Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Juragan / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Jerat Cinta Sang Juragan : Chapter 71 - Chapter 80

526 Chapters

bab 71

Seruni terus menyalin semua materi yang tertinggal saat dia tidak masuk kemarin dari buku Maya. Ternyata tugas lumayan banyak hingga saat bel istirahat berbunyi, dia masih serius mengerjakan kalau ingin mendapatkan nilai yang bagus nanti, apalagi kini ada suaminya yang menuntut nilai bagus untuk bukti pada Soleh, kalau pernikahan mereka tidak membuat Seruni lalai dalam menuntut ilmu. Dia juga sudah bertekad akan membuat bangga Arya, sama seperti saat lelaki itu masih menjadi orang tua asuhnya. Lucu memang, satu minggu yang lalu Arya masih menjadi orang tua asuhnya. Tapi minggu ini, status mereka sudah menjadi suami istri. Ajakan Maya untuk ke kantin beberapa saat lalu pun terpaksa Seruni tolak, agar tugasnya bisa selesai tepat waktu. Tapi Seruni sempat menitip pada Maya, untuk membelikannya mie ayam dan es teh. Maya yang menerima sodoran uang seratus ribu dari Seruni, dibuat melongo untuk beberapa detik. Dia yang sudah sangat mengenal Seruni, tentunya tahu berapa jumlah uang jajan s
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

bab 72

Arya melihat pada jam yang menempel di dinding, hingga jam sebelas siang Seruni tidak ada mengiriminya pesan, bahkan dia juga sengaja tidak mengirim pesan untuk istrinya, takut konsentrasi Seruni yang baru kembali kuliah terganggu. Merenggangkan tangannya, Arya mematikan komputer setelah menyimpan semua data yang tadi diperiksanya. Adam yang menjadi rekan bisnisnya, juga menanyakan mengenai batalnya acara bulan madu yang sudah direncanakan Arya, yang akan menggunakan villa milik keluarganya. Dan Adam juga salah satu teman yang mengetahui, alasan Arya memilih menikahi Seruni. "Nikung gebetan adik sendiri," kata Adam waktu itu. Namun Arya tidak mengambil hati ucapan Adam, karena dia tahu temannya itu hanya menggodanya saja, lelaki dua anak itu bahkan langsung menawarkan villa milik keluarganya, kalau Arya mau berbulan madu gratis, katanya. Dan sayangnya, Arya tidak jadi menghabiskan waktu tiga hari yang awalnya Arya rancang untuk bulan madu, juga untuk saling mengenal lebih baik diri
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

bab 73

"Runi, nanti jangan langsung pulang, ya?!" kata Maya berucap pelan."Emang mau kemana?" tanya Seruni dengan mata tetap melihat ke depan, di mana dosen tengah menjelaskan. "Kita lihat Rizal beraksi main basket," jelas Maya dengan berbisik di telinga Seruni saat menyebut nama Rizal. Seruni menjauhkan kepalanya, dia menatap Maya yang terkekeh melihatnya bosan, karena kembali menyebut nama Rizal. "Ini sebenarnya yang suka ke Rizal siapa, sih? Kamu deh kayaknya, May?! Abisnya antusias banget! Jangan bilang kamu malah naksir Rizal lagi dan melupakan Didi?" tuduh Seruni membuat Maya melotot tidak terima. "Idiiiihh, Runi … mana ada yang seperti itu?! Aku tetep sama Didi lah, aku kan hanya tim sukses Rizal saja biar menangin hati kamu," ujar Maya judes. Seruni tertawa pelan melihat sahabatnya berang. "Abisnya kamu semangat banget promosikan Rizal sama aku, udah aku bilang aku nggak tertarik buat cinta-cintaan." Seruni melirik Maya yang nampak bersungut. "Ya, kali aja nanti kamu berubah p
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more

bab 74

Menggandeng tangan Seruni memasuki rumah makan dengan menu utama sate, Arya memilih lantai dua rumah makan tersebut yang langsung menghadap ke danau buatan di seberang jalan raya. Angin sepoi berhembus sejuk, beberapa orang terlihat mencoba keberuntungan dengan mencari ikan di danau tersebut. Nampak pula dua permainan bebek, sedang dikayuh penyewanya di tengah danau. Meski bukan hari libur, suasana tempat yang berada persis di pinggir jalan utama itu, dijadikan tempat istirahat sejenak untuk melepas penat, selama menuju tempat yang dituju. Tak heran kalau tempat itu selalu saja ramai oleh pedagang juga pengunjung. Pulau kecil yang ada di tengah-tengah danau. Menjadi tujuan lain para pengunjung untuk sekedar berphoto atau sekedar makan. Banyaknya pedagang sate maranggi yang menjadi makanan khas daerah setempat, membuat siapapun yang lewat merasa lapar, dengan aroma daging yang sedang dibakar tercium menggoda.Duduk lesehan, Seruni menatap lurus ke arah danau. Ini pertama kalinya dia m
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

bab 75

Andra memandang kepergian Arya dan Seruni yang bergandengan tangan, setelah mengantarkan pesanan Arya, Andra langsung sibuk melayani pengunjung lain, hingga tidak sempat bertegur sapa lagi dengan kakak teman SMA-nya itu. Dia menyadari Arya sudah selesai makan, saat lelaki itu tengah membayar di kasir, dengan Seruni yang tak lepas tangannya di genggam Arya. Bahkan dengan iseng, dia mengambil gambar Arya dan Seruni, yang berjalan keluar dari rumah makan. Andra jelas bisa membaca, kalau Arya dan Seruni memiliki hubungan istimewa. Bahkan saat sudah naik diboncengan motor Arya, tanpa ragu Seruni melingkarkan tangannya memeluk Arya. Apa Aji tahu tentang itu? Karena setahunya, temannya itu kuliah di bandung, dan hanya sesekali bertegur sapa di grup alumni sekolah mereka. Tapi, memang Aji dan Seruni tidak pernah terikat hubungan apapun selama sekolah, jadi bisa saja justru kakaknya yang berhasil menjerat hati gadis muda itu akhirnya, bukan adiknya. 'Tapi jelas mereka terpaut umur yang sang
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

bab 76

Aji tersenyum menatap layar ponselnya, kenapa dia bisa lupa untuk menghubungi Andra dan meminta sahabatnya itu datang? Tentunya dia tidak akan terlalu bosan di rumah sendirian. Sukma jelas tidak akan memberikannya izin keluar, selama dirasa ibunya itu, dia masih sakit. Padahal badannya sama sekali tidak merasakan, apa yang menjadi kekhawatiran wanita yang sangat disayanginya itu. Hingga Aji hanya bisa pasrah, diperlakukan layaknya pasien yang sangat parah penyakitnya. Sungguh Aji tidak bisa menolak semua perlakuan Sukma, yang terus saja menganggapnya seperti anak kecil. "Aji sudah mahasiswa loh, Bu. Sudah besar, udah dewasa. Tapi Ibu selalu saja, menganggap Aji seperti anak TK," protes Aji, saat Sukma kembali memaksanya untuk segera tidur, setelah minum obat. Dan lagi-lagi jawaban yang sama diberikan Sukma, yang membuat Aji hanya bisa menahan senyuman. "Mau segede dan setua apapun. Bagi Ibu, kalian anak-anak Ibu. Entah kamu atau si aa, adalah anak kecil yang harus Ibu jaga dan raw
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

bab 77

Seruni merengut sedih saat Arya berpamitan, rasa tak terima harus berjauhan dengan Arya walau untuk lima hari ke depan, membuatnya merasa tidak diharapkan oleh suaminya. Dia jelas tak bisa jauh dari Arya sekarang, namun justru suaminya pamit untuk mereka harus berpisah, untuk beberapa malam lamanya. Sedangkan mereka tinggal di desa yang sama, tapi alasan yang Arya katakan dan atas saran Tirta, sangat tidak adil untuknya. Sangat tidak adil. Arya yang tahu istrinya sedang merajuk, segera menarik Seruni dalam pelukan. Andai saja gadis yang saat ini ada dalam dekapannya itu tahu, kalau dia pun sama beratnya harus berjauhan untuk sementara waktu dengannya. Namun demi menjaga pernikahan yang harus dirahasiakan untuk sementara waktu, dia rela melakukan itu, berjauhan dengan hati yang jelas tidak sanggup melakukannya. "Jangan cemberut gitu, kan sudah kita bahas tentang ini waktu itu. Hanya lima hari, itu pun hanya tidur saja kita terpisah. Pagi, siang sepulang kamu kuliah, kita masih bisa
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

bab 78

Setibanya di rumah Tirta, Arya tidak langsung masuk ke rumah, dia memilih ke samping rumah di mana ada kolam ikan di sana, semilir angin menjelang sore berhembus menenangkan. Cicit burung peliharaan Tirta, menemaninya menikmati sebatang rokok yang baru disulutnya. Menikmati setiap sesapan dengan pikiran melayang. Benda yang sejak dia menikah bisa ditinggalkan, karena takut Seruni tidak nyaman dia menghisap nikotin di dekatnya. Dan kini, saat perasaannya tak karuan karena dengan sengaja meninggalkan Seruni yang tengah merajuk, mengganggu. Dia butuh penenang, dan benda itu pelampiasannya yang selalu bisa diandalkan, saat dia merasa tidak nyaman. Sukma melangkah keluar, begitu mendengar suara motor yang memasuki halaman rumahnya, saat melihat motor Arya yang terparkir, dia pun mencari keberadaan putra sulungnya yang tidak menampakkan diri. Bau asap rokok dari samping rumahnya, membawa langkah Sukma mencari Arya ke sana. Dan dia tersenyum, saat melihat Arya yang langsung mematikan rokok
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

bab 79

Lastri yang sempat ketiduran setelah menjalankan kewajiban empat rakaatnya, sedikit tergesa keluar dari kamar. Tadi dia hanya sekilas bertemu dengan Arya, saat anak dan menantunya datang. Mendapati rumahnya yang begitu sepi, Lastri menoleh ke kamar Seruni yang pintunya tertutup rapat. Dia mengira Arya dan Seruni tengah beristirahat, meski sebenarnya bukan kebiasaan Seruni untuk tidur siang. Melihat penunjuk waktu, Lastri merasa heran dengan belum kembalinya kedua anak kembarnya, padahal harusnya Rara dan Robi sudah ada di rumah seperti biasa. Soleh juga sepertinya belum pulang, karena dia belum melihat tempat air yang biasa dia bekalkan pada Soleh di atas meja makan. Menghabiskan rasa penasaran, Lastri melangkah ke depan rumah, dan ternyata tidak melihat sepeda motor milik menatunya di pekarangan. Itu berarti Arya sudah tidak ada di rumahnya. Tapi kemana juga Seruni? Atau mereka pergi lagi saat dia sedang tidur tadi? Berbalik menuju kamar Seruni, Lastri mengetuk kamar anaknya pelan
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more

bab 80

Arya mematikan komputernya, Merenggangkan otot leher, juga memijit pelan pelipisnya pelan mengurangi rasa sakit di kepalanya. Sudah dua bulan ini dia merasakan sakit kepala, namun kadang tidak diindahkannya, dan menganggap hal itu karena dia terlalu banyak berpikir. Setelah sedikit merasa berkurang sakitnya, Arya meraih ponselnya yang dibiarkan tergelak di meja kerjanya. Dia baru teringat kalau belum menghubungi Seruni begitu sampai, dia mendesah pasrah saat menyadari pastinya Seruni akan marah padanya. Apalagi saat dia pergi, mereka dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tak ingin membiarkan Seruni larut dalam kesalahpahaman, Arya segera menelepon dan harus menghembuskan napas pasrah, saat operator yang menjawab panggilannya. Arya menyerah, dan akan pergi ke rumah Soleh untuk meraih maaf dari istrinya itu. Keluar dari kamar yang juga merangkap ruang kerjanya, Arya berjalan keluar dan kembali terhenti, saat kakinya sampai di depan kamar Aji yang terbuka. Terdengar suara Aji yang sed
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more
PREV
1
...
678910
...
53
DMCA.com Protection Status