Home / Romansa / My Supermodel Husband / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of My Supermodel Husband : Chapter 31 - Chapter 40

60 Chapters

Bab 31 Hadiah

Kafa melajukan mobilnya. Tak ada yang bicara selama perjalanan. Keduanya memilih diam saja. Flo yang kesal pun memilih membuang wajah. Tak mau melihat Kafa barang sebentar saja. Kafa tahu jika istrinya sedang kesal. Ingin sekali dia mengajak bicara istrinya, tetapi dia tidak mau berdebat di mobil. Yang ada akan sangat membahayakan karena mengganggu konsentrasinya. Kafa pun memilih untuk membiarkan istrinya diam. Beruntung apartemen tidak terlalu jauh. Sehingga dengan cepat mobil sampai di apartemen. Kafa langsung melepas sabuk pengaman yang melekat di tubuhnya, kemudian bergegas keluar dari mobil. Saat menutup mobil tampak Flo tidak mau keluar dari mobil. Kafa beralih ke sisi mobil-membuka pintu. Flo yang masih kesal melayangkan tatapan dingin. Dia memilih membuang muka, tak mau melihat Kafa. “Ayo turun!” ajak Kafa. Sayangnya Flo tak mau bergeming sama sekali. Dia justru memilih diam membatu. Tak bergerak sama sekali. Melihat istrinya yang seperti itu Kafa langsung membungkukkan
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

Bab 32 Aku Milikmu

Sesaat Flo keluar, Kafa menghubungi Gala. Ada banyak hal yang harus dilakukan temannya itu untuk membuat sukses rencananya ini.“Ada apa menghubungi aku?” Gala yang masih kesal dengan petugas kebersihan itu pun melampiaskan pada temannya.“Kamu sedang datang bulan?” Kafa yang mendengar temannya kesal justru menebak asal.“Iya, bulan sabit,” ketus Gala, “ada apa kamu menghubungi aku. Jika tidak penting aku akan menutup sambungan telepon.”“Astaga, apa begini cara kamu memperlakukan supermodel terkenal dan paling tampan.” Seperti biasa kenarsisan yang sudah melekat di tubuh Kafa membuatnya sulit melepaskannya.“Cepat katakan apa maunya, aku mau istirahat!” Gala memilih untuk mengalihkan perhatian.Kafa tersenyum ketika temannya sudah langsung to the point. “Pesankan tiket kelas bisnis untuk penerbangan ke Bali malam ini. Lalu batalkan pemotretan Flo seminggu ke depan, serta kosongkan jadwalku seminggu ke depan.” Dia menjelaskan semua dengan terperinciGala terdiam di seberang sana.“Lah
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

Bab 33 Sepuasnya

Flo tidur seharian. Tubuhnya sudah terlalu lelah, hingga membuatnya tidak mampu untuk membuka mata. Apalagi tipuan sang suami yang mengatakan ‘mengulang akan membuat rasa sakitnya menghilang’. Alhasil rasa sakitnya berkurang, tetapi lelahnya bertambah. Sore yang mulai menyapa membuat Flo yang puas tidur, akhirnya membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah suaminya yang keluar dari dalam air. Pintu kamar yang hanya dilapisi pintu kaca, membuatnya dapat melihat jelas suaminya dari balik pintu kaca. Dilihatnya sang suami begitu tampan dengan rambut basahnya. Tetasan air yang mengalir di tubuhnya membuat Flo menelan salivanya. Kafa tampak kembali masuk ke dalam air. Dia hanya keluar untuk mengambil napas, dan kembali menyelam dalam air. Flo yang merasa pemandangan indah itu menghilang membuatnya bergegas untuk berangsur bangun. Dia mengedarkan pandangan. Mencari bajunya. Sayangnya, dia tidak menemukan bajunya. Akhirnya dia mengamb
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

Bab 34 Mantan Perjaka

Hari ini Flo dan Kafa sudah mulai bekerja kembali. Hari ini Flo ada pemotretan pagi, jadi dia memilih untuk bangun pagi-pagi. Semalam dia sudah memohon pada suaminya untuk beristirahat, mengingat pagi ini dia akan bekerja. “Lihatlah, aku sudah seperti panda.” Flo yang sedang memoles wajahnya mendapati kantung matanya menghitam. Itu artinya dirinya kurang tidur dan itu membuatnya harus memakai concealer di bawah mata. Agar matanya bisa terhindar dari mata panda. Kafa yang baru keluar dari kamar mandi hanya tersenyum tipis. Beberapa hari memang dia tidak melepas Flo sama sekali setiap malam. Hingga istrinya itu kurang tidur. “Aku akan minta make up artis memastikan lingkaran hitam itu tidak terlihat.” Kafa mengambil baju dan memakainya. Flo langsung mengalihkan pandangan dari cermin di depannya. Sekali pun sudah melihat Kafa tanpa sehelai benang pun, tetapi tetap saja membuatnya tidak nyaman ketika melihat di waktu lain selain sedang bercinta.
last updateLast Updated : 2022-08-09
Read more

Bab 35 Membayar

Flo dan Kafa menuju ke restoran. Di sana mereka memesan makan. Makanan kali ini begitu menggiurkan. Walaupun menu diet, tetapi tetap saja tampak enak. “Boleh aku makan banyak?” Flo tidak bisa melepaskan begitu saja makanan di hadapannya. Semua begitu menggugah selera. “Tentu saja boleh.” Kafa tersenyum manis pada Flo.Flo yang mendengar Kafa mengizinkannya begitu curiga. Dia berpikir kenapa suaminya itu begitu baik? Mengedarkan pandangan Flo melihat mungkin saja karena sekarang dia sedang berada di luar dan dilihat banyak orang. Jadi suaminya itu mengizinkan melakukan apa saja. Setelah makan datang. Flo makan dengan lahapnya. Dia benar-benar merasa senang diperbolehkan makan sebegitu banyak. Paling tidak itu bisa untuk tenaganya seharian nanti. “Makan yang banyak, agar kamu bisa mempertanggungjawabkan kesalahanmu,” ucap Kafa di sela-sela makan. Flo yang sedang mengunyah salmon grill miliknya langsung menatap Kafa
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Bab 36 Teman Kafa

Kafa membuka pintu apartemen. Saat masuk dia mencium aroma pedas cabe yang menusuk hidungnya. Hal itu membuatnya terbatuk-batuk. Dia sudah yakin jika istrinyalah yang memasak. Tak butuh waktu lama, dia pun bergegas untuk menemui sang istri. “Kamu masak apa?” Pertanyaan itu yang pertama dilontarkan Kafa. “Kamu sudah pulang.” Flo tersenyum manis menyambut suaminya. Senyuman istrinya itu selalu membuat Kafa terbuai. Senyuman yang membuat jantungnya selalu berdegup kencang. “Aku masak balado telur.” Kafa menautkan kedua alisnya. Dia tidak terbiasa makan makanan seperti itu karena harus menjaga tubuhnya. Lagi pula makanan pedas sangat tidak baik untuk kulit. Walaupun tetap Kafa makan pedas, tetapi itu masih dalam tahap wajar. “Sayang, bukannya ini sudah hampir malam. Kamu tidak boleh makan berat malam.” Makan balado telur pastinya harus dengan nasi. Jadi sudah pasti istrinya itu akan makan berat. “Kamu ti
last updateLast Updated : 2022-08-10
Read more

Bab 37 Suara Mendesah

Flo bersiap untuk berangkat ke kantor agensi. Dia ada pemotretan setelah makan siang. Namun, karena tidak ada makanan di rumah, Flo berniat untuk datang lebih awal. Menikmati makanan di restoran tempatnya bekerja.Flo memakai taksi untuk sampai ke kantor. Tak mau merepotkan Kafa yang pastinya sedang sibuk bekerja. Di lobi kantor, dia bertemu dengan Greta. “Hai, Greta.” Flo menyapa dengan sopan Greta. “Selamat siang, Nona Flo.” Greta menundukkan sedikit kepalanya. Menghormati Flo. Mengingat dia adalah istri pemilik perusahaan. “Siang juga, kamu sedang akan mengepel di mana?” Flo memerhatikan air dan juga alat pel milik Greta. Saya akan mengepel di ruangan Pak Kafa,” jelas Greta. “Oh ....” Flo menganggukkan kepalanya. Mengerti yang dijelaskan. Mungkin jika dia langsung menemui Kafa, dia bisa langsung naik lift bersama Greta, sayangnya perutnya lapar sekali. “Jika pekerjaan ditinggal sebentar, apa itu masalah?” T
last updateLast Updated : 2022-08-11
Read more

Bab 38 Kesempatan Greta.

Flo melepaskan tautan bibirnya. Wajahnya merona ketika tautan bibir dilepaskannya. Dia baru ingat jika tadi ada Gala, tetapi pria itu sudah tidak ada sekarang. Entah sejak kapan Gala pergi, Flo tidak tahu. “Kenapa malu?” tanya Kafa yang melihat wajah merona Flo. “Kamu melakukannya di depan Gala, bagaimana bisa aku tidak malu.” Flo menekuk bibirnya. “Biarkan saja. Paling jiwa jomlonya meronta hingga memilih pergi.” Kafa tersenyum. Sudah bisa dia bayangkan pasti temannya itu kesal sekali. Flo hanya menatap malas pada suaminya itu. Jelas-jelas dia melakukan di depan umum, tetapi dia tampak begitu tenang sekali. “Jangan kesal seperti itu,” ucap Kafa. Tangannya mengusap bibir Flo yang masih basah. “Bagaimana aku tidak kesal jika kamu tidak mengizinkan temanku untuk menjadi model.” Flo mengingat apa yang menjadi penyebab utamanya kesal. “Dengar, Sayang, perusahaan ini punya standar model yang tinggi. Tidak
last updateLast Updated : 2022-08-12
Read more

Bab 39 Sang Mantan

Flo terus berlari. Tepat saat di lobi, dia melihat lift yang hendak tertutup Flo yang melihat hal itu langsung berteriak untuk menghentikan lift tersebut. Seseorang di dalam lift tersebut pun langsung menghentikan lift agar Flo bisa masuk. Flo masuk ke dalam lift. Dilihatnya ada seorang wanita yang berada di dalam. “Terima kasih,” ucap Flo tersenyum. Dilihatnya wanita di depannya itu begitu cantik, hingga membuatnya tidak dapat berkata lagi. Sungguh kecantikan yang benar-benar membuat Flo sesama perempuan menjadi iri. “Sama-sama.” Dia tersenyum manis pada Flo. “Ini. Belum diminum.” Dia memberikan minuman yang dibelinya tadi di restoran. “Tidak, terima kasih.” “Lihat napasmu terengah. Legakan dulu dengan ini. Aku membelinya di restoran di sini, jadi pasti sangat aman.” Flo yang memang kehausan karena berlari pun menerimanya. Meminumnya untuk melegakan tenggorokannya. “Aku juga dulu sering sekali terlambat datang. Sampai harus berlari-lari sepertimu.
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Bab 40 Memanfaatkan

Flo yang selesai pemotretan bergegas untuk bertemu dengan Greta. Dia ingin tahu bagaimana proses kemarin pemotretan. Tak sabar mendengar cerita dari Greta. Saat mencari Greta, Flo harus mencari Greta di toilet lantai bawah karena hari ini Greta bertugas di sana. “Greta,” panggil Flo. “Nona.” Greta begitu senang ketika Flo mau susah payah datang hanya untuk menemuinya.“Bagaimana kemarin?” Flo begitu penasaran. “Kemarin lancar seperti yang saya katakan di telepon. “Baguslah kalau begitu. Aku ikut senang. Semoga ini jadi awal yang indah untuk kamu.” Flo hanya berharap jika semua akan baik. Dia yakin Greta akan mengubah hidupnya nanti. “Aku mengucapkan terima kasih, Nona. Tanpa bantuan Nona Flo, saya tidak akan sampai di sini.” Greta merasa jika selama ini Flo benar-benar baik padanya. “Iya, sama-sama. Kamu jangan seperti itu. Aku senang membantumu.” Flo tersenyum. Greta menceritakan jika nan
last updateLast Updated : 2022-08-14
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status