Begitu sampai di rumah penjahit langganan sang ibu, Arya disambut oleh seorang wanita paruh baya dengan ramah. "Eh, Den Arya ... apa kabar?" tanya wanita yang telah diberitahukan Arya pada Seruni bernama Euis. "Alhamdulillah, sehat, Bu.""Ibu Sukma sehat?""Alhamdulillah." Euis menoleh pada Seruni yang duduk di samping Arya dengan tersenyum malu-malu, "Ini ... keponakan?" Sepasang calon pengantin itu saling pandang, lalu tersenyum malu. Apalagi Seruni, wajahnya sudah merona."Ini ... calon istri Arya, Bu," jawab Arya tanpa ragu. Mendengar penuturan Arya, Euis terkesiap kaget. Bagaimana mungkin calon istri Arya masih sangat belia. "Eh ... calon istri?!" "Iya, Bu. Calon istri," tandas Arya menegaskan perkataannya. "Oh, iya, saya turut senang mendengarnya." Euis tersenyum penuh pengertian."Terima kasih, Bu. Dan maksud kedatangan kami." Arya menyimpan baju yang sedari tadi dalam genggamannya ke meja. "Tolong diperiksa, apakah baju ini masih bisa diperbaiki?" Euis memeriksa ba
Terakhir Diperbarui : 2022-06-25 Baca selengkapnya