Bab618"Papah," ujar Abel, ketika wanita itu memasuki kamar mereka. Nampak Galih menyandarkan diri di dipan, sambil memainkan ponselnya.Galih hanya menatap sebentar pada Abel, kemudian kembali fokus kepada ponselnya.Abel duduk dibibir ranjang, kemudian menatap ke arah Galih."Papah, maafin aku ya, aku sadar aku salah, aku kurang bersukur dalam hal ini, tolong maafin aku, Pah," lirih Abel, membuat Galih menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi bermain ponsel."Tumben, biasanya kamu sangat keras kepala," ujar Galih, dengan tatapan menelisik ke wajah Abel.Abel menunduk, menyembunyikan kekesalannya."Pah, aku hanya menyesal," ucap Abel pelan."Pah? Tumben kamu panggil aku Papah, nggak biasanya," tutur Galih, kemudian membenarkan posisi duduknya.Galih langsung meletakkan tangannya ke dahi Abel."Ih apaan sih?" Reflek tangan Abel menjauhkan tangan Galih."Haha, enggak, cuma memastikan aja, takut aja badanmu panas, makanya tingkah kamu sangat aneh."Abel mencebik, tidak bisa menutupi k
Last Updated : 2023-05-08 Read more