Mendengar perkataan berupa makian yang dilontarkan oleh Paman Laura, membuat telinga Laura panas, akan tetapi Clair kembali bicara secara tegas kepada Laura, " Jangan kau dengarkan ucapan sampah dari pria mabuk yang gila ini." Laura terdiam sesaat kemudian menganggukkan kepalanya perlahan, dia pasrah sudah dengan kekacauan yang terjadi. "Kenapa kamu hanya melotot padaku. Pergilah! tidak perlu berterima kasih, aku akan mengurusnya!" ucap Clair yang semakin menekan kepala pria itu, dengan sangat kuat. Mendengar perkataan dari Clair, Laura mengangguk pelan, "bagaimana pun juga, meski aku tidak tahu dia siapa, akan aku ingat jelas jasanya di malam ini, aku pasti akan membayarnya," dalam batin Laura. Di tatapnya seaat wajah lelaki ini, dia berusaha menyimpannya di memorrynya, siapa tahu suatu saat dia bisa bertemu dengan laki-laki ini lagi. Laura tanpa bicara segera berjalan kembali dan meninggalkan Clair, pria tampan dalam stelan semi jas gelap itu. Clair tak bersuara hanya matany
Read more