Orang yang ingin menjalin kerjasama dengan usaha baksoku sudah menghubungi Alia lagi. Sudah membuat janji untuk bertemu siang ini di sebuah kafe yang jaraknya tidak begitu jauh dari sini. Alia tadinya akan ikut, tapi batal karena harus mengantar ayahnya yang sakit ke klinik. Sementara, Hafhsa kutitipkan sebentar pada ibunya."Maaf, ya, Mbak. Aku harusnya ikut dan temani ke sana, tapi gimana.""Enggak apa-apa, Al. Santai saja. Yang penting ayah kamu dibawa berobat dulu. Apa kata dokter?""Belum diperiksa, Mbak. Masih nunggu antrian. Lumayan ramai ini pasiennya.""Oh, ya sudah. Kabari mbak kalau ada apa-apa, ya.""Iya," sahutnya sebelum panggilan telepon kami kuputus.Motor melaju dengan kecepatan sedang sampai akhirnya tiba di parkiran kafe. Pengunjungnya tak begitu ramai. Aku masuk dan mengambil meja di dekat kaca jendela.Sekian menit menunggu, akhirnya seorang pria yang cukup muda datang menghampiri meja."Dengan Mbak Lusi?"Aku mengangguk. "Andi?""Iya. Ini saya.""Silakan duduk."
Dernière mise à jour : 2022-07-20 Read More