Home / Romansa / Hutang Barang Mantan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Hutang Barang Mantan: Chapter 1 - Chapter 10

30 Chapters

Bab 1. Tawaran Mengejutkan

"Sara! Kembalikan semua barang yang kukasih dan uang saat aku bantu biayai kuliahmu totalnya 40 juta termasuk dengan makan dan semuanya!"Tamat riwayatku.Sekarang aku tahu ada dua musibah yang menyerangku, satu aku ditinggal nikah dan kedua adalah aku ditagih hutang oleh mantan.Bukan main-main, aku ditagih sebanyak 40 juta jika tidak dikembalikan maka aku akan dipenjara. Sementara, sebelumnya saat kami masih berpacaran dia tak pernah sekeji ini. Dia bilang ikhlas membantu biaya kuliahku dan hanya ingin membantu.Pada mulanya aku penah menolak karena tak enak tapi karena terdesak aku menerima perhatiannya sampai aku lulus tapi setelah kami putus dan mengenal janda kaya sifatnya berubah.Kenapa dia menagihnya? Kenapa dia jadi seperti ini?Aku tak selingkuh malah dia yang menyelingkuhiku. Aku juga tak berbuat buruk, malah dia yang suka memukulku kalau emosi.Apa salahku?Aku menatap Vio tajam. Tega-teganya dia memeras anak yatim-piatu sepertiku. Kuakui selama ini aku sedikit bergantung
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Bab 2. Jebakan Ravi

" ... syaratnya kamu harus jadi istri saya dan bantu saya balas dendam."Kalimat Pak Ravi terngiang-ngiang terus bagai lagu Cendol Dawet di telingaku.Bayangkan! Dia rela membayarkan hutangku pada Vio dengan syarat aku harus menjadi istrinya. Widih ... ini sih namanya sudah jatuh tertimpa Iron Man. Bingung sebingung-bingungnya.Anehnya lagi, akhir-akhir ini selain aku frustasi memikirkan tawaran Pak Ravi, aku juga merasa mulai sensitif dan mulai setengah halu.Setiap malam aku terus bermimpi dikejar-kejar angka empat dan nol yang jika disatukan jadi empat puluh juta, jadi pas bangun bawaannya ingin ngajak gelut. Beda kalau lihat orang ganteng, bawaannya ingin ngajak rumah tangga.Apes ... apes.Segininya aku memikirkan membayar hutang pada mantan karena di saku yang tersisa tinggal duit ceban. Beli minum teh botol saja udah habis itu pun pulang harus ngesot karena nggak bisa naik ojek.Pusing.Beginilah nasib orang miskin, apa-apa kekurangan. Mau makan saja masih ngutang, ini malah d
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Bab 3. Nikah? Seriously?

Percayalah kalau ada voting buat mantan ter-kurang ajar kukira si Vio ini akan menjadi mantan paling wahid yang akan aku pilih dalam voting. Kukira setelah Pak Ravi memberikan atm, hutangku akan selesai tapi ternyata dia lagi-lagi menggangguku. Baru saja aku turun dari ojek sepulang dari ngobrol sama Pak Ravi, si Vio dengan pongahnya lagi bersandar ke tembok kontrakanku seakan dia sudah menunggu sejak lama. Untungnya, Pak Ravi nggak jadi mengantarku coba kalau jadi bisa perang dunia ketiga lagi karena dua jantan ini kembali bertemu.Aku tak mengerti dosa apa yang aku lakukan sebelumnya? Hingga bukannya aku dapat mantan yang baik malah dapat mantan yang ... entah. Apa mungkin aku kurang sedekah?"Mau apa lagi kamu ke sini? Bukannya hutang udah saya bayar lunas?" tanyaku langsung pada inti permasalahan.Rasanya ingin garuk tembok lalu mencakar mukanya.Belum kering luka batin, dia sepertinya mau menambah luka lagi. Lima tahun kebersamaan kami tampaknya tak berarti, ibarat panas bertah
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Bab 4. Make A Deal?

Ekpektasi wanita kalau dilamar itu si cowoknya bawa bunga sambil menyodorkan cincin. Kemudian dengan lembut si cowok berbisik di telinga si cewek."Will you marry me?"Sedap!Namun, aku? Yang ada si cowok membisikan."Kamu ingat kan, hutang kamu?"Gubrak.Ya Allah! Apa segini susahnya hidup sebagai anak perempuan yatim-piatu? Sekalinya dapat suami ganteng yang mengajak berumah tangga alasannya karena hutang.Apa nggak ada yang lebih elit lagi?Bodohnya, dengan berat hati aku terima lamaran Pak Ravi dan berakhirlah aku di sini sebagai calon istri dari seorang Ravi Mahendra yang masih menunggu resepsi satu minggu lagi.Pasti banyak yang bertanya, kenapa seminggu lagi? Nggak jadi tiga hari? Jawabannya karena Bu Gea--istri Pak Sasongko ingin semua koleganya hadir tanpa terkecuali. Selain itu, jadwal KUA penuh mungkin banyak yang kebelet nikah sehingga meski persyaratan lengkap ada hal lain yang menjadi pertimbangan.Mendengar itu, tentu saja Pak Ravi awalnya kecewa tapi yang namanya Pak R
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Bab 5. Malam Pertama? Astaga!

Setelah bertemu dengan Vio dan Pak Ravi ada dua hal yang menjadi prinsip dalam hidupku, prinsip kesatu jangan mudah percaya sama mulut lelaki dan prinsip kedua jangan muda menerima pemberian apa pun dari orang lain. Kenapa? Karena akan sangat menyusahkan dan merepotkan. Jika tak ingat kalau aku masih punya iman, aku mungkin sudah bunuh diri. Untunglah, aku pernah dengar kajian kalau orang yang berhutang itu entar di akhiratnya bakal susah. Jadi, dari pada susah mending nikah sama Pak Ravi aja. Sama-sama susah, kan? Maka, dengan segenap hati dan seberat body akhirnya aku sampai juga di hari ini.Tepat seminggu sesudah resepsi Vio akhirnya giliran aku yang menggelar akad dan resepsi yang melelahkan. Meski kata Bu Gea masih sangat sederhana karena hanya mengundang kolega penting dan keluarga terdekat, tapi tetap saja badanku berasa remuk semua. "Hoaaaaam!" Aku kembali menguap ketika tubuh ini berhasil kurebahkan di atas tempat tidur. Mataku mulai menerawang menembus langit-langit kam
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Bab 6. Cincin Hilang

Kesan hari pertama jadi istri yang dinikahi akibat hutang itu rasanya seperti kamu jadi Captain America yang kesasar di negeri Alakadabra alias 'OLENG'.Seharusnya kurutuki Pak Ravi yang seenak udelnya tak membangunkanku dan berangkat lebih dulu. Sebagai asisten dosen tentu saja ini bencana bagiku, apa pendapat para mahasiswa kalau dosen lebih dulu datang dibanding asdos-nya? Bisa di-bully habis-habisan aku sama mahasiswa yang lagi praktikum. Mereka kan tengil dan pastinya aku akan jadi bulan-bulanan. Duh Gusti! Heran deh, segitu kejamnya punya laki enggak ada manis-manisnya. Kalau aku kesiangan, bangunkan kek atau elus kek pipinya biar sadar. Ini bukannya empati tapi malah sengaja biar aku terlena.Alhasil, dengan langkah terburu-buru aku pamit sama mertua dan memesan ojek untuk sampai di tempat perkuliahan secepat mungkin. Lalu, berakhirlah aku di sini. Di depan lab Material-1 di mana Pak Ravi sedang berdiri dengan tatapan dingin seraya mengabsen mahasiswa satu-persatu. Biasan
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

Bab 7. Perkara Dalaman

Kata Mbah G**gle, biar hubungan kita sama pasangan itu aman, tentram dan loh jinawi, jangan pernah membahas dan membawa masalah mantan baik dalam kondisi apa pun kecuali kepepet. Tetapi kayaknya hal itu tidak berlaku bagi aku dan Pak Ravi, wong tujuan misi kita adalah membalas dendam pada istri mantanku beserta Vio kok. Eh, bentar ... emang Pak Ravi mau memberi pelajaran sama si mantan 'enggak ada akhlak juga' gitu? Ah, itu kayaknya aku aja kali dia enggak. Pak Ravi itu lelaki paling egois yang pernah aku temui, mana mungkin dia berpikiran tentang bagaimana perasaanku jika untuk memarahi seorang Sara di depan mahasiswanya saja dia bisa. Bayangkan, hanya karena perkara cincin ketinggalan di kamar mandi, tuh laki repotnya udah sampai ke ubun-ubun. Sampai membuat satu kelas horor hanya karena tingkahnya. Gimana kalau aku ketinggalan dalaman?"Saraaa! B*ha dan CD kamu nih, kok ada di wastafel?" Astaga! Kejadian. Serius? Mendengar teriakan yang tiba-tiba dari arah kamar mandi, aku la
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

Bab 8. Adik Ipar Rese

Banyak yang bilang cara menaklukan orang sombong bin tukang pamer itu hanya dengan dua cara. Satu mengabaikannya karena kamu nggak peduli dan dua bertindaklah lebih dari 'si sombong' agar dia tahu di atas langit masih ada langit.So, menimbang dan melihat kelakuan suamiku akhirnya aku bisa menyimpulkan. Kurasa langkah kedua itulah yang sedang Pak Ravi jalankan bagi Bu Hana, disebabkan Bu Hana itu emang suka merendahkan orang lain. Hanya karena lingerie dia tega membawa-bawa hutang masa laluku pada suaminya.Beruntung, Pak Ravi itu selain pintar ngomel dia juga pintar melaksanakan misi sehingga harga diriku tadi bisa terselamatkan dan menurutku itu langkah yang cerdas.Walau ... harus kuakui itu berlebihan. Apalagi kalau sampai meluk-meluk pinggang kan kasian hati perawan kayak aku ini, berasa dikasih harapan gitu."Kamu mau sampai kapan bengong gitu? Ini malam hari ya, saya gak mau kamu kesurupan karena nggak kemasukan aja kamu udah ngerepotin saya. Lebih baik kamu bersiap karena seb
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

Bab 9. Balada Barang KW

Disclaimer:Jika ada yang bertanya apakah aku senang tinggal di perumahan elit? Jawabannya adalah TIDAK.Kenapa? Karena baru seminggu aku tinggal di perumahan rasanya beratku turun beberapa ons.Penyebabnya tak lain dan tak bukan, karena aku kekurangan bahan asupan jajanan kesukaanku seperti bakso, cendol, siomay sampai kue putu. Tragis!Kukira tinggal di perumahan elit itu menyenangkan karena fasilitas lengkap tersedia tanpa memikirkan esok makan apa, tapi setelah aku jalani rasanya gaya hidup seperti ini tak cocok denganku.Jujur, aku belum terbiasa dengan kondisi sepi dan angkuh seperti ini.Di mana para tetangga bersifat individual tanpa mempedulikan satu sama lain. Pantas saja, jika ada kejadian pembunuhan mereka tak akan tahu karena bagiku masing-masing rumah memiliki barier tersendiri bagi pihak asing.Termasuk rumah Bu Hana dan Vio, sepemantauanku akibat pagar yang tinggi, aku jadi tidak tahu aktivitas mereka padahal aku harus tahu demi kelancaran misi. Sudah kuduga membalas d
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

Bab 10. Ancaman Ravi

Yakinlah sifat dasar manusia itu tidak mungkin langsung berubah dalam satu waktu dan sekarang aku menyesal karena terlalu berharap.Pak Ravi tetaplah dosen menyebalkan yang suka memerintah dan galak. Buktinya, meski semalam dia sudah membelaku di hadapan nenek sihir--Bu Hana, esok harinya dia kembali menjadi manusia paling enggak peka sedunia. Sudah kuduga, baginya aku tak lebih dari sebuah sandiwara.Aku saja yang bodoh membawanya baper sampai ke sumsum tulang. Padahal untuk Pak Ravi, mungkin aku tak lebih dari remahan ranginang di kaleng monde, rasanya ada tapi bukan fokus utama.Luka tapi tak berdarah.Arrh! Apa mungkin dia sebenarnya malu karena ulahku yang memakai barang kawe di pesta kemarin? Sehingga dia kesal kalau aku sudah mempergunakan uangnya untuk hal yang tak berguna.Tuk. Tuk."Sara! Sar! Kamu bisa jaga mereka lebih dekat? Karena mereka mulai berisik," perintah Pak Ravi disertai ketukan di meja berhasil menghancurkan lamunanku.Aku tersentak kaget menatap Pak Ravi yang
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status