All Chapters of Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Chapter 611 - Chapter 620

689 Chapters

611

Bab611Aku terdiam di depan istana megah milik Papah, luar biasa sekali kini kediaman Papah.Dan ini bukan rumah yang terakhir kali aku datangi, karena Papah bilang, rumah lama telah mereka jual, mengingat kejadian yang mengejutkan dulu, keluarga mas Abizar meninggal keracunan makanan.Mamah Elea tidak mau tinggal di rumah itu lagi, karena merasa takut bersebelahan dengan rumah kosong.Kekayaan Mamah dan Papah begitu berlimpah, terlihat dari bangunan rumahnya yang besar, mewah dan megah."Mari bu Jelita, kita masuk ke dalam."Ucapan pengawal Papah mengejutkanku, aku tersenyum, sambil mata mengedarkan pandangan. Berjejer mobil- mobil mewah di dekat parkiran rumah Papah, sepertinya anak dan juga cucunya sudah pada kumpul. Hanya anak- anakku, yang tidak aku bawa kemari, biarlah, mereka tidak perlu tahu asal- usul Ibunya ini, terutama anak angkatku, Bagus.Aku yakin, jika Bagus tahu siapa Ibunya ini, maka dia akan menyesali segala sikap dan perbuatannya padaku tempo hari.Apalagi menantu
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

612

Bab612"Saya, Kevin Atmajaya, mengumpulkan kalian semua, anak dan cucu- cucu kami tercinta, dengan maksud tujuan untuk membagi warisan. Saya dan Istri tidak ingin, jika kami meninggal nanti, warisan harta akan menjadi masalah bagi kalian, keturunan Kevin Atmajaya"Semua menyimak ucapan- ucapan lelaki yang kini sudah sangat keriput itu. Wajah tuanya sangat terlihat jelas, begitu juga dengan Elea."Pak Tono, tolong bagikan kepada mereka, masing- masing bagian yang sudah saya berikan. Dan kalian semua, saya harap tidak ada yang protes," pinta Kevin."Karena kami berdua istri, sudah memutuskan hal itu seadil- adilnya."Lelaki yang bernama pak Tono tadi pun mengangguk, dia pun berdiri dari duduknya.Dari tas hitam yang dia bawa, pak Tono mulai melakukan pembagian surat- surat, sesuai dengan nama pemiliknya.Mereka semua pun satu persatu menerima surat itu, dan mulai membacanya."Kok gini sih?" Suara wanita di samping Jelita memekik. Semua mata tertuju ke arahnya."Abel," lirih Galih."Ngg
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

613

Bab613"Mah, Papah, sepertinya saya tidak pantas mendapatkan warisan kalian sebanyak itu. Wajar jika istrinya Galih protes, karena faktanya memang Galih yang berusaha keras memajukan perusahaan kalian. Sedangkan saya? Saya pergi layaknya pengecut, dan tiba- tiba datang hanya karena warisan. Ah, rasanya sangat memalukan, tidak berkontribusi apa- apa, malah sebaliknya ....""Jelita, kamu itu anak Papah dan Mamah, kalian semua sama. Pembagian harta warisan itu sudah Mamah dan Papah lakukan seadil- adilnya," jelas Kevin.Mereka bertiga berbicara di ruangan Kevin dan Elea. Ruang khusus untuk orang tua itu kadang sekedar menghabiskan waktu bersama. Di balkon lantai 3, khusus di desaign untuk mereka bersantai, memandangi langit, merasakan kesejukkan udara pagi, menikmati masa tua mereka dengan tenang dan bahagia."Mamah dan Papah berencana akan pindah ke Bandung, kami ingin menikmati masa tua kami di sebuah desa yang ada di sana.""Bandung? Kenapa harus Bandung?" tanya Jelita."Nak, kami ber
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

614

Bab614"Ya sudah, nggak usah di jawab anakku," ujar Elea lagi, yang melihat Jelita menunduk."Harus di jawab Jelita! Biar bagaimana pun, Enggar juga cucu kandung kami, kamu jangan malu, sejauh ini kamu sudah sangat hebat, bisa membesarkan mereka seorang diri, entah kemana laki- laki pengecut itu," lirih Kevin."Papah, maafkan saya, saya hanya mampu menyekolahkannya hingga SMA, Enggar tidak ingin membuat saya susah lagi katanya, dia memilih untuk bekerja. Awalnya pekerjaannya cukup bagus, namun takdir kembali mengujinya ketika dia sudah memasuki dunia pernikahan. Entah bagaimana, yang jelas kini dia hanyalah seorang tukang ojek biasa, bahkan motor yang dia gunakan sangat butut. Saya bukan bermaksud minta di kasihani, hanya bercerita," ujar Jelita dengan mata yang mulai berkaca- kaca."Kami paham anakku," timpal Elea sembari menggenggam tangan Jelita."Bagus sendiri lulusan apa?" tanya Kevin."Bagus lulusan S1, Pah. Karena saat itu keadan Jelita masih mampu," jelas Jelita._____>>__
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

615

Bab615 - pov JelitaMakan malam bersama, aku benar- benar di buat canggung dengan suasana rumah Mamah dan Papah ini.Abel melirik sinis ke arahku, membuatku serba salah."Kamu nggak mandi? Baju juga nggak ada ganti?" tanya Abel, dengan tatapan meremehkanku."Aku sudah mandi, cuma nggak ganti baju aja, kebetulan aku nggak ada bawa baju ganti," jawabku."Idih, tetap aja bau kalau gitu, hilang selera makanku kalau begini," keluh Abel."Abel, tolong hargai saya, saya masih cukup sabar siang tadi, jangan sampai malam ini hilang rasa sabar saya," ancam Papah, membuat Abel terdiam."Kamu duduk dan makan, nggak usah ada drama malam ini," tegas Papah kepadaku.Aku hanya diam dan duduk. Entah siapa gadis muda di samping kananku kini, kira- kira usianya belasan tahun. Dia menarik kursi makannya, agak menjauh dariku.Wajahnya cukup mirip dengan Galih dan Abel, mungkin itu anak mereka."Tiba- tiba Raisa menjadi kenyang," tutur anak itu."Raisa makannya nanti saja," jelas anak gadis itu lagi. Ent
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

616

Bab616"Kamila, sejak kapan kamu di situ?" tanya kak Cinta."Kamila baru saja kemari, karena di minta Kakek manggilin tante Jelita, di tunggu di ruang keluarga," jawab wanita cantik itu."Tapi tadi itu apa? Kamila mendengar dengan jelas ucapan tante Jelita, dan butuh penjelasan," ujarnya lagi."Itu masa lalu, tidak perlu kita bahas lagi." Kak Cinta menjawab."Ayo Jelita, kita temui Mamah dan Papah," ucap kak Cinta ke arahku."Mah, Kamila butuh penjelasan, jangan begini. Karena ini menyangkut Ayah Kamila, yang keberadaannya hingga saat ini tidak jelas," tutur wanita itu dengan suara bergetar."Tidak jelas bagaimana? Ayahmu sudah mati di telan waktu! Tidak perlu membahas dia lagi, kamu mau Mamah sakit hati?" tanya kak Cinta pada Kamila dengan tegas."Apa kasih sayang kami kurang? Apakah Mamah saja tidak cukup?"Kamila mendesah berat, menyiratkan kesedihan yang mendalam dari bola matanya.Hatiku semakin perih, seakan di peras oleh rasa bersalah yang semakin mendalam."Aku hanya ingin mem
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

617

Bab617"Maaf Mah, Pah, sepertinya Galih harus bicara sama Abel dulu," ujar Galih.Elea hanya terdiam, sedangkan Kevin langsung berdiri dan meninggalkan ruang keluarga."Tidak semua hal harus sesuai keinginan kamu, Abel. Terkadang, kita harus tahu diri," ucap Elea dan beranjak pergi juga dari ruang keluarga."Ta, ayo kita kembali ke kamar kamu lagi saja, sepertinya Galih harus benar- benar jeli melihat hal semacam ini," sindir Cinta sambil menarik tangan Jelita.Hening, semua pergi. Hanya ada Abel, Raisa dan juga Galih."Raisa, masuk kamar! Papah mau bicara sama Mamah kamu," titah Galih.Gadis cantik bernama Raisa itu pun mengangguk patuh dan meninggalkan ruang keluarga."Kamu lemah sekali sih, Mas! Sampai kapan kamu mau diperbudak keluarga ini? Mereka tidak tahu terimakasih," ujar Abel dengan wajah yang memerah, perasaan kesal menyelimuti hati Abel."Di perbudak bagaimana? Kamu sadar nggak, kamu itu bikin malu! Jika bukan karena harta mereka, kita ini emang siapa? Yang kamu nikmati it
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

618

Bab618"Papah," ujar Abel, ketika wanita itu memasuki kamar mereka. Nampak Galih menyandarkan diri di dipan, sambil memainkan ponselnya.Galih hanya menatap sebentar pada Abel, kemudian kembali fokus kepada ponselnya.Abel duduk dibibir ranjang, kemudian menatap ke arah Galih."Papah, maafin aku ya, aku sadar aku salah, aku kurang bersukur dalam hal ini, tolong maafin aku, Pah," lirih Abel, membuat Galih menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi bermain ponsel."Tumben, biasanya kamu sangat keras kepala," ujar Galih, dengan tatapan menelisik ke wajah Abel.Abel menunduk, menyembunyikan kekesalannya."Pah, aku hanya menyesal," ucap Abel pelan."Pah? Tumben kamu panggil aku Papah, nggak biasanya," tutur Galih, kemudian membenarkan posisi duduknya.Galih langsung meletakkan tangannya ke dahi Abel."Ih apaan sih?" Reflek tangan Abel menjauhkan tangan Galih."Haha, enggak, cuma memastikan aja, takut aja badanmu panas, makanya tingkah kamu sangat aneh."Abel mencebik, tidak bisa menutupi k
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

619

Bab619Elea di bawa ke rumah sakit, sedangkan Raisa nampak panik dengan tubuh yang terus gemetar.Abel memandang curiga pada anak pertamanya itu, namun sebisa mungkin dia diam."Kamu kenapa, Raisa?" tanya Cinta, yang ternyata sedari tadi memperhatikan kepanikan Raisa."Nggak apa- apa kok, Tan." Sebisa mungkin Raisa menjawab pertanyaan Cinta, di tengah perasaan gelisahnya."Tapi kok kamu nampak tidak tenang, juga gemetaran begini.""Wajar kali Kak, kan Raisa dekat banget sama Neneknya, apalagi saat Neneknya pingsan, kan Raisa yang melihat duluan," timpal Abel, membantu menjelaskan."Iii--iiya, Raisa takut terjadi sesuatu, sama Nenek." Raisa menjawab dengan mata yang terlihat liar.Cinta pun terdiam, dengan perasan yang masih diliputi kebingungan.Sementara Jelita terdiam, memandangi pintu ruangan, tempat Elea kini di periksa. Hanya Kevin yang menemani wanita itu di dalam, sementara yang lainnya masih menunggu di luar."Raisa, sebaiknya kamu dan Mamah kamu pulang saja, biar Tante dan Ka
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

620

Bab620"Ada keperluan mendesak yang harus Jelita selesaikan, Pah," ujar Elea, menjawab pertanyaan Kevin."Tapi aku masih rindu dengannya, El.""Aku paham, Pah. Aku berencana akan mengunjunginya, setelah semua urusanku beres," ujar Elea lagi."Urusan apa?" tanya Kevin."Aku akan memberikan usaha butikku pada Jelita, dan satu nya lagi untuk Cinta.""Kamu yakin nggak akan menimbulkan kecemburuan sosial lagi pada anak- anak?""Seharusnya tidak, karena kedua usahaku itu, tidak masuk ke dalam daftar warisan yang akan kita bagikan. Dari dulu, aku memang sudah berencana akan memberikan dua butik itu, untuk kedua anak perempuanku, bukan untuk menantu, mau pun cucu. Jika pada akhirnya kedua butik itu berakhir untuk cucu, itu pun yang memberikannya bukan lagi aku, tapi Ibu mereka masing- masing.""Dan Raisa mau pun Abel, tidak memiliki hak apa- apa," lanjut Elea, setelah panjang lebar berbicara.____>>____Pov JelitaMalam itu, aku telah sampai di Kalimantan, dan kedua orang kepercayaan Mama
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more
PREV
1
...
6061626364
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status