“Sini, aku traktir.” Bryan menarik tangan Zea menuju kasir. Setelah menyelesaikan pembayaran, pria itu mengajak Zea memasuki restoran yang menyajikan masakah khas daerah. Mereka memilih duduk di lesehan yang berada di pojok restoran. Bryan mendekati pelayan dan mulai memesan, sedangkan Zea fokus pada buku yang ia beli. “Rajin belajar, ya, biar lulus menjadi mahasiswi kedokteran.”“Zea akan berusaha, semoga Allah berkehendak.”“Aamiin. aku dukung kamu Zee.”“Kalau kamu bagaimana?”“Aku bercita-cita jadi pengusaha, Zee. Karena itu, aku akan memilih jurusan Manajemen Bisnis atau Teknologi Informasi, supaya bisa menciptakan lapangan pekerjaan, banyak duit, biar bisa sedekah, kemudian nikahi kamu.”Zea terkekeh dan memukul lengan Bryan dengan buku yang dipegangnya. Bryan tersenyum melihat gadis itu kembali ceria. Beberapa kali ia mengeluarkan gombalan, supaya Zea kembali bahagia. Percakapan mereka terhenti, ketika menu pesanan tiba. Zea menatap heran dengan makanan yang dihidangkan. “Ini?
Last Updated : 2022-09-29 Read more