Home / Rumah Tangga / Biduk Cinta Senja / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Biduk Cinta Senja : Chapter 11 - Chapter 20

61 Chapters

Bab 11 Wanita Penggoda

Pagi-pagi sekali Langit sudah bersiap ke kantor. Ia sengaja pergi karena semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pria itu tidak terbiasa dengan kehidupan yang Senja rasakan. Meski tempatnya bersih. Akan tetapi, terlalu kecil untuk seorang Langit.Pria itu pun beralasan ada pekerjaan pagi supaya bisa cepat pergi dari sana dan tidak menyinggung perasaan sang mertua. Setibanya di kantor, Langit langsung merebahkan tubuh pada sofa di ruangan tempat ia bekerja. Begitu nyenyak Langit tertidur sampai tidak mengetahui kedatangan Zack.Pria manis bertubuh tinggi itu menggelengkan kepala melihat Langit yang tertidur pulas seperti itu. Ia pun mendekat dan berusaha membangunkan dengan menggoyang-goyangkan pelan tubuh lelaki itu."Bos, Bos. Bangunlah. Ini sudah pagi. Apa kau tidak ingin bekerja?" Zack berkata dengan pelan takut membuat Langit terkejut.Pria itu membuka mata perlahan dan sedikit terkejut melihat Zack yang sudah duduk di sampingnya. "Zack! Sejak kapan kau datang?" Langit berkata cu
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 12 Dilema

Langit terpaksa menjemput dan membawa Senja pulang. Sudah satu minggu wanita itu berada di rumah orang tuanya. Namun, tidak sekalipun mengabari Langit untuk dijemput. Senja kesal, tetapi dia tidak bisa menolak. Perempuan tersebut paham sekali sifat sang suami yang suka semaunya dan sulit dibantah."Mau menguji kesabaran saya?" Langit berkata kesal karena Senja sempat menolak diajak pulang. Bahkan kini ia merajuk.Senja bergeming. Bahkan enggan menatap Langit meski wajah pria itu sangatlah tampan. Langit bertambah kesal. Ia meraih wajah Senja dan memaksa untuk menatapnya."Kenapa selalu memalingkan wajah saat saya berbicara denganmu?" geram Langit sambil sedikit mencengkeram wajah Senja. Namun, wanita itu tetap diam. Hanya embusan napas bergemuruh terdengar."Senja! Bisakah kau hargai saya sebagai suamimu?" Langit semakin emosi. Ia menaikan nada bicaranya. Membuat Senja sedikit tersentak.Senja menelan ludahnya. Wanita itu menatap Langit tajam. "Kenapa memaksaku untuk pulang? Saya masi
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bab 13 Pendarahan

Langit baru saja pulang bekerja. Ia langsung ke kamar dan melihat Senja yang sedang mengamati wajahnya yang masih memar akibat cengkraman Violeta tadi pagi. Pria itu mendekat dan langsung memeluk sang istri dari belakang."Kau sedang apa? Saya baru sampai tapi kau tidak menyambutku?" tanya pria tampan bermata elang itu sambil menyandarkan dagu pada sebelah pundak Senja."Ma--Mas Langit. Su--sudah pulang? Maaf, saya tidak mendengar kau pulang." Senja berkata dengan tersendat. Ia terkejut dengan kedatangan Langit yang tiba-tiba dan memeluknya."Tidak apa. Wajahmu kenapa memar seperti itu?" Langit memandang wajah Senja dari cermin. Ia terkejut mendapatinya memar."Ahh, ini. Anu. Emm, tadi saya tidak melihat jalan dan terbentur dinding saat mau masuk kamar. Jadi memar," bohong wanita itu dengan gugup."Biar saya lihat. Sepertinya ini bukan terbentur dinding. Tapi, seperti bekas cengkraman." Langit membalikkan tubuh Senja dan meraih wajahnya. Ia memeriksa bekas memar itu meski Senja berusah
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 14 Siuman

Langit semakin panik. Ia bingung harus bagaimana. Jantungnya berdegup sangat kencang. Belum pernah lelaki tersebut seperti itu.Selepas dokter pergi. Langit duduk di kursi tunggu sambil menunduk. Ia menautkan jari-jemarinya dan menyangga kepala. Pikirannya sangat kacau sekali."Ya Tuhan, selamatkan Senja dan calon anakku." Langit berkata lirih. Ada sepenggal penyesalan atas sikapnya kepada Senja selama ini."Kau harus kuat Senja. Saya mohon, bertahanlah. Saya janji akan memperlakukanmu dengan baik dan lebih mencintaimu. Maafkan saya, Senja." Kembali Langit bermonolog. Tidak terasa air matanya menetes membasahi punggung tangan lelaki itu.Zack datang membawa paper bag berisi pakaian ganti untuk Langit dan Senja. Ia juga membawakan beberapa makanan dan minuman. Sejak pulang kerja, Langit belum makan dan minum apa pun. Ia sibuk mengurus Senja."Bos, ini pakaian ganti dan beberapa makanan juga minuman. Bos harus makan supaya tidak sakit." Zack menaruh bungkusan itu di samping Langit dan d
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 15 Menghilang

Kondisi Senja sudah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan selama satu minggu, begitupun dengan perkembangan sang buah hati. Ia sudah diperbolehkan pulang. Namun, tetap belum diizinkan melakukan banyak aktifitas sampai wanita itu benar-benar pulih.Langit semakin posesif sekali. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada Senja. Kejadian minggu lalu membuatnya trauma dan harus ekstra hati-hati menjaga Senja. Semua itu agar tidak terulang lagi.Senja hanya bisa pasrah dan menuruti perkataan Langit. Ia masih belum cukup kuat melawan pria itu. Meski hatinya masih belum menerima perbuatan Langit yang menyakiti hatinya dengan terus mengingat Violeta. Wanita seksi itu telah menjadi duri yang menusuk daging.Senja jenuh di dalam apartemen terus. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan santai ke taman tidak jauh dari tempat tinggalnya. Menghirup udara segar pagi hari dan sedikit berjemur di bawah sinar matahari pagi. Langit memang mengizinkan Senja pergi. Namun, tetap saja di awasi oleh para penjag
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 16 Bertemu

Langit mendongak. Ia menatap tajam ke arah Violeta. "Kau jangan asal bicara, Vio. Senja wanita baik-baik. Tidak ada pria lain yang dekat dengannya, kecuali saya." Pria itu tidak terima dengan perkataan Violeta. Ia tampak sedikit geram dengan wanita seksi yang duduk di hadapannya tersebut."Jangan marah. Kendalikan dirimu. Aku hanya berkata fakta. Kamu tidak tahu bagaimana kehidupannya sebelum menikah denganmu, bukan? Kamu juga baru mengenal dirinya saat memutuskan untuk menikahi wanita itu. Apa kamu yakin, kehidupan dia baik sebelum menikah denganmu? Apalagi perempuan itu dari kalangan bawah. Dia dapat uang dari mana untuk biaya hidup keluarga dan sekolah kalau tidak dari mendekati pria kaya hanya untuk mendapatkan uang?" ucap Vio terus memanasi Langit agar membenci Senja."Hayolah Langit. Buka matamu. Kamu telah digelapkan oleh wanita itu. Aku sudah tahu latar belakang Senja seperti apa. Jangan terpancing oleh parasnya yang polos. Dia tidak selugu yang kamu kira. Dia itu ular berbisa
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 17 Hilangnya Kepercayaan

"Siapa pria ini? Apa dia kekasihmu? Kau sengaja menjebakku dengan mengatakan mengandung anakku. Padahal ini anak kalian, bukan?" Langit semakin marah. Ia langsung menuduh Senja tanpa basa-basi lagi."Ini tidak benar, Mas. Kau ....""Jangan mengelak! Kau sudah tertangkap basah. Mau alasan apa lagi? Mau cari cara lain untuk menipuku lagi?" Kau ....""Cukup! Berhenti menghina Senja. Dia perempuan baik-baik. Semua yang kamu katakan tentang dia itu tidak benar!" Pemuda yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan saja pun ikut bicara. Ia tidak tahan dengan sikap Langit yang menuduh Senja tanpa bukti yang pasti."Oh, kau membelanya? Kalian sekongkol untuk menipuku, bukan?" Langit semakin emosi. Ia begitu kesal dengan ucapan pemuda berparas manis itu."Kamu tidak perlu marah-marah. Simpan emosimu. Kalau kamu meragukan istrimu, lakukan tes DNA saat anak ini lahir. Kita lihat siapa yang berbohong." Lelaki itu menantang Langit untuk menghentikan pria tersebut menghina Senja. Ia khawatir dengan k
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 18 Operasi

"Kenapa kamu kembali dalam kehidupan Langit? Seharusnya, kamu menjauh dan tidak usah kembali. Kehadiranmu hanya akan menjadi perusak hubunganku dengan Langit." Violeta berkata dengan penuh amarah saat datang ke apartemen Langit. Ia sengaja datang menemui Senja untuk menyakiti wanita itu. Senja tersenyum kecut. "Aku tidak pernah ingin kembali ke tempat ini. Mas Langit yang menjemput dan ingin aku kembali. Seharusnya kamu sadar diri dan pergi dari kehidupannya. Kamu hanya menjadi parasit di rumah tangga kami. Jika kamu masih punya rasa malu, sebaiknya menjauh dan jangan ganggu kami." Wanita berparas cantik itu berkata dengan ketus. Ia sebenarnya memang sudah geram dengan Violeta yang berlagak seperti ratu dan paling dicintai Langit."Tutup mulutmu! Kamu bilang apa? Aku parasit? Eh, perempuan kampung tidak tahu diri. Kamu yang harusnya sadar diri. Kamu yang sudah merusak hubunganku dengan Langit. Sekarang, pura-pura hamil anak Langit, padahal itu anak dari selingkuhanmu, bukan? Dasar ja
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 19 Kembali Sadar

Langit meraih sebelah tangan Senja yang terbalut infus. Menatap wajahnya yang tampak pucat dengan selang oksigen di kedua hidungnya. "Bangunlah, Senja. Lihat saya. Anak itu telah terlahir. Apa kau tidak ingin melihatnya?" Langit bermonolog. Ia berusaha berkomunikasi dengan Senja. Namun, belum ada tanda-tanda wanita itu untuk siuman."Saya memang belum mempercayaimu tentang anak itu. Akan tetapi, saya ingin kau bangun dan selesaikan masalah kita. Maafkan saya, jika masih meragukanmu. Bangunlah. Jangan membuatku khawatir." Langit kembali berkata. Berharap wanita itu akan segera tersadar dari komanya pasca pendarahan kemarin.Sebuah ketukan pintu membuat Langit terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Zack datang membawa berita penting."Permisi, Bos. Maaf mengganggu. Ini hasilnya, silakan Bos periksa. Semoga hasilnya menyenangkan." Zack menyerahkan amplop berwarna putih kepada Langit. Pria tampan itu menerima dan langsung membukanya.Senyum mengembang di kedua sudut bibirnya. Saat me
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 20 Bertengkar

Senja masih tertunduk tanpa kata. Tubuhnya terguncang menahan isak. Bukan tidak senang dengan hasil tes DNA itu. Akan tetapi, hati wanita itu sudah sangat dalam terluka karena ulah Langit. Pria yang seharusnya menjaga dan melindunginya malah justru terus menorehkan luka di relung hati terdalam Senja."Saya lelah ingin istirahat." Senja melepaskan genggaman tangan Langit dan beralasan. Ia mencoba menggeser tubuhnya untuk bisa berbaring dengan baik. Langit membantu. Meski ditolak. Namun, pria itu tetap kukuh membantu."Saya panggilkan dokter untuk memeriksa keadaanmu. Sejak kau siuman, belum ada pemeriksaan untuk mengetahui kondisimu." Langit berkata sambil hendak beranjak dari hadapan Senja."Tidak perlu. Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya. Saya hanya butuh istirahat sebentar. Nanti juga membaik. Maaf, telah merepotkan Anda." Senja menolak dengan lembut. Meski tanpa senyum."Tolong jangan perlakukan saya seperti ini. Senja. Saya ingin kau memanggil saya seperti yang biasa kau ucapka
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status