Bab582"Mah," lirih Jelita. Elea menarik napas berat dan menghampiri putri sambungnya itu."Jelita, kenapa harus begini, Nak? Kamu kan tahu, ini tuh perbuatan dosa, kenapa kamu lakuin?" tanya Elea dengan lembut sembari mengusap kepala Jelita yang terbungkus kerudung."Mamah, aku sedih, karena mas Abizar masih tidak bisa lupain kak Cinta. Apalagi mereka kini punya bayi, aku merasa terkucilkan, Mah.""Nak, bukankah ini sudah menjadi bagian dari resiko kamu mengambil suami Kakak kamu. Semua masih bisa dibicarakan baik- baik kan? Tanpa harus melalukan aksi seperti ini, ini bahaya buat kamu, anakku.""Mamah belain kak Cinta juga? Seharusnya Mamah tegur Kakak, agar jangan mengganggu rumah tangga aku. Apa karena Kakak anak Mamah, jadi Mamah lebih membela Kakak.""Ini bukan masalah membela anakku, tapi resikonya memang pasti akan begitu.""Kamu juga tidak perlu menyalahkan Cinta, dengan tuduhan mengganggu rumah tangga kita, Jelita. Cinta tidak pernah mengganggu sama sekali, kamu yang terlalu
Terakhir Diperbarui : 2023-04-24 Baca selengkapnya