Home / Romansa / Kill Me, Love Me / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kill Me, Love Me: Chapter 91 - Chapter 100

108 Chapters

Pengendalian Diri

Melihat secara langsung Mariska berciuman dengan Budi membuat Fajar kesal, menutupi semuanya dari Indira seakan semua baik-baik saja. Hembusan nafas panjang dikeluarkannya, bayangan itu tetap selalu hadir sejak kemarin.“Aku harus melupakan itu semua, bagaimanapun ada hati yang harus aku jaga.” Fajar berkata pada diri sendiri.Menatap pekerjaannya yang menumpuk membuat Fajar menghembuskan nafas panjang, tidak menyangka pekerjaannya semakin banyak setelah kedatangan Mariska dulu. Fajar seakan tidak berkonsentrasi sama sekali, masih bisa diingat dengan jelas bagaimana Mariska meminta bantuan untuk Budi.“Semangat! Pekerjaan ini harus selesai. Lupakan Mariska dan mengerjakan pekerjaan ini.” Fajar mengatakan dengan keyakinan.Suasana di ruangannya menjadi hening, mulai mengerjakan pekerjaannya dengan membaca beberapa berkas yang ada di mejanya. Membaca satu per satu dengan teliti, tidak ada bagian yang terlewatkan saat membaca, memberikan tand
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

Kehadiran Mereka

Fajar menatap Dave yang memintanya untuk tidur di sofa, pria yang ditatapnya hanya membaca kertas yang Fajar tidak tahu berisi apa. Dave tidak menatap Fajar karena memang fokusnya adalah catatan yang selama ini ditulisnya, hembusan nafas panjang dikeluarkannya dengan membawa kalung dihadapan Fajar. “Kamu yakin mereka akan keluar?” tanya Fajar membuka suaranya. “Kamu fokus menatap gerakan kalung ini.” Dave berkata tidak mendengarkan kata-kata Fajar. Fajar yang kesal menghentikan gerakan kalung, memberikan tatapan penuh selidik pada Dave yang hanya bisa menghembuskan nafas panjang. “Mereka tidak akan keluar dengan cara begini.” Fajar menyingkirkan kalung dari hadapannya “Kamu kayaknya tanya sama Indira bagaimana mereka bisa keluar.” “Mereka sudah lama tidak keluar, Indira bilang begitu.” Dave menatap kesal Fajar “Apa sulitnya ikutin cara ini? Kalau memang nggak bisa aku akan tanya Indira, sekarang berbaring kembali.” Da
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

Kehadiran Mereka 2

“Apa maksudmu Frans?” tanya Indira hati-hati. “Aku tahu dan bisa merasakan apa yang kamu rencanakan, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kamu menyayangi Fajar bukan? Kalau memang iya maka tetap berada disampingnya sampai kapanpun.” Frans berkata dengan nada tegasnya. “Aku tidak bisa menjanjikan apapun, semua kembali pada Fajar bukan aku.” Indira melepaskan genggaman tangan mereka, menatap lembut pada Frans yang saat ini mengambil alih tubuhnya. Indira tahu tidak akan pernah sama perlakuan yang diterimanya, Fajar memang baik tapi tidak terlalu memperlihatkan, bentuk kebaikannya lebih pada ucapan terima kasih yang sudah menemani dirinya. “Kembalikan Fajar, Frans.” Joe membuka suaranya. “Aku nggak bisa membuat Indira terluka karena kebodohan dia.” Frans berkata dengan nada kesalnya. “Frans, kita akan menjadi satu kesatuan dan pastinya Fajar yang mengambil alih tubuh ini.” Indira dan Dave hanya saling memand
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

Keputusan Akhir

Fajar terdiam saat melihat Indira tampak biasa saja setelah keputusan yang dibuatnya, perasaan tidak tenang menghantuinya saat membayangkan Indira akan melakukan apa yang dikatakannya, semua yang dikatakan akan benar-benar dilakukan. “Kamu nggak papa?” tanya Indira dengan suara lembutnya. “Kamu nggak akan melakukan itu, kan?” tanya Fajar tanpa menjawab pertanyaan Indira. Indira tersenyum lembut “Lebih baik kita fokus dengan sidang pamanmu itu.” “Kita tetap harus membahas.” Fajar dengan tetap pendiriannya. “Aku akan menemani kamu sampai sembuh atau mungkin sampai kamu membuangku.” Fajar membelalakkan matanya “Aku tidak akan membuangmu.” “Ini Fajar atau lainnya?” Indira memberikan tatapan penuh selidik. “Kamu tahu sendiri kalau ini adalah aku, mereka tidak akan keluar sesuai perjanjian. Kamu lupa?” Indira menggelengkan kepalanya “Hanya memastikan, kita sudah melalui banyak hal berat teru
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

Liburan Bersama

Keputusan sudah dibuat Fajar membuat Indira harus mengikutinya, Fajar meminta Indira tinggal di rumah dimana mereka selama ini berada. Indira hanya menganggukkan kepala tanpa berniat untuk tinggal di rumah ini, rumah yang baginya terlalu besar untuk ditinggal sendirian. Sidang putusan Budi telah diberikan, tampak Mariska menahan kesedihan membuat Indira menjadi tidak tega melihatnya. Fajar sudah tampak tidak peduli dengan keadaan Mariska, sesuatu yang membuat dirinya bernafas lega dimana secara perlahan sudah melupakan kenangan diantara mereka berdua. “Ahhh..” Indira mendesah saat merasakan penis Fajar memasukinya terlalu dalam. “Kamu selalu sempit....ahhh...” Beberapa kali Fajar bergerak dengan berbagai macam gaya, Indira mengikutinya dengan menggerakkan bokongnya membuat Fajar menampar bokong Indira. Melakukan hubungan intim dengan Fajar membuat Indira mencapai klimaks berkali-kali dengan bermacam gaya. Merasakan didalam vaginanya terasa
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

Rahasia Indira

Jadwal keberangkatan Fajar telah ditentukan, artinya tidak lama lagi mereka akan berpisah. Indira sudah menyiapkan semuanya, termasuk dirinya yang akan pindah tempat tinggal. Rumah yang nyaman sudah dirinya siapkan untuk tempat tinggalnya nanti.“Semua pakaian sudah masuk, kamu nggak tahu akan berapa lama disana jadi aku hanya membawakan beberapa yang penting.” Indira menatap koper yang baru saja tertutup.“Ya, kamu nggak usah khawatir. Besok aku berangkat sama Dave, kenapa kamu nggak mau ikut aja temani aku disana?”Indira menggelengkan kepalanya “Lebih baik kamu fokus dengan terapi ini, kalau ada aku takutnya nggak fokus.”“Baiklah, kalau begitu kita tidur sekarang.”Jam sudah menunjukkan waktunya untuk tidur, Indira tidak mau berdebat dan memilih tidur bersama dengan Fajar. Tidur terakhir kalinya sebelum Fajar berangkat untuk pengobatan, merasakan kehangatan dari pelukan Fajar atau ranjang yang terasa hangat dan tidak akan di
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

Kepulangan Fajar

Memasuki rumah yang selama ini ditinggalinya, melupakan semua yang pernah dialami pada masa lalu. Fajar berhasil mengatasi semuanya, memutuskan tinggal di rumah yang pernah memberikan kenangan buruk di masa lalu, menatap setiap sudut rumah tanpa mengingat kejadian di masa lalu. Metode yang mereka lakukan adalah menjadikan kepribadian menjadi satu, membuat Fajar melupakan kenangan buruknya di masa lalu dengan metode hypnoterapi, dan banyak hal dilakukannya.“Kamu memilih tinggal disini?” suara Rifan membuat Fajar menganggukkan kepalanya.“Ada yang salah?”“Nggak juga.”Fajar tidak menyadari suatu keanehan dalam diri Rifan, melangkah masuk kedalam dengan membuka pintunya. Tidak ada yang berubah, semua tampak seperti sebelumnya. Fajar tersenyum lebar melihat semua pada tempatnya, mengalihkan pandangan kearah Rifan yang hanya diam.“Aku senang semua pada tempatnya, wanita itu sudah pergi selamanya?” “Wanita yang mana?” t
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Ketemu

“Kamu nggak bisa sembunyi terus.” Dave membuka suaranya.“Kamu pintar, punya nomer lain.” Indira tidak peduli dengan kata-kata Dave.“Fajar tinggal dirumah lama, dia pasti sudah menemukan surat dari pengadilan.”Indira menganggukkan kepala tanda apa yang dikatakan Dave benar “Kamu nggak mau lihat ponakanmu?”“Kamu kasih nama sesuai dengan nama kepribadian Fajar?” Dave menggelengkan kepalanya “Jadi kalian belum bercerai?”Indira menggelengkan kepalanya “Pengadilan tidak memberikan karena hamil, padahal aku sudah menyembunyikan dengan baik tapi nyatanya....”“Anak kalian nggak mau orang tuanya berpisah.”“Mungkin.” Indira menanggapi dengan santai.Membuka pintu kamar, mendatangi bayinya yang sudah membuka matanya. Indira tersenyum melihat putrinya yang mengerjapkan matanya, menggendong putri yang diberi nama Silvi. Nama yang sesuai dengan kepribadian Fajar, nama yang masuk kedalam pikirannya ketika
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Menjelaskan Semua

Tatapan tajam diberikan pada kedua orang yang ada dihadapannya, menemukan mereka berdua membutuhkan perjuangan panjang. Fajar benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan jejak Indira, semua tidak lain karena faktor uang dan kemampuannya.“Jadi...ada yang mau dikatakan?” Fajar membuka suara dengan nada dingin dan datar.“Aku mau bicara berdua saja tanpa Dave dan Rifan.” Indira menjawab tegas.Fajar menaikkan alisnya mendengar nada suara Indira, satu hal yang tidak berubah adalah tetap dengan suara tegas dan tidak terbantahkan. Menatap kedua pria yang duduk tidak jauh dari mereka berdua, hembusan nafas panjang dikeluarkan Fajar dan memilih menganggukkan kepalanya tanda jika setuju dengan permintaan Indira. Indira berdiri, melihat itu membuat Fajar melakukan hal yang sama dan semua karena kode yang diberikan. Langkah mereka menuju satu ruangan membuat Fajar mengernyitkan dahinya, memilih mengikuti dalam diam dan semakin mengernyitkan dahiny
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Rumah Baru

Indira mengikuti perkataan Fajar, keputusan yang dibuat semua karena Silvi. Rumah baru yang dicarinya didapat dengan sangat cepat, Indira tahu kekuatan uang bisa membuat segalanya mudah. Tidak hanya itu Fajar membuat kamar khusus untuk Silvi, rumah baru mereka terdapat beberapa kamar. Kamar utama adalah kamar mereka, kamar Silvi, kamar tamu dan dua kamar yang masih kosong.“Memang buat siapa kamarnya?” tanya Indira penasaran.“Adiknya Silvi.” Fajar menjawab santai.“Silvi masih baru berapa bulan, kamu sudah mikirin adiknya.” Indira menggelengkan kepalanya.Masuk kedalam kamar Silvi, menatap sekeliling membuat Indira tersenyum. Fajar mengikuti keinginannya membuat kamar Silvi, tidak ada satupun yang berkurang karena semua sesuai pada tempatnya. Meletakkan Silvi di ranjang, putri kecilnya masih tidur dengan nyenyak.“Jam tidurnya sudah dijadwal?” Indira menganggukkan kepalanya “Malah dengan begini aku jadi punya banyak
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status