All Chapters of Membungkam Mertua Dengan Penghasilanku: Chapter 11 - Chapter 20

78 Chapters

Harta Gono-Gini

PoV NasnaDiam-diam aku merekam mereka, menyalakan kamera dan mulai merekam. Bahkan Mas Dion mengecup pipi wanita hamil itu, sambil mengelus perutnya. Wanita itu semakin terlihat manja, dengan suara yang di buat-buat seperti anak kecil yang merengek. Mas Dion tak menyadari keberadaanku. Karena terhalang sekat-sekat baju yang di pajang. Toko ini juga cukup ramai. Tapi aku tak langsung mengirimkan video ini pada Mbak Hana. Jika dia tahu suaminya selingkuh, pasti akan jadi perang dunia di rumah tangga mereka. Apalagi semua harta milik Mas Dion. Jika suaminya memilih wanita itu, bisa-bisa Mbak Hana di depak tak mempunyai apapun. **Sampai malam hari aku masih di rumah Ibu. Rasanya enggan balik ke rumah kontrakan itu, apalagi untuk bertemu Mas Hamdan. Pasti hanya keributan, dan bahas uang lagi. Lebih baik aku menghilang dulu tanpa kabar, sedangkan balik nama BPKB mobil masih butuh waktu 2 bulan lagi. "Mbak, ini Anggi marah-marah chat aku. Dia nanya Mbak ada di mana sekarang," ujar Ririn
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Jabatan Yang Di Sembunyikan

PoV NasnaSore ini aku akan pergi melihat Ruko yang akan aku sewa, untuk membuka toko sembako. Aku pergi bersama Anwar dan sekalian minta di antar olehnya. Drttt... Sebuah pesan masuk dari Mbak Misni. [Ini loh suamimu, lagi boncengan sama pelakor!] lapor Mbak Misni sambil mengirim video di bawahnya. Di situ terlihat mereka sedang membeli es tebu. Saat motor kembali melaju. Mega merangkul Mas Hamdan dengan erat dari belakang, mereka tak malu bermesraan di depan umum tanpa memikirkan takut ada yang melihatnya. [Makasih ya Mbak, udah ngasih tahu.] balasku pada Misni dan memasukkan ponsel ke dalam dompet yang berukuran cukup besar.Baru saja aku meninggalkannya dua hari ini Mas Hamdan semakin dekat dengan Mega benarkan apa yang kuduga aku akan mempermudah hubungan mereka Tenang saja Mas aku akan meminta bercerai denganmu aku tiba di ruko yang akan disewakan itu tempatnya cukup strategis dan ramai "Kamu kan Nasna?" ujar Mbak Sonya tersenyum ketika melihatku."Iya mbak," dia adalah kak
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Membungkam Mereka

POV NasnaSebelum itu aku sempatkan merekam video keadaan kamar, yang masih berantakan."Hamdan..!" Mbak Hana membuka pintu kamar, aku sudah bersembunyi di balik lemari plastik. Pintu kembali tertutup, untung ia tak masuk ke dalam."Halo, Ham. Kamu di mana? Apa gak kerja!""Tapi rumahmu gak di kunci," Mbak Hana sepertinya bicara di telpon dengan Mas Hamdan. Aku berjalan perlahan menuju jendela. Lebih baik aku keluar dari jendela ini, dan cukup rendah. Dengan langkah cepat aku meninggalkan rumah kontrakanku. Berjalan melalui jalan belakang rumah agar Mbak Hana tak melihatku. Aku mengatur nafas karena cukup ngos-ngosan berlari. Untuk saat ini aku menghindar dulu dari keluarga mereka, tapi akan kembali ketika Nisa sudah masuk sekolah. Aku harus bisa tahan dulu hingga BPKP mobil itu beralih nama menjadi milik Ibuku. Tak rela jika Mas Hamdan menuntut gono gini jika mengetahui aku memiliki harta sekarang, sedangkan harta miliknya tak ada yang bisa kutuntut. Rumah saja ngontrak, karena ia
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Menceraikan Nasna

PoV HamdanMbak Hana bilang jika pintuku terbuka. Aku yakin, jika Nasna pulang ke rumah ini, tapi apa yang ia cari. Gawat jika dia masuk ke dalam kamar, sedangkan kamar kondisinya berantakan seperti ini karena semalam aku membawa Mega ke rumah. Itu Lingerie milik Mega. Nasna pasti telah melihatnya jika memang dia kemari, Jika Nasna tahu aku ada hubungan dengan Mega bisa gawat. Lagian kenapa Nasna harus diam-diam datang ke rumah. Di rumah kontrakan ini juga tak ada barang berharga, karena aku juga tak membelikannya perhiasan atau barang mahal lain. Saudaraku sudah berusaha untuk menghubunginya. Tapi Nasna hanya membaca pesan yang dikirimkan oleh Anggi begitupun Mbak Hana. Aku juga sudah berusaha untuk menghubungi Nasna menggunakan nomor baru tadi tetap saja tidak diangkat olehnya.Di mana Istriku itu sekarang, aneh juga rumah ibu mertuaku juga kosong mereka seperti menghilang mendadak. Aku mencoba bertanya pada tetangga tapi mereka tidak ada yang tahu. Apakah begini cara Nasna memb
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Bertemu Nasna

PoV NasnaMas Hamdan terkejut melihat keberadaanku di rumah. Aku terpaksa pulang terlebih dahulu, karena Nisa akan masuk sekolah seperti biasa. Jika aku tak pulang, bisa saja Mas Hamdan mencari Nisa ke sekolahnya. Aku takut dia mengetahui jika keluargaku telah pindah ke rumah baru. BPKB mobil itu butuh waktu 1 bulan lebih lagi untuk balik nama. "Kamu kemana saja, aku hubungi menggunakan nomor baru tetap tak di balas!" ucap Mas Hamdan ketus menatapku. "Aku ikut ibu, ke rumah saudaranya. Ada hajatan," jawabku asal."Bohong, kamu bahkan sempat menyelinap masuk ke rumah saat aku bekerja kan!" hardiknya."Oh itu, ya aku sempat pulang sebentar mengambil sesuatu, dan aku melihat lingerie berwarna merah. Baru saja 2 hari aku tak pulang, kamu sudah bawa perempuan masuk rumah ini, Mas! Beruntung kalian tak di grebek ya!" ujarku membuat Mas Hamdan mendelik dan tertegun."Omong kosong apa yang kamu katakan!" Mas Hamdan berjalan menuju kamar, seperti menghindar dari ucapanku barusan. Dasar suami
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Mega Ketakutan

PoV Nasna (2)Kusentak rambut Mega hingga wajahnya menengadah ke atas. Lihatlah wanita selingkuhan suamiku ini, habis berapa Mas Hamdan membiayai gaya hidupnya. Vina dan Rasti tak berani melerai, justru mereka hanya melihat adegan ini."Lepaskan!" Mega berusaha untuk melepaskan diri, tapi aku lebih kuat dari gadis sundal ini.Wajahnya yang glowing, bulu matanya yang lentik karena eyelash extension. Tak rela aku melihat kezaliman suamiku demi mempercantik pelakor ini."Ahhh... Sakit!" teriak Mega dengan keras. Bagaimana ia tak menjerit aku mencabut paksa bulu mata tanam itu, dan pasti sangat sakit. Sekuat tenaga aku melepas bulu mata hingga beberapa lepas."Nasna!" Vina memanggil mungkin ia khawatir."Kalian jangan ikut campur! Ini adalah hak-ku yang du renggut oleh pelac*r ini!" ucapku sambil terus mencabut eyelash extension di bulu mata Mega."Sakit, lepasin! Aku aduin kamu sama Mas Hamdan. Biar kamu di ceraikan sama dia!" ucapnya mengancam."Adukan saja, siapa juga yang akan memper
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Sebuah Rencana

PoV NasnaAku tak luluh sama sekali dengan permintaan maaf Mas Hamdan. Pasti ada maksud di balik semua ini."Nas, kamu tak mau memaafkan, Mas?" tanya Mas Hamdan menatapku lekat.Aku hanya diam, enggan mulut ini bicara dan memaafkan dirinya. terlebih keluarganya telah menghinaku, dan membela gundik itu. "Sebagai permintaan maaf, Mas ingin ajak kamu makan. Kamu mau kan? Nisa mana, kita makan di luar," ujarnya tersenyum mengajakku untuk makan di luar bersama Nisa."Nisa, di mana sayang?" tanya Mas Hamdan kembali. Ia memanggil sayang, jijik mendengar kata itu keluar dari mulutnya yang tidak sesuai dengan isi hati. "Nisa sedang di rumah Ibu, mungkin dia akan menginap di sana, besok pagi akan diantarkan oleh, Riri!" jawabku."Kalau begitu kita keluar berdua saja, sayang," Mas Hamdan ingin memegang tanganku namun aku beringsut mundur dan menghindari Mas Hamdan. Agar ia tidak bisa menyentuhku. Mas Hamdan bangkit dan memaksakan senyum sebelum ia berlalu.Di balik perubahan yang tiba-tiba ini,
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Ucapan Talak

PoV Nasna Semua sudah berkumpul. Beberapa warga berusaha mendobrak pintu itu, dan saat pintu terbuka Pak RT, aku, dan Vina menuju kamar. Terdengar desah*n dari kamar yang di duga adalah kamar Mega. Menjijikkan suamiku, dia melakukan perzinaan di rumah orangtua gadis itu, rasanya batinku teriris. Bohong jika aku tak merasa sakit, rasa sakit bukan cemburu, tapi jijik dengan kelakuan mereka dan semua kezaliman yang berikan padaku dan Nisa. Aku yang membuka pintu kamar Mega. Tidak terkunci, mungkin ia kira keadaan aman karena juga sepi hanya mereka berdua. Vina kuminta untuk merekam kejadian ini, ia standby dengan ponselnya dan terus merekam. Termasuk ketika pintu terbuka, posisi Mega ada di atas suamiku. Tanpa sehelai benang pun, membuat mereka gelagapan saat pintu terbuka dan di saksikan banyak mata perbuatan zina itu. Mas Hamdan mendorong tubuh Mega hingga wanita itu terjungkal ke bawah, sampai jatuh dari ranjang. Mega meringis kesakitan, karena kepalanya menghantam lantai. "Ken
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Kejadian Heboh

Bab 19"Tapi aku yang berhak memberi keputusan!" ucap Mas Hamdan yang seolah ragu untuk bercerai."Kita hanya menunggu sidang, dan aku berhak menggugat cerai darimu!" ujarku lantang. Aku bergegas menuju kamar, mengambil koper dan akan mengemasi beberapa pakaian Nisa dan milikku."Jangan bawa barang milikku!" ucap Mas Hamdan yang menghentikan aku.Aku mencampakkan koper itu, aku tahu yang dia maksud. Kini aku mengambil tas yang sudah usang, dan itu memang milikku sendiri. "Aku hanya membawa pakaianku dan Nisa, yang aku beli sendiri!" sebagian barang tak muat masuk ke dalam tas, aku memasukkannya ke dalam kantong kresek hitam. Berusaha tegar menghadapi kezaliman suamiku dan keluarganya. Mas Hamdan yang bersalah, namun seolah aku lah penjahat di sini. Mereka mengeroyokku, atas apa yang terjadi.**Tatapan sinis dan mengintimidasi aku dapatkan ketika berjalan menuju ruang depan, di mana mereka berkumpul."Kamu akan menyesal melakukan ini pada Hamdan," tukas Mbak Hana menunjukku."Kita
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Balasan

PoV Nasna (Di usir dari rumah)Ibu-ibu itu semakin mengomeli Mega. Sumpah serapah, cacian mereka lontarkan pada gadis itu. Seorang wanita perebut suami orang, dengan jelas berzina pasti sangat mengundang emosi banyak orang terutama kaum hawa. Jiwa persatuan mereka meronta-ronta untuk menghakimi."Kalau Pak Kades, gak bisa kasih hukuman untuk dia. Biar kita yang turun tangan!" salah satu dari Ibu itu mengambil air selokan yang tergenang cukup tinggi, karena semalam hujan. Ia mengambil menggunakan gelas air mineral bekas, kemudian menyiramkan pada wajah Mega.Byyurrr...!" Mega gelagapan karena aksi mereka. "Lagi Mbak, Suwarni!" teriak mereka.Dan kembali air selokan itu menyiram wajah Mega."Tuh rasain, muka glowingnya hasil dari jual apem! Kita siram pakai air comberan!" cibir Ibu-ibu.Mobil Pak Lurah tak kalah memprihatinkan, kacanya jendela mobil pecah, penuh dengan baret. Lampu mobil pecah. Motor Mega juga sama kondisinya, entah habis berapa duit mereka nanti untuk memperbaiki.A
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status