Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 131 - Bab 140
314 Bab
Bab 131: Bertemu Madu
“Oh iyaa…kita belum kenalan, nama saya Pahlan Turangga!” pria menyodorkan tangan kanannya yang di sambut Cynthia.Cynthia sempat tercekat kaget dengan nama belakang pria yang baru dikenalnya ini. Tiba-tiba dia teringat nama salah satu musuh Radin, yakni Dahlan dan Turangga, dua beranak yang kini sudah meninggal dengan cara yang tragis.“Mungkin hanya kebetulan sama saja!” batin Cynthia.Melihat Cynthia diam, Pahlan tertawa kecil. “Kok malah bengong…kenapa dengan nama saya bu?”“Ohh maafff…nama belakang itu kayak pernah saya kenal…saya Cynthia!”“Oh yaaa….kenal di mana Bu Cynthia?”“Kan nama Turangga bukan nama yang asing, sebelumnya terkenal sebagai pengusaha papan atas  di Jakarta saat masih hidup dan kini kabarnya usahanya dilanjutkan anaknya!”“Ohh pasti nama mendiang Dahlan dan Turangga yaa…benar sekali mere
Baca selengkapnya
Bab 132: Tiga Istri Satu Suami
“Bang…kenapa ga di kenalkan siapa dia sesungguhnya?” Cynthia menarik tangan Radin yang sudah berdiri dekat mereka.“Sherin…yang ini Cynthia…dia istri pertama abang…Cynthia, dia Sherin…istri ketiga abang!” Radin diam dan melihat wajah Cynthia serta Sherin bergantian.Sherin langsung meraih tangan lentik Cynthia dan mencium tangan putih bersih itu.“Maafkan saya ka Cynthia…telah lancang menjadi istri ke tiga abang!”Cynthia langsung tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala tanda maklum, kedewasaannya nampak sekali melihat kelakuan Radin yang berpisah hingga 2,5 bulan.Malah datang-datang membawa istri baru yang cantik jelita dan agaknya lebih muda dari dia dan Priscilla.“Pintar sekali kamu milih istri bang…cantik dan kayaknya budi pekertinya pun bagus…aku restui yang ketiga ini…tapi bagaimana dengan istri kedua abang yang kini sedang sibuk di dapur…itu urusan abang yaaa…jangan tanya ke Cynthia!”Cynthia lalu mengajak Sherin masuk, diikuti Radin di belakang yang hanya menganggukan kepal
Baca selengkapnya
Bab 133: Berbagi Suami
Akhirnya Sherin pun bercerita awal kenal Radin, mulai soal tabrakan itu hingga hubungan mereka berlanjut dan akhirnya menikah di sebuah kampung di pedalaman Kalimantan.Mendengar cerita Sherin, Priscilla diam-diam malu hati, ternyata Sherin justru lebih dahulu dekat dengan Radin, baru dengan dia. “Harusnya Sherin yang jadi istri kedua, bukan aku…!” batin Priscilla.“Nasib kita sama semua…nikahnya serba dadakan dan tanpa resepsi…!” ucap Priscilla pelan.Keduanya kembali terdiam, suasana hening…Priscilla sampai lupa kalau makanan yang ingin dia sajikan untuk Radin dan Cynthia kini mulai dingin.“Nahhhh…kenapa kalian berdua diam…!” keduanya dikagetkan dengan ucapan Cynthia yang datang bersama Radin, yang kini sudah berganti baju santai dan langsung duduk di meja makan paling ujung, sedangkan Cynthia kini duduk dekat Priscilla berhadapan langsung dengan Sherin.“Kok ka
Baca selengkapnya
Bab 134: Ada yang Tersakiti di Resepsi Besar-besaran Radin
Di kamar besar yang lain, Cynthia kadang berseru wow…saat Sherin menceritakan bagaimana tegangnya suasana, saat terjadi bentrokan antara warga yang pro dan kontra dengan perusahaan itu.“Aku jadi kangen suasana hutan Kalimantan, dulu awal perkenalan kaka dengan suami kita juga di hutan sono!” Cynthia juga terbuka perihal pertemuan pertama dia dengan Radin.Sherin sampai sakit perut mendengar cerita Cynthia yang kocak ini, apalagi saat adegan di gendong tanpa busana di sungai tersebut.“Untung ga masuk yaa…kalau masuk pecah donk duren di sungai itu!” Sherin sampai guling-guling di kasur menertawakan madunya ini.“Yeee kalau masuk, mungkin yang dalam perut ini sudah bisa lari ke sana ke mari kaleee!” sahut Cynthia lagi ikutan tertawa.Beberapa waktu kemudian, resepsi yang tentu saja bikin heboh ribuan undangan benar-benar dilaksanakan Radin di sebuah hotel berbintang 5.Semua undangan melongo m
Baca selengkapnya
Bab 135: Priscilla Diculik!
Semenjak menikah lagi, Tante Desta memutuskan menggunakan hijab, sesuai saran dari suami keduanya ini.Tante Desta sampai meminta Sherin ke Surabaya, untuk mengajarkan dia cara menggunakan jilbab yang benar, Sherin dengan senang hati datang dan mengajarinya.Priscilla juga memutuskan resign karena dia aslinya lebih suka di rumah dan yang paling dia gemari adalah hobbynya memasak.Kini dia punya sahabat sekaligus madunya sendiri yang mempunyai hobby sama, yakni Sherin, kedua wanita jelita ini benar-benar suka membuat masakan yang dianggapnya enak dan baru.Sampai-sampai Cynthia pernah berseloroh, kenapa mereka berdua tak membuat sebuah restoran saja.   “Ga bisa…aku ga merestui, kalau kalian bikin restoran siapa yang ngurus aku kelak, apalagi kalau sebentar lagi akan mempunyai anak!” Radin langsung membantah ucapan Cynthia.  Kehamilan ke tiga istri Radin cukup unik, kini Cynthia sudah 9 bulan, artinya tingga
Baca selengkapnya
Bab 136: Priscilla Di Culik
Penculikan Priscilla berlangsung sangat singkat, tak lebih dari 5 menitan, dua ART itu baru sadar saat sampai ke mobil dan bingung saat menoleh kebelakang, karena Priscilla sudah tak ada lagi.“Lhooo…nyonyah kemana, kok ga ada?” kata Inah, salah satu ART tersebut kebingungan.“Nyonyah kemana Inah, Icin…kok hanya kalian berdua!” kata Acan yang keluar dari mobil dan ikut sibuk menyusun barang untuk dimasukan ke bagasi belakang mobil jenis Aphard ini.“Tadi perasaan nyonyah jalan di belakang kita ya Nah!” sahut Icin kebingungan.“Coba kalian berdua cek ke sana lagi, siapa tahu nyonyah kecapekan jalan dan lagi istirahat di dekat lift, kan beliau lagi hamil besar. Barang-barang ini biar aku yang masukin ke mobil!” saran Acan, yang diamini Inah dan Icin lalu bergegas balik ke tempat semula, yakni lift tadi.Kebingungan mereka makin bertambah, kini juga di liputi rasa cemas, karena tak terlihat
Baca selengkapnya
Bab 137: Radin Minta Bantuan Tunangan Margareta
"Hmmm…kalian hanya minta tebusan bukan?”“Hahahaha…bukan hanya itu nyonyah cantik….tapi aku akan membuat suami anda dan juga keluarganya menderita dan agaknya Anda lah orang pertama yang terpaksa saya korbankan untuk membalas dendam keluarga saya!”“Apa salah suami dan saya, hingga kalian ingin balas dendam..!” pria itu kembali tergelak seakan menertawakan kata-kata Priscilla, dia kagum juga melihat tidak ada rasa takut dari wanita ini.“Dengar Nyonyah Radin…saya adalah Pahlan Turangga, kamu tentu sudah tahu nama belakang saya bukan…? serta paham kenapa saya menculik dan ingin membuat keluarga suami kamu menderita?”Priscilla kini terperanjat, ternyata ini laki-laki yang Cynthia ceritakan dulu, saat bertemu di pesawat, sayangnya keduanya malah lupa menceritakan dengan Radin, perihal pertemuan Cynthia dengan Pahlan Turangga ini.Setelah sembuh dari luka tembak, Pahlan diam-
Baca selengkapnya
Bab 138: Radin di Culik Pahlan
Radin tertawa kecil lalu diapun mendekati ranjang baby Rey dan mencium anak pertamanya ini, kemudian dia permisi ke kamar sebelah menemui Sherin.Kamar sebelah yang di maksud bukanlah di sebelah kamar Cynthia, saking luasnya rumah Radin, dia harus berjalan hampir 15 menitan baru sampai di kamar Sherin.Radin memang menyediakan tiga kamar khusus buat istri-istrinya, luasnya pun hampir sama sekaligus sama-sama mewah.Setelah mengetuk pintu, Sherin yang hampir terlelap tersenyum setelah membuka pintu kamar, saat melihat suaminya yang datang.“Udah izin sama Ka Cynthia?” Radin mengangguk dan sama sikapnya seperti saat bersama Cynthia, Radin pun menjelaskan baru saja kedatangan Andre dan minta tolong tunangan Margareta itu untuk membantu dia menemukan Priscilla.Sherin yang kini hamil 7 bulanan mendengarkan dengan serius saat suaminya bercerita. Sherin tersenyum saat tangan suaminya mulai nakal, dia paham di tengah ketegangan kehilangan istr
Baca selengkapnya
Bab 139: Lady Glori Bunuh Anak Buah Pahlan
“Kalau dia lapor sama si bos gimana?” sahut Codet juga berbisik, dia mulai bimbang dan takut kalau sopir itu mengetahui ulah culas mereka.“Sejak kenal tempo hari, pria ini tak pernah ngomong, jangan-jangan dia bisu dan gagu!”“Bagus lagi kalau dia gagu, artinya dia tuli, kita bisa aman menyembunyikan satu tas ini!” keduanya terus berbisik dan mulai memikirkan serta menyusun rencana kemana mengamankan satu tas tersebut.Mobil terus berjalan lumayan cepat, apalagi jalanan agak lenggang, sehingga perjalanan relative lancar.Sopir itu berbadan kurus, selalu mengenakan jaket, kacamata hitam dan menggunakan masker serta topi di wajah dan kepalanya.Setelah sampai dan Codet serta Jinggo masuk ke dalam sebuah gang lalu berjalan kaki menuju rumah tempat mereka menyekap Priscilla, si sopir tadi jalan lagi dan dia menghilang entah kemana bersama mobilnya.Saat menculik Prsicilla, sopir ini juga bersikap begitu, dia
Baca selengkapnya
Bab 140: Berakhirnya Riwayat Pahlan dan Lady Gloria
“Ratih…aku tak punya pesan apa-apa…kalau kamu ingin tembak, tembak saja sekarang, habis perkara!” sahut Radin tabah.Tiba-tiba pintu kamar di dobrak dan di tendang dari luar, lima polisi berpakaian preman sudah berdiri di ruangan itu dan mengokang senjata ke Ratih dan Pahlan.“Jangan bergerak, kalian sudah terkepung, lepaskan senjata itu atau kami tidak akan berlaku sungkan lagi!” Andre yang bersuara dan memimpin langsung kini menodongkan pistolnya ke Ratih. Andre sempat terkesiap melihat ada dua orang yang kepalanya berlumuran darah tak jauh dari Radin dan Ratin serta Pahlan, mayat Codet dan Jinggo.Saat itulah Radin menggerakan tangannya yang tadi sudah terlepas ikatannya dan Ratih yang terkaget-kaget dengan kedatangan Andre tak menyadari ketika lengannya di pukul Radin dengan keras dan akhirnya pistol itu terlepas.Pahlan yang melihat pistol terpelanting bergerak cepat, dia bermaksud mengambilnya dengan cara melomp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
32
DMCA.com Protection Status