"Halo! Maaf Arini, tadi lagi dipanggil suami jadi gak tahu kalau kamu sudah angkat! He ... he ... he ...." kata Indah terkekeh. Ternyata yang menelepon Arini itu Indah. "Huft! Kamu itu, ya, Ndah, buat aku jantungan aja tahu gak?" protes Arini. Karena permasalahan dengan Arman tak kunjung selesai, jadi Arini terkadang suka 'parno' dengan nomor-nomor yang tidak dikenal."Ya, maaf!" ucap Indah tapi masih dengan tawa pelannya."Kenapa harus jantungan, Ar?" tanya Indah heran."Ada apa telepon malam-malam, Ndah? Dan kamu tahu nomorku dari mana?" tanya Arini mengalihkan pembicaraan."Eh iya ... sampai lupa mau ngomong. Besok aku jemput kamu, ya, kalau kamu mau ke kantor? Ada yang mau bicarakan sama kamu!" ucap Indah. Kali ini nada bicaranya terdengar serius."Gak usah, Ndah! Besok aku datang sendiri aja. Kayak anak kecil aja, pakai dijemput segala!" kata Arini dengan bibir mengerucut. "Pokoknya besok aku jemput kamu, Ar! Titik!" Indah pun tak mau kalah, dia tetap ingin menjemput Arini."K
Last Updated : 2022-07-21 Read more