Home / Romansa / Mainan Cantik Sang Tuan Muda / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Mainan Cantik Sang Tuan Muda: Chapter 71 - Chapter 80

157 Chapters

71. Gak Mau Hamil!

"Aku harus mencari pembantu untuk menemani Riani di sini saat aku pergi konser selama beberapa hari." Jonathan kembali mengingat jika dirinya harus pergi konser.Jonathan mulai mengambil ponselnya dan mulai mengotak-atik, dia sedang mengirim pesan pada seseorang.[Jonathan]Jeno, tolong Carikan pembantu untuk menjaga Riani di Apartemen tapi yang bisa di percaya dan kalau bisa yang sudah agak tua saja.Jonathan langsung mengirimkan pesan itu, dan sudah pasti Jeno itu adalah asistennya Jonathan."Semoga aja ada," gumam Jonathan yang langsung menyimpan ponselnya begitu saja di atas meja."Apanya yang ada?" Seseorang mulai masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan di tangannya.Jonathan melirik ke arah seseorang itu yang sebenarnya sudah tau siapa dia, lalu seseorang itu duduk di sampingnya Jonathan dengan menyimpan nampan itu di atas meja."Gak usah kepo deh," sahut Jonathan yang mulai menggoda seseorang yang di sampingnya."Nyebelin." Seseorang itu langsung cemberut."Jangan begitu, Ri
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more

72. Ada Apa?

"Jangan, aku gak mau hamil di luar nikah." Riani mengatakan itu dengan jujur dan sudah pasti dia begitu polos.Jonathan paham dengan apa yang di katakan sang gadis, dia langsung mempererat pelukannya pada sang gadis, gadis yang sudah rela melayani nafsunya selama ini.Jonathan juga mulai menumbuhkan benih-benih cinta pada sang gadis, dia begitu menyayangi gadisnya yang selalu menemani hari-harinya saat dirinya sedang lelah."Aku rindu Jelita," ucap Riani dengan lirih dan menatap lekat pada prianya."Untuk sekarang lupakan Jelita," ujar Jonathan yang tidak ingin sang gadis memikirkan anak kecil yang selalu menemani dirinya ketika mereka berada di rumah.Riani sudah pasti merindukan Jelita, gadis kecil yang selalu menemaninya bekerja saat Riani berada di rumah keluarga Prawira, tapi sepertinya mulai hari ini dan seterusnya Riani harus melupakan Jelita demi kenyamanan bersama.Apa lagi saat ini hubungan Riani dengan Jonathan sedang tidak baik-baik saja, sudah pasti keluarga Prawira memil
last updateLast Updated : 2022-12-01
Read more

73. Tiba-tiba Mual

Jefan menatap lekat ke arah sang ayah dan berkata. "Ada apa?" tanyanya pada sang ayah, Daniel."Riani ada di Apartemen Jonathan dan Jonathan ada di sana," jawabnya sambil menatap sang anak sulung.Daniel dan Jefan sedang berbicara serius di dalam ruangan itu, dan mereka juga sedang duduk di sofa dengan berhadapan. Jefan sudah tau jika ayahnya pasti akan membahas adik dan pembantu mereka.Daniel mulai membahas Jonathan dan Riani pada Jefan, Daniel juga memberitahu apa saja rencananya yang akan dia lakukan untuk pasangan itu pada Jefan.Setelah memberitahu rencana Daniel pada Jefan, sontak reaksinya Jefan begitu terkejut karena rencananya Daniel sama sekali membuatnya tidak habis pikir."Ayah, sepertinya itu gak baik juga untuk mereka." Jefan terlihat tidak setuju dengan apa yang di rencanakan oleh sang ayah."Ayah gak meminta kamu untuk memberikan masukan tentang rencana ayah, ayah hanya ingin kau mendengarkan dan melakukan semua tugas yang akan ayah berikan padamu," ucap Daniel yang t
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

74. Tiga Testpack

Di dalam kamar mandi, Riani berdiri di depan wastafel dan mulai membuka mulutnya, Riani ingin memuntahkan sesuatu di dalam tubuhnya."Aduh, kenapa dengan perutku?" Riani heran saat mulutnya sudah terbuka lebar dan ingin muntah tapi tidak ada apa pun yang dia muntahkan, hanya cairan saja seperti air liur.Setelah Riani merasa lelah memuntahkan sesuatu yang akhirnya tidak keluar juga dari mulutnya, dia mulai membersihkan bibirnya dengan air keran di wastafel. Setelah itu, Riani melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi dan melangkah menuju kamar.Sampai di dalam kamar, Riani langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menatap langit-langit kamar, dia juga memegangi perutnya yang mual, entah kenapa perutnya tiba-tiba mual seperti itu."Sepertinya aku harus ke Dokter," gumam Riani yang merasakan perutnya begitu mual dan sakit tidak karuan.Perlahan-lahan Riani bangun dari baringnya lalu melirik ke arah kalender yang ada di atas meja samping ranjang, dia memikirkan tanggal datang b
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

75. Selamat, Nyonya Riani!

Perlahan-lahan Riani memejamkan matanya dan memijat pelan pelipisnya, dia merasa kepalanya pusing sekali dan rasanya ingin sekali tidur tapi tidak bisa karena Riani harus bertemu dengan Dokter.'Jangan hamil,' batin Riani yang tidak ingin mengandung benihnya Jonathan.Sebenarnya Riani bukannya tidak mau mengandung benihnya Jonathan, dia tidak mau hamil di luar nikah, dia juga bukan berharap di nikahi oleh Jonathan. Riani sudah pasti akan sadar diri, dia selalu sadar siapa dirinya saat ini, apa lagi masalah yang saat ini sedang menimpa dirinya dengan Jonathan.'Aku harap semuanya akan selesai dengan baik-baik saja,' batin Riani yang sudah tidak betah bersembunyi di dalam Apartemen milik Jonathan.Tidak perlu menunggu lama bagi Riani sampai di sebuah rumah sakit, kini taksi yang sedang di tumpangi Riani sudah berhenti di sebuah rumah sakit. Riani segera membayar taksi tersebut dengan uang tunai, setelah itu Riani langsung keluar dari dalam taksi dan masuk ke dalam rumah sakit."Aduh, ak
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

76. Bertemu Jeri Dan Jihan

Riani sedang memikirkan cara untuk memberitahu masalah kehamilannya pada Jonathan, tapi dia bingung harus memberitahukannya bagaimana?"Nyonya?" Sang Dokter mencoba memanggil pasiennya yang sedari tadi melamun saja."Eh, iya, Dok?" Akhirnya Riani tersadar dari lamunannya.Setelah Riani memeriksa kandungannya pada sang Dokter, lalu sang Dokter sudah selesai menjelaskan semuanya pada Riani, Dokter juga memberikan beberapa obat dan vitamin untuk kandungannya Riani. Setelah itu, Riani berpamitan pada sang Dokter."Aku harus apa?" Riani bermonolog sendiri, rasanya kepalanya begitu pusing dan tidak kuat untuk kembali pulang.Riani sudah berada di lantai bawah dan duduk di sebuah kursi, karena badannya merasa lemas dan akhirnya dia duduk saja di sana.Riani memejamkan matanya sejenak dan memijat pelan pelipisnya, dia benar-benar sakit kepala, mual, dan lain sebagainya.Tidak lama kemudian, ada seseorang yang menepuk pelan pundaknya. Riani sedikit terkejut lalu membuka matanya dan menatap ses
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

77. Kehamilan Riani

'Sepertinya Riani gak bawa plastik tadi,' batin Jeri yang masih penasaran dengan plastik itu.Setelah beberapa saat memilih menu, akhirnya Riani dengan Jihan sudah menemukan menu pilihan mereka. Jeri langsung bangun dari duduknya dan akan memberikan langsung menu pilihan mereka pada pelayan tadi, Riani dengan Jihan saling melirik satu sama lain karena mereka terheran-heran dengan apa yang akan di lakukan oleh Jeri.Seharusnya mereka menekan tombol yang ada di ruangan saja agar pelayan tadi datang ke ruangan mereka, tapi Jeri memberitahu Riani dengan Jihan karena dia akan mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam mobil jadi dirinya akan mengantarkan menu itu pada pelayan langsung.Riani dan Jihan tidak bisa menolak apa yang akan di lakukan oleh Jeri, mereka mengizinkan jeri untuk pergi menemui pelayan itu langsung walau pun ada sedikit rasa tidak enak antara mereka.Hei akhirnya keluar dari ruangan itu dan membiarkan Riani dengan Jihan untuk membahas apa pun, Riani dan Jihan pasti sen
last updateLast Updated : 2022-12-10
Read more

78. Perbedaan Waktu

'Apa ini benar-benar ulah Jonathan?' batin Jeri yang kembali membahas Jonathan dalam masalah kehamilannya Riani.Saat Jeri bertanya-tanya sendiri di dalam hatinya, tiba-tiba saja ponselnya berdering membuat dirinya sedikit tersentak.Jeri mulai meronggoh ponselnya dan melihat siapa yang sedang menelepon dirinya, saat Jeri melihat kontak nama yang sudah dia kenal, Jeri langsung menjawab telepon itu."Halo," sapa Jeri dengan lembut dan berbeda sekali dengan ekspresi saat ini.Ekspresi jeribsaat ini terlihat kesal karena tiba-tiba saja ada yang menganggu dirinya. Namun, saat Jeri mengetahui siapa yang menelepon dirinya, suaranya mulai lembut."Sayang, kamu di mana?" tanya si penelepon yang suaranya tidak kalah lembut dan begitu manja."Tania, aku masih di rumah sakit," jawab Jeri pada si penelepon yang sudah pasti adalah kekasihnya."Huh, aku rindu," ucap si penelepon yang di panggil Tania itu."Tania, kamu harus ngertiin aku," ujar Jeri dengan suara lirih.Setelah berbincang singkat, Je
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

79. Aku Mencintaimu, Riani!

Namun, sepertinya Riani masih tidur dan bermimpi dalam alam bawah sadarnya karena sampai saat ini Riani tidak kembali menelepon Jonathan."Beneran dia belum bangun?" Jonathan bermonolog sendiri.Karena jadwal Jonathan semakin padat untuk hari ini melakukan check sound, Jonathan bergegas mandi dan bersiap-siap.Setelah Jonathan menghabiskan waktu 30 menit mandi, saat ini dirinya sudah tampan lalu kembali menatap layar ponsel yang masih tidak ada tanda apa-apa."Riani oh Riani." Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya saat ponselnya masih tidak menerima notifikasi dari sang gadis.Jonathan keluar dari kamar dan melangkah menuju ruang makan kecil, di sana sudah ada beberapa menu makanan yang bisa Jonathan santap."Mana Jeno?" Jonathan bermonolog sendiri karena dirinya tidak melihat asistennya saat dirinya melangkah menuju ruang makan.Jonathan yakin jika asistennya sudah makan lebih dulu, saat ini Jonathan harus segera makan dan kembali menghubungi gadisnya, lalu setelah itu harus fokus
last updateLast Updated : 2022-12-12
Read more

80. Orek Oncom

"Aku mencintaimu, Riani." Jonathan mengatakan itu dengan senyuman yang merekah."Aku juga mencintaimu, Jonathan," balas Riani dengan mata berbinar-binar. "Selamat bekerja dan segera kembali karena ada sesuatu yang ingin aku bahas," ucapnya."Apa? Mau bahas apa?" Terlihat jelas jika Jonathan begitu penasaran dengan apa yang di katakan oleh gadisnya.Riani mengulas senyum lebar dan berkata. "Di bahasnya di sini aja kalau kamu udah pulang, aku mau sarapan dulu soalnya lapar," ujarnya yang terlihat sedang menghindari sang pria."Huh, baiklah. Makan yang banyak." Jonathan selalu mengingatkan mainan cantiknya untuk banyak makan."Siap, bos!" Riani memberikan hormat pada sang pria.Setelah melakukan panggilan video, Jonathan mengakhiri panggilan itu, dan dirinya melanjutkan makan agar hari ini menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, karena besok badannya Jonathan harus kembali sehat bugar untuk melakukan konser.Namun, tiba-tiba saja Jonathan terdiam dan mengingat ucapan sang gadis."Membahas
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status