Home / Pernikahan / Bosku Galak / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bosku Galak: Chapter 11 - Chapter 20

35 Chapters

Bab 11. Pindah Ke Mars!

[Kamu di mana Tari? Ingat ya, kamu harus ikut saya fitting kalau gak mau bonus di tanggal muda buat kamu saya hapuskan. ]Semprul! Bonus tanggal mudaku malah jadi taruhan. Maunya apa sih si monster protein ini? Aku menggertakan gigi kesal setelah membaca chat ke sekian di pagi ini dari Pak Leo. Gara-gara chat Pak Leo tersebut, terpaksa aku harus berangkat sejam lebih awal dari apartemen dibanding hari biasanya. Semua itu kulakukan demi hadir tepat waktu di butik Amora--tempat dia dan Bianca melakukan fitting baju pengantin. Aku menghembuskan napas kasar ketika tubuh ini sampai di depan butik 'Amora'. Baru juga jam 9.00 entah kenapa tubuhku berasa sudah kerja seharian, mungkin ini karena aku capek ngejar waktu sehabis mencuci sepatu si bos yang aku pakai semalam. Sumpah ya, kalau boleh jujur itu sepatu rempong banget. Udah mah besar, nggak bisa diajak jalan dan kalau aku mau pakai pun udah kayak pake sepatu Aladdin. Kebaikan si bos berasa gak guna jadinya. "Tari semangat! Ayo, kita
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 12.

POV AUTHOR Kesal. Satu kata yang bercokol di benak Leo, ia tak menyangka melihat sekretarisnya didekati lelaki lain mendorongnya melakukan hal-hal yang tak masuk di akal. Seumur-umur dia tak pernah sekonyol ini menyikapi wanita. Leo yang arogan mendadak berhati Hello Kitty. Leo mulai mempertanyakan hal-hal sensitif seperti jika Tari menjadi Bianca--calon istrinya plus tunangan yang dipaksakan. Untuk apa coba? Tentu saja ini bukan style-nya. Jika Rega dan Yulizar tahu dia sereceh ini di depan perempuan mungkin mereka akan tertawa sampai mampus. Lagi pula, Leo masih tak habis pikir. Apa sih spesialnya Tari? Dia hanya wanita ceroboh yang terkadang polos. Hanya karena Leo pernah melihat Tari di waktu kecil bukan berarti itu akan membuatnya memiliki empati. "Pak Leo? Maaf, boleh saya masuk?"Leo mengangkat kepalanya ketika sebuah ketukan dan suara tak asing ijin masuk ke ruangannya. Dia bisa melihat kalau Tari muncul dengan senyuman tak ikhlas seperti biasa. Leo tahu, kalau sekretari
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 13. Gegana.

Jutaan kali aku berpikir tampaknya ada yang salah dengan perkataan Pak Leo semalam. "Menenangkan hati saya Tari."Apaan katanya? Menenangkan hati? Emang-nya aku Ustadzah? Kalau mau menenangkan hati itu ngaji, sholat dan sedekah. Itu! Heran banget, itu bos kesambet apa bagaimana? Baru saja aku ijin pulang cepat sekali eh, ada saja alasannya untuk memerintahku. Dia itu selain diktator ternyata posesif. Pacar bukan, suami bukan, orang tua bukan apalagi nenek-kakek. Terus ada hak apa dia mengurusi hidupku? AAA! Aku yakin sebentar lagi mungkin aku akan gila jika saja tidak taat agama. Astaghfirullah tobat! "Haaaah!"Aku menghembuskan napas ke udara sambil berjalan gontai menuju ruang aula. Pagi-pagi buta si duta durhaka bilang kalau di sana akan ada pengumuman. Kupikir setelah semalam Pak Leo semena-mena menggagalkan misi move on-ku dia akan minta maaf ternyata aku salah. Seperti manusia bengis yang kembali ke watak aslinya, dia kembali mempersulitku. Bahkan dia sekarang memintaku m
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 14. Pengakuan Tak Terduga

"Oke, hari ini Bapak mau saya masak apa?" Aku bertanya bukan songong apalagi sok bisa. Aku bertanya sebab ingin memastikan kalau acara contek-mencontekku pada youtube berhasil sehingga menu yang nanti aku cari tepat sasaran.Fiuh! Lelah sungguh lelah jadi sekretaris Pak Leo. Sumpah demi gaji tanggal muda yang kadang habis dalam satu kedipan mata, semula aku menyangka Pak Leo tak serius ketika memintaku menjadi asisten masak untuknya. Ya kali, dia minta sekretaris lulusan sarjana telekomunikasi sepertiku menjadi koki? Tapi, ternyata lagi-lagi aku salah. Setengah hari ini, di waktu lunch break kami dia memintaku memasak. What the hell? Seginikah menderitanya hidup seorang kacung Pak Leo, bukan hanya jadi baby sitter kini aku telah resmi menjadi babu hanya karena ghibahan yang tak tahu waktu.Pak Leo mengambil apron dari atas meja lalu menyerahkannya padaku. Baru kali ini aku melihat seorang bos menyerahkan celemek pada sekretarisnya. Hanya Pak Leo dan segala keanehannya yang mampu
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 15. Oh, maluuu!

Jantungku gak aman. Itulah gambaran yang pas untuk menunjukan kondisi organku sekarang setelah diajak si Bos bersandiwara di depan Via dan Hans demi harga diri. Kukira sandiwara si Bos akan berakhir di kalimat 'calon istri' ternyata tidak saudara-saudara! Tidak!Lebih parah dari yang kubayangkan, demi membuat Via dan Hans percaya bahwa kami adalah pasangan Pak Leo mendadak merangkulku ketika hendak membawaku pergi dari sana dengan alasan tidak suka makan di tempat kepunyaan Hans. Sinting!Ini dia kebanyakan nonton drama emak-emak atau gimana, sih? Kok sekonyong-konyong punya ide gila macam begini? Gimana kalau Bianca tahu kalau calon suaminya mengaku jadi calon suamiku? Bisa gempar dunia persilatan.Okelah fine, di satu sisi aku apresiasi kebaikan hatinya yang berubah menjadi malaikat demi membelaku tapi di satu sisi itu cukup membuatku risih. Mau menolak takut ketahuan, mau menerima juga hati udah mulah ser-seran. Galau mode on. "Bos, maaf keknya tangan Bos bisa dilepasin sekarang
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 16. Terkunci?!

"Kalian mau ngapain?" tanyaku kaget juga bingung. "Kita mau numpang gosip di rumah lo sambil bicarain lomba...," kata Yayuk sambil menyerobot masuk ke dalam apartemen diikuti dua kutu lainnya. "Lah kenapa di gue? Kan kita beda tim." Aku mengernyitkan dahi. "Soalnya tempat lu yang paling deket, udahlah! Lu jangan berisik! Ayo, sini! Kita bawa gorengan nih.""Eh tapi guys gue ....""Udah!" Evi langsung menarik tanganku agar mengikuti mereka yang heboh sambil duduk melingkar di ruang tamu. Tak ada pilihan, aku terpaksa bergabung dengan geng kutukupret. Di antara cekikikan mereka sepertinya hanya aku yang gelisah karena otakku tak henti mencari cara untuk mengusir teman-temanku ini dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kasian Pak Leo bisa sawan dia lama-lama di kamar perawan. "Oh ya. Sebenarnya lo sama Bos ada apa, sih?" cecar Evi tiba-tiba di antara obrolan ngaler-ngidul kami. Terhitung sudah lima belas menit mereka di sini dan aku masih belum menemukan ide yang bagus untuk membuat mere
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 17. Lamaran Gila

Setiap manusia memang memiliki sisi-sisi kreatif tersendiri. Namun, aku rasa Pak Leo itu terlalu berlebihan menggunakan otak kreatifnya. Sehingga, di saat orang lain libur ngurusin lomba dia malah mengajakku ke gudang dan super sialnya kami harus terjebak di dalam gudang yang bisa jadi merupakan rumah para jin mengadakan konfrensi.Oh My God! Pak Leo emang selalu ngadi-ngadi."Pak!" panggilku sambil melorot ke lantai.Setelah satu jam terperangkap di dalam gudang karena pintu rusak, kepalaku terasa sangat pusing dan perutku mulas. Untungnya si Bos gak cerewet kayak biasa, dia sibuk mencari solusi. Sumpah aku heran, kenapa orang di kantor ini pada patuh-patuh, sih? Disuruh liburan mereka nurut sampai tak ada satu pun yang lewat gudang. KOSONG. Sebanyak apa pun aku menggedor dan memanggil tak ada seorang pun yang menyahut. "Apa Tari? Kamu manggil saya?" Pak Leo menanggapiku sambil terus memeriksa jendela. Dia terus saja mencari jalan keluar dengan serius, mungkin dia berpikir di antara
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 18. Didatangi Ayank

"Bianca mengkhianati saya Tari. Jadi ... Mentari Senja. Will you marry me?""AAAAA!"Aku mengacak rambut kesal karena sepagi ini moodku sudah berantakan dan itu menyebabkan nafsu makanku hilang. Padahal aku sengaja datang pagi agar bisa makan bubur di kantin.Sumpah ya, tidak dapat kupungkiri kalimat lamaran yang terlontar dari Pak Leo kemarin di ruangannya ternyata lebih menyeramkan dibanding nonton Conjuring.Horor sumpah horor. Sampai-sampai aku tidak bisa tidur karena memikirkannya.Perasaan, nama dia gak ada unsur 'demit'-nya tapi kenapa setiap kelakuan si Bos bikin aku bergidik dan terkadang gak masuk akal?Nikah? What? Is he crazy?Beribu pertanyaan konyol bergelayut di benakku bagaikan serbuan monyet yang siap menghancurkan benteng yang sudah lama kubangun.Aku sungguh syok hingga tak bisa memikirkan jawabannya sekaligus kehilangan kata-kata."I will give you time Tari. Tapi, saya harap kamu tahu tidak semua wanita saya perlakukan seperti ini."Kata-kata Pak Leo yang dalam te
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 19. Ternyata Dia ...?

"Satu ... dua ... tiga! Ayo, mulai!" Tepat di saat lagu milik Cita Citata-Sakitnya Tuh Di Sini diputar, aku dan Pak Leo mulai berjoget dengan balon yang terletak di dahi kami. Tujuan dari games ini adalah menyelamatkan balon agar tidak pecah sampai ke garis finish dan pasangan yang sampai lebih dulu dialah pemenangnya. Sebaliknya, 2 pasangan yang balonnya meletus atau jatuh lebih dulu maka dia akan dihukum. Oalah! Repot sumpah repot. Jika aku bisa mangkir dari games ini, sudah pasti kulakukan sejak tadi sayangnya Pak Leo bersikeras meminta kami ikut. Padahal dengan posisi begini, sudah dipastikan wajah kami akan dapat melihat satu sama lain dalam jarak kurang dari tujuh sentimeter. Mungkin bagi yang tidak ada perasaan atau sebatas teman kerja, games ini akan sangat mengasyikan tapi bagiku ini sangat ... MERESAHKAN. "Ayo, semangat Tari! Kamu jangan stres gitu dong, enjoy!"Pria di depanku tak henti-hentinya tersenyum. Wajahnya terlihat bahagia seakan belum pernah lomba model beg
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 20. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu

"Raka farhandi." Nama yang diucapkan Pak Leo terus menggema di telingaku. It feels like a drama, entah kenapa semua aktivitas yang ada di depanku seperti berubah dalam bentuk slow motion. Mulai dari saat Raka berjalan dari arah pintu dan menatapku dengan tatapan terkejut, sampai kemudian Pak Leo menghampiri Raka dan memeluknya erat. Sementara, bak orang bego aku hanya bisa menatap mereka berdua sampai nyaris tak berkedip. Aku baru sadar ternyata penampilan Raka tak banyak yang berbeda hanya rambutnya saja yang menggondrong.Over all dia tetap slengean dan pria tukang ghosting yang meninggalkanku tanpa kepastian. Sekarang, setelah menipuku dengan statusnya dia kembali bagaikan angin ribut yang membumi hanguskan hatiku yang semula tenang.OH MY GOD.Aku nge-freeze. Napasku tercekat, asam lambungku sepertinya sudah sampai tenggorokan. Ini sangat membahayakan. Aku merasa butuh pegangan apalagi ketika kulihat Pak Leo membawa Raka ke hadapanku. "Han, kenalin ini Tari," ujar Pak Leo sambil
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status