“Pa, maafin.. Arya ya, Pa.. Arya sudah.. banyak salah sama papa. Arya belum sempat.. senengin dan bikin papa bangga. Maafin.. Arya, Pa. Jika.. Papa harus pergi, Arya.. Arya ikhlas, Pa. Semoga.. dengan begitu Papa tidak akan sakit lagi. Arya.. Sayang Papa,” Terbata-bata Arya membisikkan kata-kata itu disela-sela tangisnya. Meski berat dia harus mengikhlaskan kepergian papanya. Tapi doa dan harapan akan kesembuhan papanya masih besar. Diciumnya lama tangan papanya, kemudian Arya mencium pipi dan keningnya. Arya bergeser dan memberikan tempat pada Nadhira. Nadhira memegang tangan papanya dan diciuminya berkali-kali. Tangan yang selalu hangat mengelus kepalanya. Menepuk-nepuk pundak kedua anaknya untuk menguatkan dan memberikan tanda kepercayaan. Dan tangan yang selalu memberikan tepukan lembut dipunggungnya, menandakan kasih sayang, menenangkan dan penuh rasa kebanggaan kepada keduanya. Tangan yang selalu menadah berdoa kepada Pemilik Alam Semesta demi memohon kesuksesan, kebahagiaan,
Read more