"TING TONG." Bel pintu kamar Maya terdengar dari dalam kamar hotel tempat gadis itu tinggal selama seminggu terakhir ini. Di atas kursi rodanya, Maya mendekati pintu kamar lalu membukakannya. Dia tersenyum ketika mengetahui bahwa tamunya adalah Ananda."Selamat pagi, Cantik. Apa sudah siap untuk sarapan?" sapa Ananda seraya mengecup kening Maya. Dia lalu melihat di kamar itu ada Nyonya Melita juga masih mengenakan daster, mungkin karena tadi membantu Maya mandi pagi, duganya. "Pagi, Bu Melita!" serunya dari ambang pintu kamar."Pagi juga, Nak Nanda. Sudah kalian turun ke resto duluan saja. Nggak usah nunggu saya sama papanya Maya," ujar Nyonya Melita pengertian.Ananda memang menyukai calon mertuanya yang jarang sekali bertingkah merepotkan. Sekalipun keluarga Maya berasal dari kalangan menengah yang biasa sekali, bukannya keluarga konglomerat. Akan tetapi, mereka justru menyenangkan dan tak pernah berpura-pura demi menjaga gengsi."Oke, kalau begitu kami berangkat ya, Bu!" pamit Ana
Last Updated : 2023-01-17 Read more