Home / Rumah Tangga / Adikku, Pelakorku. / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Adikku, Pelakorku.: Chapter 31 - Chapter 40

71 Chapters

bab 31

PoV Tania 2...setelah keluar kamar aku ke lantai bawah menuju dapur untuk mencari makan, karena sedari tadi siang aku belum sempat makan.langkahku terhenti saat melihat kak Bella sedang menemani Zico makan malam dimeja makan.ku pikir Zico kembali ke kamarnya, ternyata ia turun untuk mengisi tenanganya.“Tania, badanmu sudah enakan?” sapa Kak Bella. Zico langsung menoleh ke arahku.“Iya kak, badanku sudah enakan dan saat ini aku sedang lapar." Aku mendekat dan duduk didepan kak Bella.Pelayan yang menyadariku langsung menyiapkan alat makan didepanku. Namun saat ku perhatikan wajah pelayan itu tampak asing, sepertinya dia pelayan baru.“Kakak menambah pelayan baru ya?”“Nggak kok." tanpa menoleh, kak Bella menjawab santai sembari memainkan ponsel.aku menyerit, “Lah yang tadi itu, bukannya pelayan baru?"“iya baru, tapi aku gak nambah pelayan!"“maksud kakak?”Kak Bella menutup ponselnya kemudian menoleh padaku. “Aku gak nambah pelayan, Tania. aku hanya mengganti semua pelayan diruma
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

bab 32

PoV Tania 3 end...“mengapa kau sangat kepo soal Edward? Apa kau sangat menyukainya?" kak Bella menatapku lewat cermin. aku membalas tersenyum sembari memegang pundaknya.“Tentu saja! aku sangat menyukainya kak Edward. walau kami bekum bertemu aku tau pasti ia adalah jodohku! ...""... kakak tau sendiri, Kak Edward merupakan pria yang tampan dan mapan. menjadi istrinya adalah keinginan semua wanita termasuk aku kak. Aku akan sangat bahagia menjadi istrinya kelak!” ucapku dengan mata berbinar.menggaet kak Edward sekarang sudah mejadi salah satu tujuan hidupku. pria itu memiliki semua hal yang aku inginkan, wajah tampan, nama baik, kekuasaan dan yang paling penting kekakayaan yang melimpah!jika aku menjadi istrinya, aku akan lebih mudah menghancurkan kak Bella. Dan Zico juga tidak dapat menyentuhku sedikitpun.“Jika kau bukan tipenya bagaimana?” aku tersentak mendengarnya, pertanyannya membuatku membuyarkan lamunan indahku.“tidak mungkin kakak! tidak ada yang bisa menolak pesona dan
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

bab 33

PoV Arbella...tiga hari berlalu sejak kepulangan Tania dan Zico dari rumah sakit. aku melakukan aktivitasku seperti biasa, menjadi seorang istri sekaligus kakak yang bodoh. yang tahunya hanya bekerja untuk suami dan adiknya yang tengah berselingkuh."Kakak, ayo kita sarapan bersama, aku sudah menunggu kakak dari tadi." sapa Tania saat melihatku menuruni anak tangga. tidak hanya ada Tania, namun Zico yang sedang duduk disampingnya."Aku akan sarapan dikantor," tolakku tanpa menoleh."Kenapa tidak sarapan dirumah saja sayang," tanya Zico."tidak bisa, kalian sarapan berdua saja. aku ada janji penting," jawabku melirik jam tangan. sebenarnya ku hanya berpura-pura beralasan.ku langkahkan kakiku keluar namun Tania tiba-tiba berlari mengahadangku. "luangkanlah waktumu untuk kami kak. sejak aku keluar dari rumah sakit, kita tidak pernah sarapan bersama lagi," ucap tania dengan wajah sedihnya."jangan lebay, aku sedang sibuk. menyingkirlah dari jalanku," ucapku dingin.Tania tersentak, waja
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more

bab 34

"Bella ... apa kau menyukai pak Edward?" pertanyaan Viona membuatku terhenti sesaat."jangan konyol Vio, apa kau pikir aku pantas untuk pak Erdward?"Viona menatapku dengan sorot mata sedih, "Apa maksudmu Bella? Kenapa kau bilang begitu? Kau cantik, cerdas dan kaya. Kau sangat cocok bersanding dengan pak Edward," ucap Viona dengan kepalan tangan semangat.Aku menggeleng sembari menyandarkan tubuhku di kursi, "selama surat ceraiku belum keluar aku masih berstatus istri Zico, dan kalaupun aku sudah resmi cerai dengan Zico. Statusku akan berubah menjadi janda, belum lagi dengan efek racun itu pada tubuhku ...""... walau aku sudah berobat sekalipun, tubuhku belum bisa dikatakan bebas dari racun itu. Kau tau sendiri Vio, mandul adalah salah satu efek besar racun itu. Apa kau pikir wanita janda dan mandul pantas untuknya? Edward adalah pria sempurna yang baik, maka dari itu dia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik juga," tuturku tersenyum.Viona membeku menatap nanar padaku, "jangan be
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more

bab 35

Aku kembali kamar dan merebahkan diri di kasur. getaran ponsel mengalihkan perhatianku, aku beranjak duduk dan mengambil ponselku yang terletak diatas meja."pesan dari Edward?" aku menatap layar ponselku sebentar lalu membuka pesan itu. {"Bella kau dimana? dan sedang bersama siapa?"} aku menyerit heran membaca pesannya, mengapa tiba-tiba dia bertanya seperti itu?jariku menari membalas pesan teks darinya {"tentu saja aku dirumah, ada apa?"} tulisku dengan emoticon bingung.{"Bukankah kau sedang makan malam bersama seorang pria di restoran?"} aku tersentak membaca isi balasanya. tanpa membalas aku langsung melakuan panggilan videocall padanya.saat dering kedua panggilan itu diangkat, terlihat wajahnya dingin di layar ponselku. aku berdiri dan mengarahkan kamera dengan jelas, "lihalah, apa aku sedang di restoran? aku bahkan menggunakan piyama!" seruku mengarahkan kamera pada wajah dan bajuku.Edward tersenyum, "tanpa makeup pun kau tetap cantik ya."spontan aku tersentak dan menutup ka
last updateLast Updated : 2022-06-29
Read more

bab 36

Edward membuka bagasi dan memasukkan semua koper tanpa menyuruh pelayan. Aku membukakan pintu belakang buat ayah. Lalu aku duduk didepan samping Edward.Edward pun menjalankan mobil menuju bandara.Diperjalanan ayah banyak bercerita tentang kisah cintanya dengan ibu, Edwardpun menanggapinya dengan antusias membuat ayah makin panjang menceritakan kisah cintanya yang indah bersama mendiang ibu. Sesekali aku ikut bercanda menimpali cerita ayah.Kami tertawa bersama. Ayah akhirnya mengalihkan cerita ke masa kecilku, dimana ayah membongkar cerita tentang masa laluku yang menurutku memalukan."Kau tau nak Edward, saat Bella masih kecil aku pernah membawanya ke kolam teratai dekat taman, Bella kecil bermain ria disitu hingga saat pulang, Bella kecil membawa ikan dengan gembira dan berteriak 'ayah! Aku dapat ikan langka! Lihatnya!' saat ku dekati aku tertawa lepas karenanya ...""... Aku berkata pada Bella kecil apa ia mau membawa pulang ikan itu, Bella kecil menjawab akan merawat ikan itu sep
last updateLast Updated : 2022-06-30
Read more

bab 37

Pukul 07. 12 akhirnya Zico dan Tania pulang juga, aku duduk di sofa sembari melipat tangan. menunggu kedatangan mereka untuk masuk.pintu akhirnya terbuka. Tania masuk dan melihatku disofa. "Kakak sudah pulang?" sapa Tania disusul Zico dari belakang."Sayang, bagaimana kunci brangkasnya apa kau sudah memintanya dari ayah?" tanya Zico sambil menenteng tas belanjaan yang sepertinya milik Tania.aku masih terdiam menatap kelauan mereka."Kakak, Lihat aku membelikan tas baru untukmu!" Tania mencoba mendekat dengan totebag ditangannya. aku langsung mengangkat tangan menyuruhnya berhenti melangkah.Tania tersentak, "k-kakapa kau marah padaku?" ucapnya sedih.Zico ikut maju mendekat pada Tania, "Sayang ada apa denganmu, mengapa kau begitu? Lihat Tania sudah susah payah memilihkan tas terbaik untukmu, kau malah diam saja tak menanggapinya. Keterlaluan sekali!" ucap Zico dengan nada kesal.lihatlah si brengsek ini, ia bahkan tidak menyadari kesalahannya. aku menarik nafas menahan emosi sebentar
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

bab 38

Esok harinya aku berangkat ke kantor seperti biasa, namun pagi ini suasana agak berbeda, sunyi dan tentram tanpa kehadiran ataupun sahutan dari Zico dan Tania. aku berangkat ke kantor dengan perasaan yang lebih lega."Bella! Aku seneng banget!!" sambut Viona didalam ruanganku. aku hampir terkejut karena ia tiba-tiba memelukku."Ada apa? Kau terlihat bahagia sekali," tanyaku melepas pelukannya."Aku punya kabar bahagia Bel!" ucapnya bersemangat. Ternyata benar apa yang dikatakan Edward kemarin, Viona pasti akan memberiku kabar bahagi. Aku jadi penasaran."Kabar apa itu?""Danu gak jadi dimutasi Bel! Aku senang banget!" jawab Viona bersemangat."Wah ... benarkah? Aku ikut seneng dengarnya. Selamat yah, akhirnya ada yang ga jadi LDR," kataku tersenyum, "tapi kenapa tiba-tiba gajadi di mutasi? Apa Danu mengajukan penolakan?" tanyaku bingung."Ntahlah, tiba-tiba saja kemaren Danu dapat kabar dari atasannya bahwa ia tidak jadi dimutasi, mungkin bos nya berubah pikiran. Aku tak peduli apapun
last updateLast Updated : 2022-07-02
Read more

bab 39

"Edward!" gumanku terkejut. Aku membeku menatapnya, kenapa dia ada disini?Edward menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arahku. wajahnya terlihat dingin.sekarang ia tepat dihadapanku dan menatap tajam. aku membalas tatapannya bingung, "untuk apa kau kemari?" tanyaku acuh.Edward terdiam sesaat lalu menarik nafas dan bertanya, "Bella, mengapa kau tidak mengangkat telfonku dan mengapa ponselmu tiba-tiba tidak aktif? apa kau marah padaku?" suaranya terdengan dingin, namun wajahnya tampak khawatir."Aku lembur hari ini jadi gak dengar panggilan telfon darimu kemudian baterai ponselku lowbat," ucapku memalingkan wajah.Edward mengangkat tanganku yang memegang ponsel, "bukankah ponselmu nyala?" seketika aku merasa gugup karena ponselku terlihat nyala, aku menarik tanganku. "itu baru saja di charge," kilahku beralasan.Edward menatapku sendu, "Bella apa kau marah padaku?" tanyanya sekali lagi. aku terdiam sesaat, harus kah aku jujur?"tidak, untuk apa aku marah," kataku berbohong."bukankah
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more

bab 40

beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, Zico sudah kembali sehat walau tangannya masih diperban sedikit. dan sialnya aku tidak berhasil membuatnya patah tulang waktu itu. tak apalah, walau begitu semenjak hari itu, ia tidak mendatangiku atau sekedar menanyai urusanku.dia pikir aku sedih dan akan meminta maaf padanya? tidak. aku malah senang tidak harus berakting sampah membaikinya. namun hanya Tania yang terus mengusikku. ia terus meminta maaf tanpa terlewat sehari pun aku selalu mengabaikannya. menurutku itu tidak penting.dan hari ini aku mendapatkan laporan dari Nina bahwa Zico pergi dini hari dengan mengendap-ngendap mencurigakan. Nina sempat mengikutinya namun ia kehilangan jejak.namun setelah itu Zico kembali kerumah dua jam kemudian. aku penasaran sebenarnya apa yang sedang direncanakan Zico?getaran ponsel mengalihkan perhatianku. aku menatap ponsel dan tersenyum.["halo Edward?"] sahutku mengangkat telfonnya.["bukankah kau terlalu cepat mengangkat telfonku? apa mungkin ka
last updateLast Updated : 2022-07-03
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status