Aku tidak bisa lama di Bogor. Tidak ada yang tahu kalau aku memiliki hubungan dengan Mas Abi. Aku perlu melanjutkan bimbingan dan Aksa perlu melanjutkan aktivitasnya. Mama juga memintaku untuk kembali ke Jakarta. “Yang hidup harus tetap hidup. Mama minta kamu kembali ke Jakarta supaya Aksa nggak kelamaan di sini,” ucapnya. Aku mau menolak, tapi yang diucapkannya memang benar. “Mama baik-baik aja selama kamu dan Abi juga baik-baik. Mama tahu, kamu sulit menerimanya. Tapi, yang perlu kamu tahu juga, anak itu punya banyak hal yang nggak bisa ditebak. Dia butuh kamu. Dia perlu teman yang bisa memahaminya. Dan dia sudah memilihmu.” Kalimat Mama membuatku banyak berpikir. Aku tahu, belakangan ini kami semakin dekat. Namun, jika dibilang dia membutuhkanku, itu rasanya terlalu berlebihan. Dia tidak memilihku, tapi aku yang memaksa untuk masuk ke dalamnya. Dia punya Rania. Hubungan mereka dekat, bahkan Ranialah yang paling memahaminya. Mengingat ceritanya kala itu tentang Rania membuatku sera
Read more