"Hemmm, menarik juga Dirga ini. Sudah tampan, baik, royal, dan pastinya kaya. Boleh dong aku mengharapkannya," batin Nora sembari kedua sudut bibir itu ia tarik ke atas."Boleh aku duduk bersamamu?" "Oh, tentu boleh. Silahkan, silahkan," ucap Nora mempersilahkan sosok lelaki yang baru ia kenal beberapa detik yang lalu. "Terima kasih, cantik ...." Ucapan Dirga tentu saja membuat lawan jenis yang ada di depannya itu mengulum senyum. Dirga pun mendaratkan tubuhnya tepat di depan Nora. Hanya ada meja yang berukuran sedang lah yang menjadi jarak di antara mereka. Sejenak terjadi keheningan di antara mereka. Hingga akhirnya Dirga kembali mengeluarkan kalimat yang mampu memecah keheningan tersebut. "Kenapa makanannya dianggurin? Kamu nggak suka? Aku pesankan lagi ya?"Tangan Dira terangkat, sebagai tanda jika ia memanggil sang pelayan. Akan tetapi, ucapan Nora membuatnya mengurungkan niat saat ingin memanggil sang pelayan dengan bibirnya. "Nggak usah! Nggak usah! Ini aja. Aku suka kok,"
Read more