"Gak ada tapi-tapian lagi, Diah. Riko udah gak pantas milikin kamu."Sejak tadi, aku hendak menjelaskan, tapi Mama terus memotong percakapan. "Ma, kok malah agak ribut sama Diah?"Aku menoleh, menatap Mas Riko yang sekarang berdiri di depan pintu. Aduh, bagaimana ini? Bisa berantakan semua rencanaku, kalau Mama mengatakan yang sebenarnya. Ini bahaya. "Saya langsung pamit sekarang, ya, Ma. Ada yang ngajak ketemuan. Penting banget."Mas Riko pindah menatapku. "Kamu mau ikut, gak, Di? Atau masih mau disini?" "Ikut aja, deh, Mas."Akhirnya, aku bisa menghela napas lega. Tidak ada waktu untuk Mama menjelaskan apa yang terjadi pada Mas Riko. Setidaknya, tidak untuk sekarang. "Benar-benar gak ad waktu? Mama cuma mau bicara sebentar. Lima menit aja." Aku menatap Mas Riko yang terdiam sebentar, tapi kemudian menggeleng. "Ini udah mendesak banget, Ma."Setelah menyalimi Mama, aku mengikuti Mas Riko dari belakang. Bisa dipastikan, Mas Riko akan lama untuk menemui Mama lagi. Baguslah, set
Baca selengkapnya