Home / Romansa / AFTER ONE NIGHT STAND / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of AFTER ONE NIGHT STAND: Chapter 11 - Chapter 20

98 Chapters

ADA SESUATU ANTARA KITA

“Ya, Pak. Saya minta maaf. Baru mau telepon minta izin, udah keduluan Bapak,” jawab Vivian salah tingkah. Karmila tersenyum simpul karenanya, meski tak kalah gemetar. “Okey. Saya tunggu, kalian ke mess saya. Saya pengen tahu,” tegas Nadio. Sambungan telepon terputus dan meninggalkan Vivian yang tertegun. Mematung. Karmila menatap heran ke arah atasannya tersebut. Dia mendekat lalu menggerak-gerakkan telapak tangan tepat di depan kedua mata Vivian. “Kak! Lu kenapa?” tanya Karmila cemas. Kedua tangan segera memegang bahu Vivian lalu menggoyang-goyangkan. “Kaaak ...!” “Eh, iya, ya ... hm,” sahut Vivian layaknya orang bingung. “Lu, kenapa, Kak? Bentar.” Karmila segera mengambil aroma terapi dari dalam tas. Kemudian mengusapkan sedikit di ujung hidung dan kedua pelipis Vivian. “Terima kasih. Gua bingung. Bos suruh gua ke sana sama karyawan baru. Gimana caranya? Orang bohong kaga enak, kalo kena jebak,” keluh Vivian. Tak lama kemudian, terdengar ponsel Vivian berbunyi. Kedua matanya lan
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more

MISI RAHASIA CINTA

Nadio mengambil sebuah lalu menyuapkan ke mulut Karmila. Wanita ini lahap sekali memakannya. Kemudian, Nadio menggigit hamburger dari sisi berbeda. Saat makanan mulai habis, kedua wajah semakin dekat. Makan malam mereka berakhir dengan lumatan mesra. Karmila tiba-tiba menjauhkan wajah. “Kenapa?” tanya Nadio yang kaget dengan aksi Karmila. Jemari lentik sang wanita segera mengusap bekas saos dari sekitar bibir dengan tisu. Kemudian gantian membersihkan bibir Nadio. Mata mereka beradu pandang dan Nadio tersenyum. Seketika Karmila menunduk lalu meremas kedua tangan. Wanita berambut ikal ragu dengan rencana mereka barusan. “Pak ...,” “Ada apa, Sayang? Panggil Mylove, dong,” balas Nadio sambil meraih tangan Karmila lalu mengecupnya mesra. “Gua bingung.” Karmila tak melanjutkan ucapannya lalu menatap ke arah luar. Nadio meraih dagu wanita di depannya dan kini wajah keduanya berhadapan. “Ngomong, Sayang,” ucap Nadio lembut. Embusan napas pria ini menerpa wajah Karmila. Wanita beram
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

LISA MENCARI KARMILA

“Iya,” jawab Karmila lalu hanya mendengarkan ucapan si penelepon. Kemudian dia pun menjawab,”Baik, Bu. Saya segera ke sana. Tolong dimaafkan.”Vivian bengong mendengar ngomongan Karmila dengan lawan bicaranya. Ada masalah lagi dengan siapa Karmila? Batin Vivian.Karmila menutup pembicaraan dengan ekspresi sedih. Vivian yang merasa ada sesuatu, segera bertanya,”Siapa barusan?”“Ibu kos. Kenapa kunci kamar kaga kasih dia?” tanya Karmila dengan kedua alis terangkat.Seketika Vivian kaget dan berseru,”Oh My God! Sumpah. Di otak gua, ini kunci rumah. Berasa ada yang salah, tapi kaga keinget. Ini kunci kos. Besok deh, gua kasih.”“Ibu kos minta gua ke sana. Ada sesuatu, katanya.”“Lu harus rehat. Biar gua yang kasih. Ngobrol bisa via telepon. Kaki lu harus sembuh.” Karmila seketika mengangguk mendapat nasihat dari Vivian. Kemudian, wanita berambut ikal tersebut beranjak ke kamar lalu keluar dengan membawa peralatan mandi.“Anterin, ya, Kak.” Vivian pun tersenyum lalu mendorong kursi roda. S
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

HOME SWEET HOME

“Saya minta izin liat mess Pak Nadio, ya?”“Silakan,” jawab sekuriti yang langsung mengikuti langkah kaki Lisa. Bu Kos pun ikut mengiringi keduanya. Vivian yang telah menunggu di teras, akhirnya berjalan menghampiri karena khawatir Lisa membuat ulah.“Sepi, Pak. Ngapain Karmila ikut Pak Nadio? Di luar jam kerja, kan?” tanya Lisa menatap ke arah sekuriti setelah puas mengamati bagian dalam dari jendela.Vivian menyalami Bu Kos yang berdiri terpaku di gerbang mess. Kemudian wanita tomboi ini mendekat ke arah Lisa.“Karmila habis meeting bareng Pak Nadio, badannya meriang. Saya yang minta maaf. Lupa kasih kunci ke anak Bu Kos tadi. Ini kuncinya, Bu,” ucap Vivian sembari mengulurkan benda tersebut.“Okey, tak mengapa. Kebetulan saya sedang ke rumah sodara. Saya hanya ingin tau, kenapa Nona Mila pindah kos. Padahal udah dibayar lunas setaon. Ini baru jalan 3 bulan. Saya yang gak enak hati,” jelas Bu Kos. Sementara Vivian berbincang dengan Bu Kos, Lisa berjalan cepat menghampiri arah sampin
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

DIA, AYAH!

“Pak, ada Karmila di dalam?” Lisa berteriak dari teras. Wanita hitam manis tersebut mengintip ke jendela kaca.Sementara sejoli yang sedang dimabuk asmara tak mendengarnya. Keduanya menikmati luapan rasa cinta dengan napas memburu. Tubuh Karmila dibopong Nadio ke kamar dan kelebat bayang mereka terlihat oleh Lisa yang sedang mengintip.Tak lama kemudian, terdengar telepon paralel di meja kerja berdering. Nadio dengan kesal menghentikan aktivitasnya. Karmila hanya tersenyum menggoda.“Honey, mungkin ada urgent. Nanti dilanjut,” ucap Karmila sambil menepuk pipi sang pria lembut.Nadio masih menyempatkan mengecup bibir Karmila sekilas sebelum beranjak keluar kamar. Saat Nadio menuju meja kerja, tampak olehnya Lisa yang sedang mengintip dari jendela. Kebetulan, lampu ruang tamu telah dimatikan. Namun, Nadio tak menghiraukan. Dia langsung menghampiri meja kerja. Pos jaga yang sedang menghubunginya.“Selamat malam,”jawab Nadio sesaat setelah angkat ganggang telepon.“Selamat malam, Pak. Maa
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

RAHASIA KITA

“Gua beri madunya sekarang, Sayang. Bersiap-siap,” bisik Nadio di telinga Karmila.“Ih, jangan!” larang Karmila sambil menutup atasan piyama yang masih terbuka dari semalam. Karmila mengecup bibir Nadio sekilas lalu berbisik,”Kak Vivian udah di teras. Honey, bisa pindah kamar?”Nadio segera tersadar dan mengangguk. “Okey. Gua boyongan sekarang. Tunggu bentar. Jangan buru-buru buka pintu,” ucap Nadio.Pria berparas oriental tersebut segera membawa barang-barangnya. Kemudian, dia sebelum beranjak ke luar masih sempat berbicara lirih,”I love you, Sayang.”“Me too,”jawab Karmila lalu bersiap keluar, setelah Nadio masuk kamar sebelah. Kursi roda berjalan pelan menuju ke arah pintu depan. Sementara Vivian masih mengetuk pintu, meski pelan. Karmila perlahan memutar anak kunci. Begitu pintu terbuka, Vivian gegas memeluk anak buahnya tersebut.“Karmila, lu gak kenapa-napa, kan? Semalam gua kaga bisa tidur. Mana ponsel mati. Di mana Bos?” tanya Vivian beruntun seraya mata menatap dalam ruangan.
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

SIAPA PRIA ITU?

“Cukup jadi rahasia kita. Nanti kalian juga tahu. Saya harap Miss. Vivian bisa jaga rahasia, demi keselamatan Karmila,” jelas Nadio. “Baik, Pak. Maaf, udah mulai akrab, nih? Udah berani panggil nama doang,” ucap Vivian yang membuat pasangan di dekatnya tertawa. Akhirnya, sejoli ini jadi pergi dengan membawa serta semua barang-barang Karmila. Vivian tampak manyun karena belum dapat informasi tentang alamat indekos Karmila. “Gua kaga tau, Kak. Yang cariin kos Bos. Kita lagi ngobrol, tau-tau Bos bilang ngajak pindah. Entar, begitu sampe gua kasih alamatnya,” jawab Karmila saat Vivian meneleponnya. “Beneran. Gua tunggu kabar dari lu. Begitu dapat, gua ke sana bantuin,” balas Vivian sambil tertawa renyah.“Okey. Kak, terima kasih telah perhatian pada gua.” “It’s never mind. Fokus ke kaki kamu, ya. Gua berdoa agar kalian berjodoh.” “Apaan, sih. Papay.” Karmila pun mengakhiri hubungan telepon.Secara kebetulan tiba di apartemen bebarengan dengan pick up yang membawa barang-barang. Akhir
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

RESAH BIKIN BAHAGIA

Bang Beni pulang ke rumah besar. Dia mau mengambil mobil untuk menjemput Kak Rega—istrinya, sekaligus kakak kandung Nadio. Sepulang Bang Beni, Nadio dan Karmila makan bersama. Ayam goreng khas menu siap saji plus nasi putih. Mereka melahapnya dengan nikmat. Perut telat diisi karena keasikan bercengkerama dengan sang abang barusan.Berdua mencuci tempat makan. Sesekali tangan Nadio jahil, menggoda sang kekasih. Karmila hanya tersenyum manja sebagai balasan keusilan Nadio. Karmila merasa bersyukur bertemu dengan Nadio, seorang pria yang bertanggung jawab.Wanita berambut ikal tersebut mengingat awal pertemuan mereka. Dia sempat terkejut saat mengetahui bahwa Ario adalah atasan serta owner perusahaan dan mereka telah bersama selama semalam. Tak sengaja bibir Tania tersenyum bahagia. “Kok tersenyum sendiri? Sayang ... pasti mau dimesrain lagi ‘kan!?” bisik Nadio di telinga Karmila. Kedua lengannya sudah melingkar erat dari belakang tubuh Karmila. Tingkah Nadio ini, tentu saja membuat Ta
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

KEBAHAGIAAN DIBAYANGI KEKACAUAN

Malam itu, akhirnya jadi ajang kerja bakti gara-gara pipa ledeng yang tersumbat. Nadio sibuk mempersiapkan stok air bersih, selama petugas memperbaiki pipa. Mereka berempat begadang dan akhirnya tertidur pulas karena kelelahan.▪▪▪¤▪°▪¤▪▪▪Esok harinya Karmila bangun dengan kaki yang mulai ringan untuk melangkah.Saat dia keluar dari kamar, hanya ditemui Nadio yang tertidur pulas di sofa ruang tengah. Kamar yang ditempati Bang Beni dan Kak Rega sudah kosong.Ke mana mereka, ya? Jam berapa mereka keluar? Batin Karmila.Dia segera ke kamar mandi membersihkan badan. Selesai mandi, Karmila menuju dapur. Wanita berambut ikal mempersiapkan menu sarapan untuk berdua.Alangkah kaget Karmila, ketika membuka kulkas sudah penuh aneka bahan makanan. Perasaan dia kemarin hanya sempat berbelanja ala kadarnya, beberapa ikat sayur, ikan sarden dan mie instan. Beberapa saat kemudian, dua buah piring mie goreng spesial sudah siap terhidang. Karmila menghampiri Nadio.“Honey, bangun dong!” Tangan Karm
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

DIA PELACUR!

“Kok bisa? Bukannya Lisa udah dimutasi ke luar kota?” tanya Karmila dengan hati berdebar-debar.Dia paham, Lisa tak akan cepat menyerah setelah pertengkaran kemarin. Apalagi kini, dia dibeking oleh Tuan Ongki. Bisa dipastikan sahabat karibnya yang sudah mata gelap karena ambisi kaya akan menghalalkan segala cara. Karmila sudah tak mengenali Lisa lagi. Teman karibnya itu telah berubah sejak sering menyambangi night club. Pergaulannya semakin liar. Lisa sudah berubah menjadi wanita metropolis yang ambisius dan culas.“Gua kaga jadi temuin lu. Gua mau pura-pura cari obat di apotek. Lisa ada dalam mobil dekat gerbang rumah sakit. Lu kirim surat dokter via email. Gua tunggu,” ucap Vivian dari seberang telepon.Pembicaraan pun berakhir, saat dr. Angga sudah memasuki ruang perawatan. Mulai hari ini, kaki Karmila terbebas dari gips. Namun, sementara waktu belum boleh beraktivitas berat untuk kaki. Oleh karena telepon dari Vivian, akhirnya Karmila tak jadi beristirahat di rumah sakit.°°°°°*
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status