Pak Miharja masih memerhatikan Jaja, seperti pernah melihatnya tapi dimana ya."Ya sudah, ayo ke depan," ujar Yasmin sambil berjalan ke arah teras. Jaja pun pamit pada pak Miharja dan meminta maaf atas kelancangannya, masuk ke dalam kamar Reza."Ada apa?" tanya Yasmin ketus, ia tidak mau berlama-lama menatap Jaja, bisa naksir beneran nanti."Saya menghilangkan laptop teman saya, Bu. Saya boleh pinjam uang tidak, Bu. Lima juta.""Apa? kayaknya ga bisa deh!" Yasmin mengibaskan tangannya, lalu berbalik meninggalkan Jaja"Bu, tunggu!" Jaja menahan lengan Yasmin. Ia bagai tersengat listrik, saat telapak tangan Jaja menyentuh lengan mulusnya. Jaja yang tersadar, akhirnya melepaskan lengan Yasmin."Maaf, Bu. Kalau saya lancang, tapi saya memang butuh, Bu. Saya rela disuruh apa saja sama Ibu. Saya akan bekerja dua bulan tanpa Ibu gaji pun tak apa."Yasmin mengerucutkan bibirnya, keningnya sesekali tertarik keatas. Memandang wajah jaja yang mengiba, membuat Yasmin tidak tega."Kalau kamu bisa
Last Updated : 2022-07-29 Read more