Tika ikut menimpali seraya tangannya ikut mengelus bahan kain yang dipegang Becka. "Huusssttt! Nggak boleh ngomong gitu. Kalau mau, ya beli, masa ke kondangan Kak Medina nggak modal sih," tegur Becka yang sempat menyenggol badan Tika yang duduk di sampingnya. Aku tersenyum melihat tingkah keduanya. Mereka sebenarnya belum tahu saja kalau bahan yang kubawa itu memang untuk mereka ke acara nikahanku nanti. "Tika mau?" tawarku sembari mengeluarkan kain yang senada dengan yang dipegang Becka ke arahnya. "Yang benar, Kak? Ini serius?" Binar matanya menunjukkan rasa tak percaya saat kain bahan pakaian itu terulur ke arahnya. Aku mengangguk mengiakan. "Alhamdulillah, Terima kasih Ka
Last Updated : 2023-02-04 Read more