POV Marni"Saat kau dipegang laki-laki, tendang selangkangannya!"Di tengah rasa putus asa, tiba-tiba terngiang kalimat ibu beberapa tahun yang silam, saat adikku Leni menjadi korban pelecehan teman-teman sekolahnya. Tangan pria itu telah singgah di bahuku, wajahnya mendekat dan aku semakin terdesak ke lantai angkot. Dengan nyali yang tersisa, kuangkat lututku, lalu menendang selangkangan pria itu sekeras mungkin. Pria itu melolong kesakitan, kesempatan itu kugunakan untuk melarikan diri. Aku tak menghiraukan sandal jepit yang tertinggal di dalam angkot. Tanpa alas kaki, kuberlari sekencang-kencangnya, tak ada kendaraan satu pun, jalan ini sepertinya dibuat bukan untuk dilalui angkutan umum.Beberapa menit berlari, aku sampai di jalan raya. Kupegang lutut yang rasanya sangat lemas dan gemetar. Hampir saja, jika saja akal itu tak muncul mendadak, aku yakin telah menjadi korban perkosaan. Alangkah malangnya nasibku jika itu terjadi, kupastikan aku takkan bisa lagi menatap dunia, setel
Read more