Semua Bab Senja Yang Di Hadirkan: Bab 21 - Bab 30

39 Bab

Di Larikan Ke Rumah Sakit

**"Ariana!" teriak lelaki itu sambil berlari untuk menyelamatkan Ariana, ia tak peduli dengan guyuran hujan yang langsung membasahi tubuhnya. Ia berhasil mendorong tubuh Ariana meskipun ia juga ikut tersungkur di pinggiran jalan."Ariana, apa kamu baik-baik saja?" tanya lelaki itu sambil memegangi perempuan yang tampak tak sadarkan diri. "Astaga, kamu pingsan!" pekiknya. Ia sedikit panik dengan keadaan sahabatnya itu."Bertahan 'lah, aku akan membawamu ke rumah sakit!" ucapnya lagi sambil berusaha untuk menggendong tubuh kurus sahabatnya.Ya, dia adalah Dokter Adnan, sahabat Ariana sekaligus Dokter yang menangani penyakitnya selama ini. Dokter Adnan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, rasa khawatirnya telah melupakan untuk mengabari Sagara. Ia hanya fokus pada jalanan dan sesekali menengok ke belakang untuk memastikan Ariana sudah siuman atau belum."Tolong bertahan, Ariana!" gumam Dokter Adnan lagi.Jalanan yang lenggang membuatnya mampu lebih cepat sampai di rumah sakit. I
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Salah Paham

** "Dokter Adnan, bukankah aku pernah bercerita kalau dia pelayan pribadiku? Dia datang bersama Mas Saga pastinya memang Mas Saga yang memintanya untuk menjagaku selama di rumah sakit. Iya, kan, Mas?" sela Ariana dengan cepat sambil melirik ke arah suaminya yang tampak gugup mendengar pertanyaan dari Dokter Adnan. "Em, iya begitu," sahut Sagara gelagapan.Dokter Adnan tampak mengangguk mendengarkan penjelasan dari Ariana, meskipun sesekali ia menangkap gelagat mencurigakan dari tatapan Ariana pada suaminya."Baiklah, kalau begitu aku tinggal dulu," sahut Dokter Adnan. Sebagai seorang sahabat ia tak mungkin memaksa untuk mencampuri urusan sahabatnya terlalu dalam lagi.Sepeninggalnya Dokter Adnan Sagara menghambur memeluk istrinya dan menciumi pucuk kepalanya dengan lembut. Namun, perlahan Ariana melepaskan pelukan Sagara dari tubuhnya."Kenapa, Ariana?" tanya Sagara bingung dengan sikap istrinya yang tampak dingin, malah seperti bukan Ariana yang di kenalnya."Aku baik-baik saja, kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

Garis Dua Untuk Ariana

**Ariana berbincang sebentar dengan Dokter Adnan. Setelah itu, ia segera mengajak suaminya dan Senja untuk langsung pulang ke rumah. Di perjalanan, Ariana sudah tak bisa lagi menahan keingintahuannya tentang Senja, madunya."Senja, apa kamu terlambat datang bulan?" tanya Ariana mulai menyelidik."Sepertinya sudah telat lima harian, Kak," jawab Senja terlihat santai."Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu terlambat datang bulan?" sela Sagara."Aku cuma nggak mau memberi Kak Ariana harapan palsu, Mas," jawab Senja sambil menundukkan wajahnya. Ia tak bisa berpikir panjang dan tak bermaksud merahasiakannya, cuma ia nggak ingin melihat kakak madunya kecewa jika ia hanya terlambat biasa."Ya ampun, Senja, mulai sekarang kalau ada apa-apa kamu bilang saja, jangan sungkan, ya!" ujar Ariana. Wajahnya tampak bersinar dengan senyum yang terus menghiasi di bibirnya."Iya, Kak."Sesampainya di rumah, Sagar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-25
Baca selengkapnya

Pengakuan Ariana

**Arisa gusar ketika panggilan teleponnya di abaikan oleh Sagara, umpatan demi umpatan untuk sang menantu pun keluar begitu saja dari bibirnya yang menghitam."Ini semua pasti karena Ariana!" gerutunya. Tangannya mengepal kuat demi meredam amarah yang terus membuncah di dadanya."Mama ini kenapa, sih? Pagi-pagi sudah ngomel-ngomel nggak jelas," kata Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi."Ini semua gara-gara kamu, Pa. Andai dulu kamu nggak tergoda sama Liliana, aku tak akan sekacau sekarang. Sagara yang selalu membangkang dan menantu yang mandul, semua itu membuat hari-hariku semakin stres!" sahut Arisa sedikit membentak lelaki yang tubuhnya masih terlilit handuk setengah badan."Sudahlah, Ma, jangan bahas-bahas masa lalu terus. Lagipula, pada Akhirnya Papa masih bersama Mama, kan?""Iya. Tapi tetap saja jejak pengkhianatanmu membuatku pusing setengah mati. Selama anak haram itu masih hidup, Mama nggak bisa tenan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Ngidam

**Deru suara mobil berhenti di depan rumah mewah itu, serta sambutan Ariana yang menggema untuk kedua mertuanya, membuat Senja merasa penasaran dengan apa yang akan di sampaikan Ariana di acara makan malam itu."Kamu mau kemana?" tanya Riris yang sengaja di tugaskan oleh Ariana untuk menemaninya di dalam kamar selama acara makan malam berlangsung."saya mau membuat teh hangat sebentar, Bude," jawab Senja beralasan."Biar Bude saja yang buatkan," potong Riris dengan cepat."Bude, biar saya saja. Saya janji tak akan lama, kok!" ucapnya meyakinkan sang Bude kalau ia keluar hanya benar-benar untuk membuat teh hangat."Baiklah, tapi kamu harus segera kembali," sahut Riris lagi."Iya, Bude."Rasa penasaran membawa langkahnya mendekat ke arah ruang tengah, di mana mereka semua tengah asik bercengkrama. Benar saja dugaan Ariana tentang mertuanya yang akan berubah sikap jika ia bisa berhasil hamil, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

Cemburu

**Perhatian-perhatian kecil Sagara untuk Senja mulai berani ia tunjukkan secara terang-terangan di depan Ariana, istri pertamanya. Secara tidak langsung itu membuat Ariana merasakan cemburu, namun Ariana berusaha menekan rasa itu sebuah kewajaran karena rasa cintanya pada suami yang luar biasa."Perhatiannya hanya untuk anak yang tengah berada dalam kandungan Senja, bukan untuk senja!" ucapnya dalam hati, ia terus meyakinkan dirinya sendiri untuk meredam kecemburuan yang mulai tumbuh di hatinya.Ariana sibuk dengan pikirannya, hingga ia tak sadar Senja sudah berada di kamarnya."Kak, di tunggu Mas Saga di bawah," ucap Senja dengan pelan."Astaga, sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Ariana, ia cukup kaget dengan kehadiran Senja di kamarnya."Baru saja, jangan melamun terus, Kak!" jawab Senja sambil terkekeh pelan, "saya tadi udah mengetuk pintu beberapa kali tapi sepertinya Kakak tak mendengarnya.""Oh, maaf a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

Hampir Terbongkar

**Sagara melangkah ke kamar Ariana dengan pikiran yang benar-benar kusut, ia mendapati istri pertamanya sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Rambut yang mulai rontok dan menipis membuatnya tak percaya diri di depan suaminya. Ia segera menghampiri dan memeluknya dari belakang. "Sayang, aku minta maaf atas perlakuan Mama, ya!" ucap Sagara, sesekali ia akan mengecup pucuk kepala istrinya."Ini semua bukan salah Mama kamu, Mas! Mama kamu benar, aku memang tak pandai bergaul seperti gadis itu. Dari gayanya saja orang-orang sudah tau dia sekelas apa?" sindir Ariana, mengalihkan pandangannya ke cermin dan menatap suaminya dari sana.Sagara terdiam, ia mencerna ucapan istrinya dengan teliti, ia tak ingin gegabah dalam menyimpulkan ucapan istrinya, karena perempuan dalam pelukannya kadang terlalu sulit untuk di pahami."Sejauh apa dulu hubunganmu dengan gadis itu, Mas?" Akhirnya Ariana tertarik juga dengan masa lalu suaminya deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-03
Baca selengkapnya

Kunjungan Arisa

**Ariana bukan perempuan yang mempunyai banyak kegiatan, meskipun ia sempat mengenyam bangku kuliah dan berhasil menyelesaikannya. Ariana juga sadar, imun tubuhnya tak sekuat orang lain yang bisa bebas melakukan aktivitas apa saja di luar sana, dengan begitu ia habiskan waktunya di rumah, berkreasi dengan kemampuan yang dia punya.Pagi itu Ariana mengajak Senja membuat kue bersama Bi Riris. Canda dan tawa membuat hubungan keduanya terasa menghangat, Ariana mulai bisa menerima kehadiran Senja, apalagi ia tahu di rahim madunya ada bayi yang akan mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang Ibu."Senja, setiap hari kamu di rumah saja menemaniku, apa kamu tak merasa bosan?" tanya Ariana, ia meliriknya sekilas lalu mulai fokus pada mixer di tangannya. Ya, mereka berniat membuat Rainbow cake kesukaan Sagara, ia juga membuatnya cukup banyak agar bisa di nikmati bersama dengan pelayan-pelayannya.Kehadiran Senja sebagai istri kedua majikannya mul
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-08
Baca selengkapnya

Di Asingkan

**Malam itu Sagara masuk ke kamar istri pertamanya dan mendapati beberapa lembar foto-foto rumah mewah di atas ranjangnya berserakan begitu saja."Sayang," ucap Sagara, ia mengecup kening istrinya, kemudian duduk di sampingnya."Mas ...." Ariana mendongak sebentar, tangannya dengan cepat membereskan foto-foto itu dan menaruhnya di atas nakas."Foto-foto itu untuk apa?" tanya Sagara, mengerutkan keningnya, kembali menatap tumpukan foto di atas nakas."Emh, aku ingin Senja segera pergi dari rumah ini, Mas!" jawabnya sambil menunduk."Loh, kenapa? apa dia membuat kesalahan sehingga kamu punya niat seperti itu?" Sagara terkesiap mendengar ucapan istrinya, ia menatap istrinya berharap ada penjelasan yang tepat untuk keputusannya. "Tadi Mama datang tanpa memberitahuku terlebih dahulu. Hampir saja dia memergoki Senja yang tengah muntah-muntah. Jadi, aku pikir kalau Senja masih tinggal di sini, cepat atau lambat raha
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-09
Baca selengkapnya

Bersandiwara

** Seminggu berlalu, namun Ariana dan Sagara belum pernah menjenguknya sekali pun. Mereka hanya berkirim kabar dan sesekali melakukan video call. Kesepian di rasakan Senja dalam menjalani hari-harinya yang terasa lebih panjang. Kadang ia merasa ketakutan yang luar biasa dan tak hentinya menyalahkan diri sendiri dengan jalan yang sudah di pilihnya."Nyonya, sabar! Jangan menyalahkan diri sendiri terus menerus. Niat kamu mulia sekali, kamu mengorbankan dirimu untuk kebahagiaan wanita lain," ucap Bibi, ia terus mengusap punggung majikan mudanya dengan lembut.Emosinya yang labil dan mudah berubah membuat Bi Arum kewalahan saat menghadapinya, tapi lambat laun Bi Arum bisa mengendalikannya juga. Wanita paruh baya itu dengan sabar membujuknya serta memberi arahan-arahan menuju kebaikan."Iya, Bi. Mungkin aku mulia di mata orang lain, tapi bagaimana pertanggungjawabanku pada anakku kelak?" gumam Senja pelan.Mendengar ucapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status