Bab 1"Bilangin nih sama anakmu, jangan suka pinjam mainan Gina!"ujar Ibu mertua menghempas kasar tangan putriku yang berusia 7 tahun."Kamu kalau gak mampu beliin mainan untuk anak, mending anakmu di kurung di rumah aja!" timpal Mbak Hana."Nisa, gak ada rebut mainan Gina, Bu," rengek putriku yang kini sudah kupeluk."Tadi Gina yang ajak Nisa main," ucapku mengusap tangan Nisa."Nisa aja pandai ngarang, dia itu tiap hari kluyuran ke rumahku. Bilangin anakmu jangan main sama Nisa, gak level suka ngerebut mainan anakku lagi, makanya jangan miskin!" ucap Mbak Hana belagu.Begitulah Kakak iparku. Dia selalu menghina diriku. "Orang miskin, gak tau diri. Dulu Hamdan sudah kularang menikah denganmu, pakai pelet apa kamu hingga Hamdan tetap kekeh menikahimu!" cerca Ibu mertuaku.Astagfirullah mereka bilang aku menggunakan pelet untuk suamiku."Lihat aku, punya rumah besar dan bagus. Gak rumah kecil kayak punyamu," Mbak Hana semakin menjadi menghina."Nanti aku bisa beli rumah lebih bagus da
Terakhir Diperbarui : 2022-06-25 Baca selengkapnya