KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 34. **PoV Sandrina. "Terima kasih, Damar. Kamu sudah berkenan membantuku," ucapku padanya setelah sidang perceraian selesai. Aku merasa lega. Beberapa saat lagi persidangan maka aku resmi bercerai dari Mas Alif. Tidak ada tempat untuk seorang pengkhianat di sisiku. "Tidak masalah, Bu. Saya sangat senang membantu Ibu." Damar mengulas senyum membuat aku bahagia. Aku kembali memicingkan mata mendapati perasaanku sendiri. Aku harus fokus pada perceraian. Tak boleh memikirkan tujuan lainnya. "Saya minta maaf juga, Bu. Karena tadi berkata yang tidak sopan pada Ibu." "Tidak masalah," ucapku. Setelah urusan kantor selesai aku merasa rindu dengan anak Panti. Aku meminta Damar membawaku ke sana. Sampai di sana, aku di sambut anak-anak Panti itu. Mereka seakan sudah kenal dekat dengan ku. "Bawa apa, Ibu Sandrina?" tanya Rahmat anak laki-laki yang berusia delapan tahun hari itu. "Hei, sini. Jangan panggil Ibu. Kamu panggil aja Bunda," kataku memberikan plastik
Last Updated : 2022-09-08 Read more