All Chapters of Silakan Nikahi Saja Ibumu, Mas!: Chapter 81 - Chapter 90
158 Chapters
Tersanjung 2
Bab 81Bu Indah menyampaikan sepatah dua patah kata sambutan, menceritakan tentang bagaimana jatuh dan bangunnya dalam mendirikan restoran tersebut. Para undangan bertepuk tangan karena kagum akan kegigihan Bu Indah dalam membangun Restoran yang sudah pernah tumbang dalam waktu yang cukup lama."Perkenalkan, ini Yana ... dia adalah sosok yang memberi saya support dan kekuatan ketika saya sedang rapuh dan Yana juga yang sudah membantu saya mendirikan kembali Restoran ini." ujar Indah memperkenalkan Yana kepada seluruh undangan, Yana menganggukkan kepala dan disertai tepuk tangan riuh dari para undangan.Yana begitu tersipu malu mendapat tepuk tangan yang riuh dari para undangan, Yana tidak menyangka kalau Bu Indah akan memperkenalkan dirinya dalam acara Opening Restoran tersebut. Yana begitu terharu Karena sejujurnya, kebaikan Bu Indah lah yang membuat Yana bisa menemukan kehidupan yang lebih baik lagi. Karena mungkin saja jika saat itu Bu Indah tidak bersedia menerima Yana di rumahnya
Read more
Menyelesaikan masalah
Bab 82Menyelesaikan masalahSetelah acara Opening Restaurant Bu Indah selesai, Yana segera berpamitan kepada Bu Indah dan Fikri."Kenapa nggak nginap semalam lagi aja, Yana? besok pagi biar Fikri antar kalian pulang." bujuk Bu Indah kepada Yana dan Intan."Yana ada keperluan penting Bu, Yana harus segera menyelesaikan permasalahan yang ada di sana." ujar Yana menatap Bu indah."Masalah apa, Yan?"tanya Bu Indah heran."Masalah yang waktu Yana dibully oleh warga di sana, Bu. Ketika Bapak tahu Yana dibully, Bapak langsung melaporkan hal tersebut kepada Pak RT untuk ditindak lanjuti. Pak RT sudah menemui Ibu Rita, orang yang sudah membully Yana, namun, Bu Rita berkilah dan mengatakan kalau Yana sudah mencemarkan nama baiknya. Makanya Yana diminta untuk pulang ke sana, karena malam nanti akan ada sidang di rumah RT!" terang Yana panjang lebar."Ya Allah, Nak, tega sekali perempuan itu. Lempar batu sembunyi tangan. Dia yang sudah menyakitimu, dia pula yang menganggap kamu menyakitinya." Bu
Read more
Menyelesaikan masalah 2
Bab 83"Segera selesaikan masalahmu dengan Arif, setelah itu terimalah cinta abang. Menikahlah dengan abang. Abang berjanji akan memberimu kebahagiaan!" ujar Arif lagi. Yana terkejut mendengar perkataan Fikri, tidak menyangka kalau Fikri akan berkata seperti itu di hadapan orang tuanya dan juga Intan."Maaf, Bang, untuk masalah itu ... Yana belum bisa memikirkannya!" Jawab Yana memalingkan wajahnya."Tidak masalah, Abang juga tidak memintamu untuk berpikir sekarang. Abang hanya berharap, kamu bisa berpikir ke depan. Kamu harus memperjelas statusmu, agar kamu bisa melangkah dan menata jalan yang jauh lebih baik. Kalau statusmu menggantung seperti ini, akan banyak fitnah dari orang-orang yang tidak menyukaimu." jawab Fikri.Yana menatap Fikri sesaat, lalu melanjutkan perkataannya."Saat ini, Yana sedang mencari kuasa hukum, Bang, untuk mengurus perceraian Yana dengan Mas Arif. Karena Yana merasa sulit untuk mengurus perceraian ini, mengingat Mas Arif tidak berada ditempat yang berdomis
Read more
Menemukan Yana
Bab 84Menemukan Yana"Silakan ibu-ibu, saya izinkan untuk berbicara satu per satu. Apa benar yang dikatakan oleh Bu Rita kepada Yana seperti yang diceritakan oleh Yana." ujar Pak RT menatap ibu-ibu tersebut.Mereka pun satu persatu bergantian menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi dan apa yang dikatakan Bu Rita kepada Yana sehingga akhirnya Yana pergi meninggalkan sekolah."Kalian dasar ibu-ibu kurang ajar! ya. Aku sudah membayar kalian mahal, tapi kenapa kalian menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Pak RT? kalian aku beri uang untuk memberi kesaksian palsu, bukan untuk menceritakan hal yang sebenarnya!" Bu Rita berdiri dengan berkacak pinggang menunjuk satu persatu para ibu-ibu yang menjadi saksi di persidangan tersebut.Pak RT hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Bu Rita. Pak RT sama sekali tidak menyangka, kalau ternyata Bu Rita sudah terlebih dahulu menyuap para saksi agar memberikan kesaksian palsu pada persidangan. Untung saja, Yana membawa seorang pengacara
Read more
Menemukan Yana 2
Bab 85"Apapun yang terjadi, Kamu harus memberitahu abang jika kamu membutuhkan bantuan," ujar Fikri sebelum menaiki sepeda motor, ketika mereka akan kembali ke kota Jambi."Iya, Bang! Yana akan telpon Abang kalau Yana butuh sesuatu," jawab Yana.Dila tidak mau melepaskan diri dari gendongan Fikri. Dila terus melingkarkan tangannya di leher Fikri membuat Fikri tidak bisa menaiki sepeda motor."Papa pergi dulu, ya, Nak! besok Dila ketemu sama papa lagi," bujuk Fikri kepada Dila."Enggak mau, pokoknya papa tetap disini!" Dila mulai merengek tidak ingin ditinggalkan oleh Fikri.Fikri mengusap wajahnya kasar, bingung harus bagaimana. Karena sejujurnya, Fikri sangat menyayangi Dila, tapi, tidak mungkin Fikri berlama-lama di sana karena tidak ingin terjadi fitnah yang membuat orang-orang semakin membully Yana."Gini aja bro, kita ajak aja Dila jalan-jalan dulu sampai dia tertidur. Setelah itu, baru kita antar lagi kemari!" usul Arka kepada Fikri."Bener, deh, Bang, coba aja bawa Dila jalan-
Read more
Membujuk Yana
Bab 86Membujuk Yana"Mas mau berangkat kesana menggunakan mobil atau mau naik pesawat?" tanya Sinta. Arif berpikir sejenak, jika Arif mengendarai mobil, perjalanan yang akan ditempuh tentu saja memakan waktu yang lama. Bisa mencapai tiga sampai empat hari, namun, jika Arif pergi dengan naik pesawat, maka Arif pasti bisa sampai ke tempat Yana dalam waktu beberapa jam saja."Sepertinya, Mas naik pesawat saja. Supaya cepat sampai, bukankah lebih cepat lebih baik," ujar Arif menatap Sinta."Baik, Mas! nanti aku akan ambil uangnya ke rumah dulu, setelah mas sampai di sana, segera mas talak Yana. Kita akan mengurus perceraiannya disini, setelah itu baru kita akan menikah!" dengan semangat Sinta mengatur skenario yang harus dijalani oleh Arif.Arif tersenyum dan memeluk Sinta dengan erat. "Pasti! kita akan segera menikah!" Arif menyunggingkan senyumnya dengan licik.Arif merasa bahagia akhirnya bisa menemukan Di mana keberadaan Yana dan Dila. Arif memutuskan untuk segera berangkat ke Jambi
Read more
Membujuk Yana 2
Bab 87Pukul 7 pagi, Arif telah tiba di bandara. Sinta mengantarkan sampai ke halaman bandara."Setelah urusan Mas selesai, segera pulang. Karena kita harus segera mengurus surat perceraian Mas!" ujar Sinta."Kamu tenang saja, Sayang, mas datang ke sana hanya untuk mentalak Yana, setelah itu, mas akan kembali lagi ke sini, untuk mengurus perceraian dan segera menikahimu." Arif menggenggam erat tangan Sinta.Sinta dan Arif berpelukan sejenak, ketika Arif sudah mulai memasuki bandara.Sepanjang perjalanan Arif terus membayangkan akan bahagia hidup bersama Yana dan Dila kembali. Arif berencana untuk membawa Dila dan Yana pulang ke Pati, namun tidak ke rumah ibunya. Dikarenakan Arif tidak ingin ibunya kembali bersikap berbuat kasar kepada Yana.Perpisahan selama beberapa bulan membuat Arif teramat sangat merindukan Yana. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sejujurnya cinta Arif hanya untuk Yana. Tidak peduli bagaimana perkataan orang tentang Yana, tidak peduli banyak orang yang mengatakan bahwa
Read more
Menolak permintaan Arif
Bab 88Menolak permintaan Arif"Kalau mas tidak ingin tinggal di sini dan tidak ingin bekerja menjadi petani, pergilah! kembalilah ke rumah Ibu. Karena Yana tidak akan pernah ikut kemanapun mas pergi. Yana akan pertahankan rumah tangga kita kalau Mas bersedia tetap tinggal di sini." jawab yana lagi.Mendengar ada suara orang berbicara di luar rumahnya, Pak Bejo pun keluar dari rumah dan terkejut ketika mendapati Arif sedang berdebat dengan Yana.Tanpa basa-basi Pak Bejo langsung melayangkan pukulannya di wajah Arif.Arif yang mendapat serangan dengan tiba-tiba tidak bisa menghindar, sehingga terhuyung ke belakang dan ujung bibirnya sedikit berdarah."Untuk apa kamu kemari lagi? belum puas kau menyakiti anakku?" Pak Bejo menatap Arif dengan tajam."Maafkan saya, Pak! Saya telah lalai menjalankan tugas saya sebagai seorang suami, tapi saya berjanji, saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama!" jawab Arif meraih tangan Pak Bejo dan menciumnya bertubi-tubi.Pak Bejo menepis tangannya
Read more
Menolak permintaan Arif 2
Bab 89"Memangnya Intan tidak di kamar yang berbeda?" tanya Arif memindai rumah tersebut."Nggak, Mas! Yana sekamar sama Intan," jawab Yana."Kalau begitu, mas tidur di kamar itu saja!" Arif menunjuk sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar Intan "Itu kamar Sasa, ngapain mas tidur di kamarnya? Sasa bisa mengamuk!" jawab Yana lagi."Dek, mas ini lelah! Mas ingin beristirahat, masa kamu suruh beristirahat di depan televisi seperti ini? Apa salahnya kamu meminta Sasa tidur bersama Intan?" ujar Arif dengan nada sedikit kasar."Maaf, ya, Mas! Ini rumah orang tuaku, jadi kita tidak punya hak untuk mengatur penghuninya. Bukankah di rumah ibumu juga seperti itu?" hardik Yana menjauhi Arif."Mama ...." tiba-tiba Dila muncul dari dalam kamar Intan dan menghampiri Yana."Dila ... Sayang ...." Arif mencoba memeluk Dila, namun bocah berumur dua tahun itu menghindar bahkan ketakutan melihat Arif."Sayang, ini papa!" Arif mengulurkan tangannya untuk memeluk Dila. Sayangnya, Dila menggelengkan ke
Read more
Pemberi harapan palsu
Bab 90Pemberi harapan palsuSinta ketakutan melihat ekspresi wajah Bu Wongso. Perlahan, Sinta melangkah mundur, namun, Bu Wongso semakin mendekatinya."Jawab, Sinta!" bentakan Bu Wongso membuat Sinta terkejut."Sinta antar ke bandara! Karena Mas Arif ingin ke Jambi dan mentalak Yana!" jawab Sinta menggigit bibir bawahnya."Bodoh kamu, perempuan bodoh!" Bu Wongso menjambak rambutnya dan menangis histeris."Bu, Mas Arif menemui Yana karena ingin mentalak Yana!" ujar Sinta menatap Bu Wongso yang menangis terduduk."Kamu percaya? Arif itu tidak akan pernah menceraikan Yana. Dia sayang sama Dila!" sahut Bu Wongso lirih."Maksud ibu?" tanya Sinta mendekati Bu Wongso."Arif itu teramat sangat menyayangi Dila. Dia tidak akan pernah mau kehilangan Dila. Sedangkan kamu tahu sendiri, kalau Dila tidak bisa hidup tanpa mamanya. Ibu sudah wanti-wanti agar Arif tidak mencari Yana, tapi kamu malah memberinya jalan untuk menemukan perempuan laknat itu!" jawab Bu Wongso bangkit dan duduk di kursi."Ap
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status