Setelah menerima segala makian dan amarah dari ibunya, Laura hanya mampu menelan rasa sakit dan hancur yang tidak mampu dia utarakan, apa yang dia alami saat ini memang dia akui adalah kesalahannya sendiri, kebodohannya pada saat itu yang begitu saja dengan polosnya percaya dengan bujuk rayu om Bian, namun rasa kecewa tak bisa Laura sembunyikan kala melihat bagaimana sikap yang diperlihatkan oleh perempuan yang sesungguhnya sangat di sayanginya itu. "Bu, mengapa kau begitu kejam padaku?" "Kejam? Aku kejam? wah, sekarang kamu sudah berani menghakimi ibumu." "Aku memang salah, aku mengakuinya, tapi kau adalah ibuku, aku mengkhawatirkan kondisimu, aku tidak rela kau seperti ini, aku sangat tidak rela, tolong jangan menolak permintaan dariku, Bu, semua ini demi dirimu," bujuk Laura lagi, gadis manis dengan tubuh kurus dengan perut yang sudah terlihat membuncit itu dan memiliki kulit putih susu, menatap wajah seorang wanita dengan usia kurang lebih 38 tahun, dihadapannya. Retina mata be
Baca selengkapnya