Home / Rumah Tangga / Mertuaku Selalu Pilih Kasih / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Mertuaku Selalu Pilih Kasih: Chapter 51 - Chapter 60

64 Chapters

Berkunjung Ke Rumah Arya

"Nai, aku dengar kamu akan menikah dengan Arya? Benarkah itu?" tanya Ikhsan dengan tatapan tajam. "Iya benar. Naila memang akan menikah denganku," sahut Arya yang tiba-tiba muncul diantara mereka. Ikhsan dan Naila menoleh ke asal suara itu. Arya telah berdiri di belakang mereka. Ikhsan yang merasa urusannya dicampuri, memasang wajah penuh amarah. "Siapa kau hingga berani mencampuri urusan kami," geram Ikhsan. "Aku jelas calon suaminya dan kau sekarang bukan siapa-siapanya Naila." jawab Arya santai. "Diantara kami masih ada urusan yang belum selesei, jadi aku minta kau pergi dari hadapan kami sekarang juga," gertak Ikhsan. "Sebagai calon suami Naila, aku bertanggungjawab penuh terhadapnya. Katakan semuanya di depanku," tegas Arya. "Arya, aku mohon berikan kami kesempatan untuk berbicara, sebentar saja," ucap Naila memohon. Naila tak ingin situasi semakin runyam, dia akan memberi kesempatan Ikhsan agar pria itu segara pergi.
last updateLast Updated : 2022-07-29
Read more

Pertemuan Di Rumah Sekar

Renata menemui Sekar di kediamannya. Wanita itu ingin mendekati Arya kembali setelah mengkhianatinya dengan teman kampusnya dulu. Renata baru tahu jika Arya berasal dari keluarga berada. Dulu dia berpikir jika Arya kerja keras karena memang dari keluarga tak mampu. Padahal lelaki itu ingin membahagiakannya dengan jerih payahnya sendiri. "Mbak Sekar, hingga kini aku masih belum bisa melupakan Arya. Itulah kenapa hingga kini aku belum menikah," Renata memulai pembicaraan. "Sabar, Ren. Nanti jika ada waktu, Mbak akan membujuk Arya. Dulu dia sangat mencintaimu. Pasti sampai sekarang dia masih menyimpan perasaannya itu," sahut Sekar yakin. "Mama Hera juga sangat membenciku, Mbak." ujar Renata sedih. "Pelan-pelan kita akan meyakinkannya lagi, Ren. Yang penting kamu harus sabar menunggu Arya," ucap Sekar memberikan semangat. "Aku ingin bertemu dengan Arya lagi, Mbak. Ingin menghabiskan waktu berdua seperti dulu. Aku ingin dia mengingat kenanga
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

Siapa Yang Lebih Layak?

Naila tersentak dengan ucapan Arya. Dia tak mengira jika pria itu menanyakan tentang perasaannya. Wanita itu merasa nyaman jika di dekat Arya, namun dia tak berani berharap lebih. Naila takut terluka lagi, dia masih belum mempunyai rasa percaya diri untuk menjalin hubungan baru. Meskipun disadari atau tidak, ada Arya di hatinya. "Kenapa diam, Nai? Ah, lupakan saja." Arya berkata dengan senyum manisnya. Naila terdiam masih bingung dengan perasaannya sendiri. Dia tak mau jika pria di sampinya itu kecewa. Mobil yang dikemudikan Arya, memasuki kawasan perumahan elit. Setelah beberapa blok, akhirnya mobil Arya berhenti di depan rumah berlantai dua. "Ayo, Nai. Dingin banget tangan kamu," ucap Arya setelah menggandeng tangan Naila. "Eh iya, gak apa-apa. Gak tau kenapa aku rada grogi aja. Padahal ketemu Bu Hera tempo hari juga biasa aja." sahut Naila. "Tenang, Nai. Kakakku udah jinak." Arya menjawab sembari tertawa lebar. Kedua ins
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Jawaban Naila

Naila masih hanyut dalam pikirannya, dia bingung harus menjawab apa kepada Arya. Sedangkan di sini ada dua orang yang yang terus menatapnya nyalang. "Bagaimana, Nai? Apa kamu menerimaku?" tanya Arya penuh harap. "Hentikan Arya! Mbak ngundang kamu ke sini bukan untuk menyaksikan drama percintaanmu. Apa kau tak bisa menghargai Renata sedikit pun?" Sekar marah dengan sikap spontan Arya. "Bagaimana bisa kamu memintaku untuk menghargai perempuan seperti dia, Mbak. Tak tahukah kamu bagaimana dia telah menyakitiku dengan begitu dalam?" sahut Arya. Arya menarik nafas panjang, dia tak mau berada di tempat itu terlalu lama. Dilihatnya Naila yang masih terpaku dengan mata sayunya. "Ayo kita pergi dari sini, Nai!" Arya menggandeng tangan Naila untuk pergi dari tempat itu. Naila dan Arya melangkah tanpa memandang ke belakang lagi. Baru beberapa langkah mereka berjalan, terdengar Sekar memanggilnya. "Tunggu Arya, sampai kapanpun Mbak gak akan setuju kamu berhubungan dengan wanita ini," Sekar
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

Terkuak

"Iya, Ma. Dan karena itu pula aku terpaksa mengungkapkan perasaanku kepada Naila di depan mereka. Sebenarnya aku ingin mengatakannya di saat yang tepat. Namun, untuk membungkam Mbak Sekar dan Renata aku melakukannya lebih cepat." jelas Arya. "Wow, Mama kagum dengan caramu, Arya. Disaat yang lain ingin melukai, kamu mengobatinya." ucap Bu Hera sumringah. "Jadi sekarang kalian sepasang kekasih?" tanya Bu Hera. "Iya, Ma. Bagaimana Mama bisa tahu jika Naila menerimaku?" tanya Arya penasaran. "Dari ekspresi wajahmu," sahut Bu Hera dengan senyum hangatnya. "Sepertinya malam ini aku tak bisa tidur, Ma." lirih Arya seraya membaringkan kepalanya di pangkuan Sang Mama.**** Hari ini rencana pemotretan Naila dan Arya untuk butik Bu Hera. Mereka mengambil foto di sebuah villa milik keluarga Arya yang berada di daerah pegunungan. Sesi pemotretan diambil dari segala sudut pandang. Baju yang digunakan pun berganti-ganti sesuai tema. Dengan b
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

Berita Duka

Pak Jaka terlihat semakin pucat. Tangannya tak lepas memegang dadanya yang terasa sakit. Dia mencoba berbicara namun tak bisa. Tangannya mengisyaratkan minta tolong pada istrinya yang menangis sedih dengan kelakuan menantunya. "Bu ... Bu, to-" BUGH!! Pak Jaka jatuh terjerembab. Bu Sukma terlonjak kaget. Wanita itu menjerit histeris mendapati suaminya tak sadarkan diri. "Irda, tolongin Bapakmu, Nak!" seru Bu Sukma. Irda dan Anton menghambur ke arah Bu Sukma. Mereka menggoncang tubuh Pak Jaka. Namun, tak ada reaksi darinya. Ikhsan keluar karena suara ribut-ribut di depan kamarnya. Disusul Amanda di belakangnya. "Akhirnya keluar juga kamu, Mas," seru Irda dengan berurai air mata. "Ada apa ini, Bu? Irda? Kenapa sama Bapak?" tanya Ikhsan. "Ini semua karena ulah mereka, Mas," Irda menatap nyalang pada Amanda dan Anton. Anton menunduk takut di depan Ikhsan, sedangkan Amanda masih bingung dengan apa yang terjadi.
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Meminta Maaf

Arya berjalan bolak-balik di depan teras rumah. Tangannya memegang ponsel untuk menelpon Naila berkali-kali namun tak tersambung. Dia telah bertanya pada tetangga sebelah rumah Naila. Katanya Naila bersama kedua orangtuanya pergi ke rumah Ikhsan, mantan suami Naila. Hal itu tentu saja membuat Arya khawatir. Dia takut pikiran Naila berubah dan akan kembali lagi ke suaminya. Tak lama mobil Naila memasuki halaman rumah. Arya tersenyum ramah pada Bu Rima dan Pak Ahmad. Dia juga menyempatkan diri menyapa Raka. Kedua orangtua Naila langsung masuk ke dalam membawa Raka cucunya. Mereka ingin membersihkan diri dulu. "Mas Arya, udah lama di sini?" tanya Naila. Arya dengan wajah dinginnya menyahut pertanyaan Naila," Iya sampai kering aku di sini," Naila menatap kekasihnya itu. Dia merasa sikap Arya tak seperti biasanya. "Masuk dulu, Mas. Kamu mau minum apa?" tanya Naila. "Air es aja biar dingin hatiku," sahut Arya cuek tanpa m
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Bertemu Pria Asing

Rendi mengajak Rani dinner di sebuah restoran. Malam itu Rendi ingin membicarakan tentang sesuatu hal kepada kekasihnya. "Tempatnya asyik ya, Mas." ucap Rani. "Iya aku sengaja memesan tempat ini untuk berbicara hal penting sama kamu, Ran." jawab Rendi memasang wajah dingin di hadapan Rani. "Emang ada hal penting apa, Mas?" tanya Rani yang melihat ada perubahan di mimik wajah kekasihnya. "Ran, maafkan aku." Rendi berkata dengan menunduk menghindari tatapan dari perempuan di hadapannya. Rani merasa ada hal buruk yang akan disampaikan oleh pria di depannya itu."Ada apa, Mas?" "Aku-aku gak bisa lagi berpacaran denganmu, Ran ...." lirih Rendi sedih. Mata Rani mulai berembun,"kenapa, Mas? Apa ada orang lain di hati kamu?" "Aku gak bisa lagi menjadikanmu pacar karena aku ingin menjadikanmu istriku, Ran," ucap Rendi dengan senyum manisnya. Rani menangis mendengar ucapan Rendi. Air mata meluncur dari mata sendunya. Rendi gel
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

Kekhawatiran Arya

Rani tersenyum memandangi cincin pemberian Rendi yang terpasang di jari manisnya. Gadis itu masih tak percaya bisa sampai di tahap ini. "Eh, senyum-senyum sendiri. Ada kabar bahagia nih kayaknya," goda Naila pada sepupunya. "Mbak, liat ini cincin pemberian Mas Rendi." Rani menjawab seraya menunjukkan jari manisnya. "Cantik banget! Jadi dia sudah melamarmu?" tanya Naila turut bahagia. "Iya, Mbak. Mas Rendi gak mau lama-lama pacaran. Rencananya, minggu-minggu ini dia akan datang ke rumah bersama keluarganya untuk lamaran secara resmi," ujar Rani dengan mata berbinar. "Selamat ya, Ran. Semoga bisa sampai ke pelaminan," sahut Naila mendoakan. "Aamiin ... Semoga Mbak Naila bisa segera menyusul juga," sahut Rani balik mendoakan Naila. Kedua perempuan yang masih saudara sepupu itu saling berpelukan. Saling memberikan doa dan semangat untuk mencapai kebahagiaan.**** Rendi dan keluarganya datang ke rumah Rani untuk melamar secara
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

Makan Malam di Rumah Arya

"Gak apa-apa dong, Mas. Nanti kita temui ayah kamu. Trus kenapa itu muka jadi kusut begitu?" tanya Naila mengajak Arya becanda. "Aku takut, Nai. Ayahku orang yang perfeksionis. Dia tak mudah menerima orang lain dalam keluarga kami. Aku takut kamu mundur jika dia mengatakan sesuatu yang tidak kita harapkan." Arya menjelaskan. Naila memandang mata kekasihnya. Digenggamnya tangan lelaki yang ada dihapannya saat ini. Dia mencoba meyakinkan pria itu akan kesungguhan hatinya. "Mas, selama kamu bersamaku dan memperjuangkan cinta kita, maka aku akan berjuang bersamamu." ucap Naila yakin. Arya tersenyum lega mendengar penuturan kekasihnya itu. Setidaknya Naila akan selalu bersamanya dalam situasi sulit sekali pun. "Oh iya, Nai. Ini ada titipan gamis dari Mama. Gunakan nanti saat makan malam ya," ucap Arya. Naila menerima gamis pemberian Bu Hera dengan senang hati."Iya, Mas. Terima kasih."**** Malam itu Naila sudah berpamitan kepada kedua
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status