Home / Lain / Cinta dan Dendam / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Cinta dan Dendam: Chapter 61 - Chapter 70

73 Chapters

Chapter 61

“Jika pertanyaan itu seputar hal umum, silahkan!” Setelah hening beberapa saat, akhirnya Elian membuka mulutnya.“Kenapa? Kau takut?” Leonel mengangkat satu alis.“Tidak! Hanya saja hubungan pertemanan kita tidak seakrab sampai mengharuskan kita bisa berbagi cerita apa saja.”“Apa kau memiliki rahasia, Elian?”“Tidak!” elak Elian terlalu cepat hingga Leonel menarik sudut bibirnya ke atas.“Kau tahu jelas maksudku, Elian Grayson Carter. Seapik mungkin sebuah rahasia, suatu saat pasti akan terbongkar juga.”Mendengar kalimat itu kian mengetatkan rahang Elian dan giginya terkatup rapat. Mencoba berusaha sekuat mungkin menahan emosinya yang sudah dikuras habis oleh pria di hadapannya saat ini.Sudah cukup basa-basinya. Batin Elian. Bibirnya hendak bergerak, mengusir pria pemilik iris mata cokelat terang hazel itu. Akan tetapi, pria itu mengalihkan topik pembicaraan dan dengan terpaksa Elian mengurungkan niatnya.“Oh ya, kudengar minggu depan akan ada parade kostum Halloween. Apakah kau tu
Read more

Chapter 62

Elian menahan diri untuk tidak langsung membentak dan memaki Valo Wren Osborn. Ia hanya menekan giginya kuat-kuat untuk tidak melakukan apa yang otaknya inginkan.Maylin bukan seorang wanita penggoda, juga tidak seperti wanita lainnya yang mengincar harta. Terlebih wanita itu menaruh dendam pada keluarga Osborn. Mustahil rasanya wanita itu tiba-tiba bersedia berkencan dengan Valo, maka hanya satu jawabannya. Valo memaksa wanita itu agar mengabulkan permintaannya.“Aku tidak tahu akan sepagi ini kau kembali dari tugasmu, Elian.” Suara Valo kembali terdengar, membuat lamunan Elian buyar.“Aku langsung pulang begitu mendapat kabar seseorang kabur dari penthouse yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard yang terlatih. Apakah kak Valo bisa menebak pikiran yang berada di dalam kepalaku saat ini?” tanya Elian seraya memasang wajah datar seperti biasanya.“Kau sedang mencurigaiku?” Valo berbalik tanya disertai satu alis terangkat. “CCTV rumahmu tidak rusak, ‘kan?”“Jika tidak, bagaimana mungk
Read more

Chapter 63

Sekuat mungkin Maylin menahan kedua netranya agar tidak membelalak melihat mobil sport hitam jenis Lamborghini Veneno dengan sebuah logo huruf S di badan mobil. Namun, apa daya dirinya yang hidup di kalangan biasa. Ia pun tidak bisa menampik penampilan yang sempurna dari salah satu mobil yang termahal serta termewah di dunia.“Kau akan mengemudikan kendaraan ini sendiri sampai ke tempat tujuan? Seriuosly?” tanyanya sembari menatap kagum pada body mobil canggih itu.“Tidak.” Valo terkekeh. “Akan kubuat acara kencan kita paling berkesan di antara kencan lain yang pernah kau lakukan.”Maylin berdengkus malas. “We’ll see.”Valo tergelak, lalu membawa Lamborghini-nya membelah jalanan kota London. Dengan kecepatan yang sangat tinggi yang dimiliki mobil supercar ini, serta kepiawaian Valo menyetir mobil bagaikan seorang pembalap dengan manuver tidak terduga dan salip menyalip, menjadikannya begitu percaya diri. Ia hanya sekadar ingin pamer kelihaiannya pada wanita di sebelahnya saat ini.Nam
Read more

Chapter 64

“Siapa nama bosmu?” Leonel kembali melayangkan pertanyaan. Namun, sebelum mendapatkan jawabannya, darah menyembur keluar tiba-tiba dari mulut sang tawanan, kemudian tak sadarkan diri. “Bawa pria ini ke tempat kita dan panggil dokter! Nyawanya masih kubutuhkan!”Dengan segera anak buah Leonel melaksanakan perintahnya.“Nona Pramanta berada dalam bahaya, Tuan. Apakah lebih baik kita beri tahu tuan Carter tentang hal ini?” tanya Dalbert kini telah berdiri di samping Leonel.Tampak Leonel tengah berpikir keras dengan mengernyitkan dahi dan alisnya. “Aku dapat merasakan perasaan tidak suka yang kuat darinya setiap kali bertemu denganku, Dalbert. Dia tak akan mau mendengarkan perkataanku.”“Tapi … sepertinya dia masih merahasiakan hal itu sampai sekarang, Tuan.”Leonel memandang kaki tangan kepercayaannya itu dengan ragu. “Apa kau yakin?”Seulas senyum muncul dari bibir Dalbert. “Bolehkah saya ikut bersama Anda meramaikan parade Halloween?”“Sure!” Leonel membalas dengan senyum lebar, membe
Read more

Chapter 65

Valo dan Maylin segera turun dari jet, lalu di bawah jet telah ditunggu oleh beberapa pria berpakaian serba hitam dan juga sebuah limousine siap mengantar mereka.“Sama seperti Elian. Pengusaha terkenal seperti kami memang membutuhkan jasa bodyguard untuk melindungi kami dari ancaman,” ujar Valo menjelaskan ketika mendapati tatapan Maylin mengarah ke pengawalnya.Maylin bersikap tak acuh, lantas masuk ke dalam limousine tanpa sepatah kata. Tidak berselang lama, mobil perlahan bergerak meninggalkan parkiran pesawat. Sepanjang perjalanan Maylin tidak berhenti menatap pemandangan dari luar jendela mobil.Sekelilingnya didominasi daun-daun beragam warna yang melekat di dahan-dahan pohon, juga rerumputan hijau dan sinar matahari yang memancar serta awan yang berlapis hingga terlihat seperti bulu halus menjadi perpaduan yang indah hingga mencuri perhatian bagi siapa saja yang melewati sekitarnya. Dan juga sebuah kastil yang cukup megah dan terkenal, yakni Bamburg Castle. Beberapa kali Mayli
Read more

Chapter 66

“Kembali? Absolutely is no!" jawab Maylin sembari bersedekap. "Apakah kau pernah mendengar sebuah kereta akan mengemudikan balik ke stasiun yang telah mereka lewati hanya untuk mengangkut penumpang yang telat? Begitu pun dalam kamus hidupku. Tak akan kembali ke titik awal setelah melewatinya. Jika kau takut, pergilah. Aku bisa melanjutkannya sendiri. Tantangan ini sangat menyenangankan!” imbuhnya penuh semangat.Namun, baru beberapa langkah tubuhnya kembali menabrak dinding kaca tersebut. Tak hanya sekali—dua kali, hingga emosi wanita itu mulai terlihat dengan mengumpat setiap kali dirinya tertabrak.“Berhenti menertawaiku, Jerk!” Maylin menggeram kesal lantaran Valo tergelak kencang melihatnya berulang kali gagal mencari jalan di saat bersamaan tubuhnya menabrak kaca.“Perlu bantuan?” ujar Valo di tengah-tengah tawanya.Akan tetapi, sifat keras kepala yang begitu mendarah daging dalam diri wanita itu kontan menolak begitu saja. Ia ingin dengan caranya sendiri menaklukkan tantangan te
Read more

Chapter 67

Tidak berapa lama kemudian, sepasang netranya membelalak. “No way! Tiket broomstick training! Seriously?” pekik Maylin dengan nada tidak percaya.“Tiket ini sangat terbatas. Aku mendapatkannya dengan susah payah karena diprioritaskan untuk pengunjung berusia 6 hingga 16 tahun. Jika kau mau berterima kasih padaku, cukup berhenti bersungut padaku. Deal?”Maylin melipat kedua tangannya. “Kau sendiri yang memulainya. Sudah kuperingatkan, aku bukan wanita murahan seperti wanita-wanita yang pernah bersamamu.”“Baiklah, aku mengaku bersalah. Maafkan aku, okay?” ujar Valo sembari mengulas senyum bersalah. Sedetik kemudian, dirinya terkejut setelah menyadari kalimat apa yang baru saja ia lontarkan. Kalimat itu meluncur begitu saja, tanpa direncanakan. Meskipun begitu ia tetap ingin terlihat tenang di hadapan wanita itu.Would somebody mind telling me, what the bloody hell’s going on? Valo memaki dalam hatinya.Maylin menghela napas pasrah. “All right! Aku tidak mau merusak suasana hatiku yang
Read more

Chapter 68

Entah sudah berapa lama, Valo masih belum juga kembali. Pria itu hanya menyuruhnya agar menunggu di dalam mobil hingga akhirnya Maylin merasa bosan dan mengambil ponsel untuk mengusir kejenuhan tersebut. Dilihatnya hasil foto yang ada di kameranya seraya senyum-senyum sendiri.Ia kemudian mengirimkan beberapa foto kepada Rayla, bermaksud memamerkan kepada sang kakak. Tidak lama setelah foto terkirim, pesan masuk pun berbunyi.[Elian membawamu ke tempat lokasi syuting film legendaris Robin Hood dan Harry Potter? Kau sangat beruntung, adikku! Akan tetapi, kau menjadi sangat amat menyebalkan! Aku juga ingin berkunjung ke sana!]Maylin terkikik membaca balasan dari Rayla, lalu menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, mengetik sederet kalimat.[Mintalah pada kak Deon. Suami tercintamu itu tanpa ragu-ragu pasti mengabulkan keinginanmu. By the way, bukan Elian yang membawaku pergi, tetapi teman baruku.]Jemarinya berhenti bergerak untuk sejenak. Membaca sekali lagi pesannya sebelum menek
Read more

Chapter 69

Di depan lorong satu-satunya akses menuju ruang restoran, seorang wanita dengan rambut bergelombang cokelat dan seorang petugas terlihat tengah saling melempar argumen sementara seorang pria lain dengan balutan setelan jas biru dongker-nya berdiri di sebelah wanita itu.Ia hanya diam seraya mendengarkan perdebatan kedua orang dewasa itu yang terus berlanjut. Tidak peduli orang-orang yang berlalu lalang, menoleh ke arah mereka, sebelum kemudian memandang dirinya dengan tatapan memuja.Penampilannya dengan setelan resmi, membungkus tubuhnya yang sempurna. Wajah tampan maskulin, garis rahang yang tegas adalah perpaduan sempurna yang diidam-idamkan seluruh kaum adam di seluruh dunia sekaligus menggoda kaum hawa di saat yang bersamaan.Seolah Tuhan sedang bahagia ketika menciptakannya. Tampan. Kaya. Benar-benar godaan yang terlalu sulit untuk tidak menaruh perhatian, terkecuali Maylin Pramanta. Hanya wanita itu yang tidak terpesona pada seorang Valo Wren Osborn.“Apakah Anda tidak mengerti
Read more

Chapter 70

Mendengar satu nama itu disebut, berhasil melenyapkan ketenangan yang baru saja Maylin dapatkan dari efek alkohol itu. Seketika tubuhnya menjadi kaku. Jantungnya seolah berhenti berdetak. “Kedua orang tuaku ….” Maylin berhenti sejenak.Padahal, ia telah mengubur dalam-dalam semua kenangan yang mengingatkannya pada kebahagiaan sekaligus kepedihan ke dalam lubuk hatinya. Namun, hanya sepersekian detik buih-buih kenangan yang telah lama terpendam itu mendadak berhamburan.Kepalanya tertunduk dalam, berusaha keras menahan rasa sesak serta amarah di dadanya dengan mengepal erat kedua tangannya di bawah meja hingga kuku-kukunya menusuk telapak tangannya.“Mereka membuangku ketika usiaku sepuluh tahun,” ucap Maylin melanjutkan. Kebohongan itu keluar dari mulutnya begitu saja.Kau tidak sepenuhnya berbohong, Lin. Bajingan itu memang meninggalkan kalian terhitung sudah empat belas tahun. Sebuah suara bergema di dalam benaknya.“Bolehkah aku tahu, apa yang telah terjadi?” tanya Valo.Ada keseri
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status