"Ah, dia menutup teleponnya. Dia pikir siapa dirinya?" Alex berdecak kesal.Mobil Ferarri merah itu kini melaju menuju kearah Serpong, wajah Alex masih terlihat kesal, entah mengapa ia memutuskan pergi kerumah ibunya."Awas saja kalau aku melihatnya ada di rumah mama. Akan kuhabisi dia nanti malam." Ucap Alex dengan seringai diwajahnya yang penuh arti.****Mobil Alex kini sudah berhenti di depan rumah ibunya, di Serpong, mata pemuda itu menelisik sekitar. Raut wajahnya terlihat kesal dengan bibir yang terus berdecak.Alex menyandarkan tubuhnya, lalu mencabut kunci mobilnya. Ia tak langsung keluar, tapi masih terpaku di belakang kemudi. Keningnya berkerut, seakan sedang memikirkan sesuatu."Akhirnya, sampai juga kemari," gumam Alex sambil menatap dalam kearah rumah keluarga Pak Bambang, tempat dimana ibunya tinggal sekarang.Dengan langkah malas, akhirnya Alex keluar dari mobilnya. Cuaca panas siang ini, seakan ikut membakar hatinya. Wajahnya masih nampak kesal, lalu berjalan menuju p
Baca selengkapnya