Semua Bab My Supermodel Husband : Bab 41 - Bab 50

60 Bab

Bab 41 Urusan Penting

Flo yang selesai pemotretan kembali ke dalam kantor. Dia akan menemui Kafa. Mengingat suaminya sudah mengatakan untuk ke ruangannya setelah pemotretan. Namun, tepat di lobi, dia bertemu dengan Greta. Tampak Greta memakai pakaian biasa. Flo menebak jika temanya itu akan melakukan pemotretan. Kemarin dia sempat dengar jika hari ini Greta akan melakukan pemotretan lagi dengan Daris. Flo merasa senang, perlahan Greta bisa masuk ke dunia permodelan. Meskipun tidak mendapatkan bantuan Kafa dan Gala, temannya itu sudah bisa menjadi model. “Greta.” Flo memanggil temannya itu. Dia melambaikan tangan pada Greta. Flo memang selalu seperti itu pada Greta. Tak pernah memandang siapa Greta. Greta tersenyum dan membalas lambaian tangan Flo. Dia bergegas menghampiri Flo. “Nona Flo,” samanya. “Kamu sudah akan pergi pemotretan?” tanya Flo memastikan.“Iya, saya ada pemotretan.” Greta tersenyum. Kali ini dia begitu bersemangat. Kemarin Daris bilang hari ini akan ada pemotretan majalah. Jadi fotonya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-17
Baca selengkapnya

Bab 42 Menipu

Di dalam sebuah ruangan, Greta hanya menangis di pojokan. Make up yang tadinya disapukan di wajahnya pun perlahan pudar karena terkena air mata. Greta masih memandang baju yang diminta Daris untuk dipakai. Melihat baju itu rasanya seperti melihat baju renang yang dipakai model dewasa untuk dipakai. Dia tidak pernah menyangka jika akan memakai baju semacam itu tadi. Dua jam yang lalu. Greta sampai alamat yang diminta Daris. Saat tiba di alamat tersebut, Greta dibuat tercengang ketika melihat penampakan ruko yang didatanginya. Ruko tampak usang dan sangat sepi. Hal itu membuatnya sedikit ketakutan. Greta mencoba menghubungi Daris. Memastikan jika ruko yang ditujunya benar. Dengan segera Greta mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya. Mencari nomor ponsel Daris dan segera menghubunginya. “Halo, Pak Daris, saya sudah sampai di depan ruko.” Greta memberitahu Daris dari sambungan telepon. “Sebentar aku cek.” Suara Daris terdengar dari seberang sana. Greta keluar dari taksi. Namu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-17
Baca selengkapnya

Bab 43 Foto Tanpa Busana

Flo memerhatikan ruko. Tidak tampak sama sekali orang yang ada di ruko tersebut. Ruko tampak sekali sepi. Membuat Flo bingung harus berbuat apa. Jika Greta meminta bantuan, artinya Greta berada dalam bahaya. Jadi aku harus berhati-hati. Kebetulan di samping ruko itu terparkir sebuah mobil. Flo pun memilih untuk bersembunyi di sana. Menunggu siapa tahu ada orang yang keluar dari ruko dan membuatnya dapat masuk ke ruangan tersebut. Lima menit Flo menunggu, akhirnya tampak ada orang yang keluar dari ruko. “Kita mau makan apa?” tanya seorang pria pada temannya.“Cari yang dekat saja,” jawab seorang teman. “Baiklah, ayo.” “Kamu tidak kunci pintunya?” Salah satu pria bertanya. “Kita hanya sebentar.” “Baiklah.” Dua orang itu pergi begitu saja dari ruko. Flo mendengar dengan jelas jika ruko tidak terkunci. Artinya dia bisa masuk ke dalam ruko dengan mudah. Flo segera mengayunkan langkahnya masuk.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-18
Baca selengkapnya

Bab 44 Model Majalah Dewasa

Flo masih terdiam. Tubuhnya kaku melihat pemandangan yang ada di depannya. Dia tidak menyangka jika melihat pemandangan kakaknya di layar laptop milik Daris. Air matanya meluncur bebas ketika melihat kakaknya melakukan pemotretan tersembunyi dengan Daris. Terlebih lagi pakaian yang pakai benar-benar seksi sekali. “Nona Flo, ayo.” Greta menarik tangan Flo. Mereka harus segera pergi. Sebelum Daris datang dan membuat mereka tidak bisa keluar. Flo mengabaikan Greta. Tangannya justru mencari file yang mungkin berisi foto kakaknya. Tangannya terus menggerakkan mouse dan membuka setiap file. Dia berusaha keras untuk mendapatkan apa yang dicari. “Nona, ayo, kalau kita tidak pergi bisa-bisa Pak Daris datang.” Greta benar-benar ketakutan ketika melihat Flo yang tak kunjung mau pergi. “Tunggu Greta.” Flo masih berusaha mencari file yang berisi foto kakaknya. Hingga akhirnya, dia menemukannya. Sebuah file dengan nama ‘Devika’ tertera di layar lap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-18
Baca selengkapnya

Bab 45 Pengakuan Dosa

Kafa yang tadi mendengar jeritan pun segera membuka pintu. Saat membuka pintu dia melihat orang-orang di dalam. Orang pertama yang dilihatnya adalah Daris. Karena posisi Daris yang berdiri, membuatnya berada dalam satu garis lurus denganya. Dia bingung kenapa ada Daris di sana? Semua orang yang berada di dalam ruangan pun terkejut melihat Kafa berada di sana. Flo yang melihat sang suami datang pun merasa begitu senang sekali. Karena suaminya datang di waktu yang tepat. “Sayang.” Flo langsung memanggil Kafa. Suara Flo itu seketika menyadarkan Kafa. Dengan segera dia mengalihkan pandangan. Mencari sumber suara. Dilihatnya sang istri yang sedang dipegangi dua orang. Salah satu orang yang memegangi adalah kekasih Daris, dan Flo kenal dengan wanita itu. Dengan segera Kafa menghampiri istrinya. Saat langkah kaki diayunkan, dia melihat jelas jika sang istri hanya memakai bra saja. Hal itu pun membuatnya geram sekali. Entah apa yang sudah di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-19
Baca selengkapnya

Bab 46 Positif

Kafa terus mendampingi sang istri. Tangannya terus menggenggam tangan sang istri. Tak mau melepaskan sama sekali. Saat sampai di ruang unit gawat darurat, perawat langsung mengecek keadaan Flo. Perawat langsung memasang selang infus pada tangan Flo. Sambil menunggu dokter datang memeriksa. Kafa melihat jelas wajah Flo yang begitu pucat. Hal itu membuatnya khawatir sekali. Baru kali ini Kafa melihat sang istri yang begitu pucat. Rasanya sungguh tidak tega sama sekali. Dokter datang untuk mengecek keadaan Flo. Dia pun segera menatap perawat yang menanganinya. “Berapa tekanan darahnya?” tanyanya. “Tekanan darahnya delapan puluh per enam puluh, Dok.” “Lakukan pengecekan darah. Untuk sementara pindahkan ke ruang rawat untuk sambil menunggu hasilnya.” Dokter memberikan perintah pada perawat. “Baik, Dok.” Perawat segera melakukan prosedur pengambilan sample darah untuk dibawa ke laboratorium. Setelah itu, mereka memindahkan Flo ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-19
Baca selengkapnya

Bab 47 Kenapa Di Sini?

Kafa dan Gala menunggu Flo yang sedang tertidur pulas. Mereka memasang mata, tak melepaskan pandangan dari Flo. “Fa, aku akan pulang dulu. Jika Flo sadar kabari aku.” Gala butuh waktu sendiri kali ini. Karena apartemennya lebih dekat dari sini, dia pastinya akan mudah untuk kembali ke Rumah sakit. “Pulanglah, Lah. Kamu butuh istirahat, dan ingat jangan menyalahkan dirimu sendiri.” Gala menepuk bahu Gala. Dia tahu temannya butuh waktu untuk menerima semua ini. Jadi dia pun menyarankan untuk segera pulang.Gala mengangguk dan segera berdiri. Sebelum pergi, dia menatap Flo yang masih terbaring. Dia berharap Flo akan baik-baik saja ketika dia bangun. Gala melanjutkan langkahnya untuk segera keluar dari kamar perawatan. Meninggalkan Kafa yang menunggui sang istri. Jarak Rumah sakit yang tak terlalu jauh membuat Gala cepat sampai di apartemen. Hal pertama yang ingin dilakukannya adalah mengguyur kepalanya yang terasa panas. Berharap jika dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-20
Baca selengkapnya

Bab 48 Pengganti Kebahagiaan

Flo mengerjap. Saat membuka matanya, dilihatnya sang suami yang tertidur di sampingnya. Menyandarkan kepalanya ke pinggiran ranjang. Tangan sang suami terus menggenggam erat tangannya. Hal itu membuat Flo terharu. Tidak menyangka jika sang suami setia menemaninya. Gerakan tangan Flo membuat Kafa seketika terbangun. Saat membuka matanya, dilihatnya sang istri yang sudah membuka matanya. “Sayang.” Kafa membelai lembut wajah Flo. “Akhirnya kamu bangun juga.” Flo melihat jelas wajah Kafa yang begitu khawatir. Hal itu tentu saja membuat Flo merasa bersalah sekali. Namun, Flo tidak bisa membendung perasaannya yang begitu terasa sakit. “Maafkan aku membuatmu khawatir.” Flo menatap lekat pria yang dicintainya itu. Tangannya membelai rahang tegas milik Kafa. Bulu-bulu halus di pipi Kafa pun terasa jelas di telapak tangan Flo. Kafa merasakan sentuhan lembut dari tangan halus Flo. Matanya terpejam untuk merasakan betapa lemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-20
Baca selengkapnya

Bab 49 Mengganti Kesalahan

Gala mengguyur tubuhnya di bawah kucuran shower. Embusan napasnya menandakan jika dia benar-benar merasakan sesak. Sesekali dia memukul dinding yang berlapiskan marmer di kamar mandi. Air matanya mengalir bersama dengan air yang mengguyur tubuhnya. “Andai waktu itu kamu menceritakan padaku dan tidak memilih pergi. Mungkin kamu sudah ada di sampingku.” Sekali pun Gala berusaha kuat, tetap saja dia rapuh ketika mengingat Devika. Penyesalan masih tersisa di hatinya. “Aku tahu kamu begitu menyayangi adikmu. Aku tahu kamu akan berkorban apa pun demi orang yang kamu cintai.” Dia mencoba mengerti kenapa sang kekasih mengambil keputusan untuk mengambil pekerjaan menjadi model dari Daris. “Aku janji akan menjaga Flo demi kamu. Tak akan aku biarkan adikmu itu terluka. Dia harus bahagia seperti yang kamu inginkan.” Percuma jika Gala menyesali ini semua. Yang ada dia akan semakin terluka. Cara terbaik untuk menebus semua kesalahannya adalah membuat orang yang dicintai kekasihnya bahagia. Yaitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-21
Baca selengkapnya

Bab 50 Kejujuran

Flo sudah berusaha untuk tidur, tetapi dia tidak bisa memejamkan matanya. Bayangan foto sang kakak masih terus menghantuinya. Padahal, dia sudah berusaha keras untuk mengikhlaskan semuanya. Namun, begitu hati. Ketika berusaha untuk tetap ikhlas tetap saja terasa sulit. “Kamu belum tidur?” Kafa yang melihat sang istri begitu gelisah. Dia yang duduk di sofa segera menghampiri sang istri. “Aku tidak bisa tidur. Mungkin karena tadi aku terlalu banyak tidur.” Flo tidak mengatakan yang sesungguhnya. Kafa tersenyum. Dia pun segera melepaskan sepatu yang dipakainya. Tanpa meminta izin, dia naik ke atas tempat tidur. Menarik selimut yang dipakai Flo dan masuk ke dalam selimut yang sama. “Kenapa tidur di sini?” Flo terperangah dengan yang dilakukan sang suami. Mereka sedang di Rumah sakit, dan ranjang yang ditempatinya adalah ranjang pasien. Yang diperuntukkan untuk pasien. “Menemanimu.” Dengan polosnya, Kafa menjawab. Dia merapatkan selimut untuk menutup tubuhnya. “Ini di Rumah sakit, na
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status