Share

Bab 12.

Penulis: Fiska Aimma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV AUTHOR

Kesal. Satu kata yang bercokol di benak Leo, ia tak menyangka melihat sekretarisnya didekati lelaki lain mendorongnya melakukan hal-hal yang tak masuk di akal. Seumur-umur dia tak pernah sekonyol ini menyikapi wanita.

Leo yang arogan mendadak berhati Hello Kitty. Leo mulai mempertanyakan hal-hal sensitif seperti jika Tari menjadi Bianca--calon istrinya plus tunangan yang dipaksakan. Untuk apa coba? Tentu saja ini bukan style-nya. Jika Rega dan Yulizar tahu dia sereceh ini di depan perempuan mungkin mereka akan tertawa sampai mampus.

Lagi pula, Leo masih tak habis pikir. Apa sih spesialnya Tari? Dia hanya wanita ceroboh yang terkadang polos. Hanya karena Leo pernah melihat Tari di waktu kecil bukan berarti itu akan membuatnya memiliki empati.

"Pak Leo? Maaf, boleh saya masuk?"

Leo mengangkat kepalanya ketika sebuah ketukan dan suara tak asing ijin masuk ke ruangannya. Dia bisa melihat kalau Tari muncul dengan senyuman tak ikhlas seperti biasa.

Leo tahu, kalau sekretari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bosku Galak   Bab 13. Gegana.

    Jutaan kali aku berpikir tampaknya ada yang salah dengan perkataan Pak Leo semalam. "Menenangkan hati saya Tari."Apaan katanya? Menenangkan hati? Emang-nya aku Ustadzah? Kalau mau menenangkan hati itu ngaji, sholat dan sedekah. Itu! Heran banget, itu bos kesambet apa bagaimana? Baru saja aku ijin pulang cepat sekali eh, ada saja alasannya untuk memerintahku. Dia itu selain diktator ternyata posesif. Pacar bukan, suami bukan, orang tua bukan apalagi nenek-kakek. Terus ada hak apa dia mengurusi hidupku? AAA! Aku yakin sebentar lagi mungkin aku akan gila jika saja tidak taat agama. Astaghfirullah tobat! "Haaaah!"Aku menghembuskan napas ke udara sambil berjalan gontai menuju ruang aula. Pagi-pagi buta si duta durhaka bilang kalau di sana akan ada pengumuman. Kupikir setelah semalam Pak Leo semena-mena menggagalkan misi move on-ku dia akan minta maaf ternyata aku salah. Seperti manusia bengis yang kembali ke watak aslinya, dia kembali mempersulitku. Bahkan dia sekarang memintaku m

  • Bosku Galak   Bab 14. Pengakuan Tak Terduga

    "Oke, hari ini Bapak mau saya masak apa?" Aku bertanya bukan songong apalagi sok bisa. Aku bertanya sebab ingin memastikan kalau acara contek-mencontekku pada youtube berhasil sehingga menu yang nanti aku cari tepat sasaran.Fiuh! Lelah sungguh lelah jadi sekretaris Pak Leo. Sumpah demi gaji tanggal muda yang kadang habis dalam satu kedipan mata, semula aku menyangka Pak Leo tak serius ketika memintaku menjadi asisten masak untuknya. Ya kali, dia minta sekretaris lulusan sarjana telekomunikasi sepertiku menjadi koki? Tapi, ternyata lagi-lagi aku salah. Setengah hari ini, di waktu lunch break kami dia memintaku memasak. What the hell? Seginikah menderitanya hidup seorang kacung Pak Leo, bukan hanya jadi baby sitter kini aku telah resmi menjadi babu hanya karena ghibahan yang tak tahu waktu.Pak Leo mengambil apron dari atas meja lalu menyerahkannya padaku. Baru kali ini aku melihat seorang bos menyerahkan celemek pada sekretarisnya. Hanya Pak Leo dan segala keanehannya yang mampu

  • Bosku Galak   Bab 15. Oh, maluuu!

    Jantungku gak aman. Itulah gambaran yang pas untuk menunjukan kondisi organku sekarang setelah diajak si Bos bersandiwara di depan Via dan Hans demi harga diri. Kukira sandiwara si Bos akan berakhir di kalimat 'calon istri' ternyata tidak saudara-saudara! Tidak!Lebih parah dari yang kubayangkan, demi membuat Via dan Hans percaya bahwa kami adalah pasangan Pak Leo mendadak merangkulku ketika hendak membawaku pergi dari sana dengan alasan tidak suka makan di tempat kepunyaan Hans. Sinting!Ini dia kebanyakan nonton drama emak-emak atau gimana, sih? Kok sekonyong-konyong punya ide gila macam begini? Gimana kalau Bianca tahu kalau calon suaminya mengaku jadi calon suamiku? Bisa gempar dunia persilatan.Okelah fine, di satu sisi aku apresiasi kebaikan hatinya yang berubah menjadi malaikat demi membelaku tapi di satu sisi itu cukup membuatku risih. Mau menolak takut ketahuan, mau menerima juga hati udah mulah ser-seran. Galau mode on. "Bos, maaf keknya tangan Bos bisa dilepasin sekarang

  • Bosku Galak   Bab 16. Terkunci?!

    "Kalian mau ngapain?" tanyaku kaget juga bingung. "Kita mau numpang gosip di rumah lo sambil bicarain lomba...," kata Yayuk sambil menyerobot masuk ke dalam apartemen diikuti dua kutu lainnya. "Lah kenapa di gue? Kan kita beda tim." Aku mengernyitkan dahi. "Soalnya tempat lu yang paling deket, udahlah! Lu jangan berisik! Ayo, sini! Kita bawa gorengan nih.""Eh tapi guys gue ....""Udah!" Evi langsung menarik tanganku agar mengikuti mereka yang heboh sambil duduk melingkar di ruang tamu. Tak ada pilihan, aku terpaksa bergabung dengan geng kutukupret. Di antara cekikikan mereka sepertinya hanya aku yang gelisah karena otakku tak henti mencari cara untuk mengusir teman-temanku ini dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kasian Pak Leo bisa sawan dia lama-lama di kamar perawan. "Oh ya. Sebenarnya lo sama Bos ada apa, sih?" cecar Evi tiba-tiba di antara obrolan ngaler-ngidul kami. Terhitung sudah lima belas menit mereka di sini dan aku masih belum menemukan ide yang bagus untuk membuat mere

  • Bosku Galak   Bab 17. Lamaran Gila

    Setiap manusia memang memiliki sisi-sisi kreatif tersendiri. Namun, aku rasa Pak Leo itu terlalu berlebihan menggunakan otak kreatifnya. Sehingga, di saat orang lain libur ngurusin lomba dia malah mengajakku ke gudang dan super sialnya kami harus terjebak di dalam gudang yang bisa jadi merupakan rumah para jin mengadakan konfrensi.Oh My God! Pak Leo emang selalu ngadi-ngadi."Pak!" panggilku sambil melorot ke lantai.Setelah satu jam terperangkap di dalam gudang karena pintu rusak, kepalaku terasa sangat pusing dan perutku mulas. Untungnya si Bos gak cerewet kayak biasa, dia sibuk mencari solusi. Sumpah aku heran, kenapa orang di kantor ini pada patuh-patuh, sih? Disuruh liburan mereka nurut sampai tak ada satu pun yang lewat gudang. KOSONG. Sebanyak apa pun aku menggedor dan memanggil tak ada seorang pun yang menyahut. "Apa Tari? Kamu manggil saya?" Pak Leo menanggapiku sambil terus memeriksa jendela. Dia terus saja mencari jalan keluar dengan serius, mungkin dia berpikir di antara

  • Bosku Galak   Bab 18. Didatangi Ayank

    "Bianca mengkhianati saya Tari. Jadi ... Mentari Senja. Will you marry me?""AAAAA!"Aku mengacak rambut kesal karena sepagi ini moodku sudah berantakan dan itu menyebabkan nafsu makanku hilang. Padahal aku sengaja datang pagi agar bisa makan bubur di kantin.Sumpah ya, tidak dapat kupungkiri kalimat lamaran yang terlontar dari Pak Leo kemarin di ruangannya ternyata lebih menyeramkan dibanding nonton Conjuring.Horor sumpah horor. Sampai-sampai aku tidak bisa tidur karena memikirkannya.Perasaan, nama dia gak ada unsur 'demit'-nya tapi kenapa setiap kelakuan si Bos bikin aku bergidik dan terkadang gak masuk akal?Nikah? What? Is he crazy?Beribu pertanyaan konyol bergelayut di benakku bagaikan serbuan monyet yang siap menghancurkan benteng yang sudah lama kubangun.Aku sungguh syok hingga tak bisa memikirkan jawabannya sekaligus kehilangan kata-kata."I will give you time Tari. Tapi, saya harap kamu tahu tidak semua wanita saya perlakukan seperti ini."Kata-kata Pak Leo yang dalam te

  • Bosku Galak   Bab 19. Ternyata Dia ...?

    "Satu ... dua ... tiga! Ayo, mulai!" Tepat di saat lagu milik Cita Citata-Sakitnya Tuh Di Sini diputar, aku dan Pak Leo mulai berjoget dengan balon yang terletak di dahi kami. Tujuan dari games ini adalah menyelamatkan balon agar tidak pecah sampai ke garis finish dan pasangan yang sampai lebih dulu dialah pemenangnya. Sebaliknya, 2 pasangan yang balonnya meletus atau jatuh lebih dulu maka dia akan dihukum. Oalah! Repot sumpah repot. Jika aku bisa mangkir dari games ini, sudah pasti kulakukan sejak tadi sayangnya Pak Leo bersikeras meminta kami ikut. Padahal dengan posisi begini, sudah dipastikan wajah kami akan dapat melihat satu sama lain dalam jarak kurang dari tujuh sentimeter. Mungkin bagi yang tidak ada perasaan atau sebatas teman kerja, games ini akan sangat mengasyikan tapi bagiku ini sangat ... MERESAHKAN. "Ayo, semangat Tari! Kamu jangan stres gitu dong, enjoy!"Pria di depanku tak henti-hentinya tersenyum. Wajahnya terlihat bahagia seakan belum pernah lomba model beg

  • Bosku Galak   Bab 20. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu

    "Raka farhandi." Nama yang diucapkan Pak Leo terus menggema di telingaku. It feels like a drama, entah kenapa semua aktivitas yang ada di depanku seperti berubah dalam bentuk slow motion. Mulai dari saat Raka berjalan dari arah pintu dan menatapku dengan tatapan terkejut, sampai kemudian Pak Leo menghampiri Raka dan memeluknya erat. Sementara, bak orang bego aku hanya bisa menatap mereka berdua sampai nyaris tak berkedip. Aku baru sadar ternyata penampilan Raka tak banyak yang berbeda hanya rambutnya saja yang menggondrong.Over all dia tetap slengean dan pria tukang ghosting yang meninggalkanku tanpa kepastian. Sekarang, setelah menipuku dengan statusnya dia kembali bagaikan angin ribut yang membumi hanguskan hatiku yang semula tenang.OH MY GOD.Aku nge-freeze. Napasku tercekat, asam lambungku sepertinya sudah sampai tenggorokan. Ini sangat membahayakan. Aku merasa butuh pegangan apalagi ketika kulihat Pak Leo membawa Raka ke hadapanku. "Han, kenalin ini Tari," ujar Pak Leo sambil

Bab terbaru

  • Bosku Galak   Bab 35. Tamat

    Beberapa bulan kemudian. Pagi-pagi sekali aku sudah menangis sambil menatap wajahku yang jelek di cermin.Huwaaa! Kali ini kami gagal lagi. Walau sudah telat seminggu dari jadwal haidku tapi hasil tespek tetap garis satu.Padahal waktu yang diberikan Bu mertua sudah batasnya. Bagaimana ini?Aku menatap hampa ke arah kebun yang ada di belakang rumah. Usai beres-beres dan mengerjakan kewajibanku sebagai istri aku memutuskan untuk merenungi dan memikirkan cara menghadapi Bu mertua.Sudah kuduga, bulan ini pun sama seperti bulan sebelumnya yaitu hasilnya negatif. Bisa jadi terlambat haid ini bukan karena positif tapi hormon dan ah ... entah. Yang pastinya mungkin Allah belum percaya untuk saat ini dan kami masih harus berjuang.Sebenarnya, aku tidak masalah karena selain kami pasti banyak di luar sana yang mengharapkan baby. Namun, terlepas dari itu semua aku teringat syarat mertuaku.Bagaimana pun sampai bulan yang ditentukan, dia memenuhi janjinya untuk tak mengganggu kami. Tapi, kami-l

  • Bosku Galak   Bab 34. Bikin Anak?

    Sambil duduk bersandar ke kursi kantin yang ada di dalam rumah sakit, aku mengetuk-ngetukan ponsel ke meja.Hamil? Dalam tiga bulan?Buset. Bu mertua kira bayi bisa dibikin dari terigu?Ampun. Ampun!Aku kembali menggelengkan kepala ketika teringat apa yang kudengar tadi saat menguping di samping ruang rawat ibunya suamiku.Seharusnya, ketika mendengar permintaan Bu mertua itu aku masuk saja dan secara dramatis menolak."Tidak! Aku tidak setuju! Emangnya anak kita yang bikin? Allah Bu, Allah!"Ceileh ... andai aku bisa begitu. Nyatanya? Nyaliku ciut bahkan tiarap.Hati ini terlampau sakit ketika mendengar Bu Pram menghina bapakku.Nasib oh, nasib. Apa salah menjadi anak mantan napi? Apa itu aib?"Ah, sial. Dasar bod--""Bod? Bod apa?"Sebuah suara yang berasal dari depan meja membuat kepalaku terangkat. Lelaki yang telah lama aku nanti akhirnya datang juga. Sayangnya, aku bingung berekspresi ketika dia menangkap basah aku yang sedang mengumpat."Tari ... kok malah bengong? Bod apa?" M

  • Bosku Galak   Bab 33.

    Semenjak diinfokan oleh Mas Leo kalau dia resign pikiranku langsung terasa buntu dan kakiku serasa tak menapak ke tanah.Untuk ukuran seorang Leo yang memiliki jabatan tinggi, hal ini tentu saja sangat mengejutkan.Namun, yang masih menjadi misteri sampai sekarang yaitu satu.Apa alasan dia resign? Kenapa setelah rapat itu dia jadi berubah? Ini sangat membingungkan."Kenapa Mas keluar? Apa alasannya Mas?" tanyaku setelah lama diam dalam keterkejutan. "Apa karena Mas diminta meninggalkan aku, ya?"Aku menatap ragu Mas Leo yang terhenyak. Saat ini kami masih tetap berada di ruangannya. Saling bertatapan dengan posisi duduk berhadapan.Diam-diam, aku teringat kembali obrolan Bu Pram--mertuaku dan ayahnya Sandra di ruang meeting sebelum ini.Entahlah, firasatku mengatakan keluarnya Mas Leo ada hubungannya dengan itu semua.Setengah bulan lagi kami akan resepsi. Kenapa harus ini yang terjadi?"Enggak gitu Tari, saya memang sudah berencana untuk keluar." Mas Leo kini beranjak dari tempatnya

  • Bosku Galak   Bab 32. Keputusan si Bos

    "Jadi Bos sama Tari beneran udah nikah, ya?" tanya Evi tanpa basa-basi. Nada suaranya terdengar syok. Usai kami dipergoki dalam keadaan yang sangat mengenaskan dan bisa dibilang ... memalukan. Akhirnya Pak Leo meminta kami berbicara di ruangannya. Awalnya bertiga tapi si Evi minta Igor dilibatkan karena bagaimana pun Evi sama Igor bagaikan pinang dibelah kampak, jadilah kami berempat."Bukannya Pak Leo katanya ada affair sama Bu Sandra?" lanjut Igor. Alisnya naik-turun gak terima. Aku hanya menghela napas seraya memandang Mas Leo yang menatap datar dari balik meja kerjanya. Entahlah harus bagaimana kami menjelaskan pada mereka.Jujur, aku masih nggak nyangka bisa ketahuan secepat ini. Tapi, anehnya Mas Leo terlalu santai tidak seperti aku yang berulang kali menggigit bibir.Diam-diam aku merutuki diri yang terlena dan mau dicium begitu saja di pantry sama suamiku.Ini kantor Bosque! Kantor!"Tarii! Jawab! Kok lo malah diem aja?" tuding Evi lagi gemas. Sahabatku menatap aku dan Mas

  • Bosku Galak   Bab 31. Kiss Oh Kiss

    Dia mendekat? Lelaki yang bertitel bapaknya Sandra itu mendekat? Ya Allah! Selamatkan aku ....Drrrt. Aku menahan napas ketika langkah itu terhenti di samping meja tempatku bersembunyi. Beruntung kali ini doaku makbul karena tiba-tiba saja getaran ponsel si bapak yang bersekutu dengan mertuaku itu bergetar berulang kali tanda ada panggilan masuk. Itu berarti ... alhamdullilah i am save. Selamat ... selamat!"Halo? Siapa ini? Halo?""Apa? Siapa kamu?"Terdengar hardikan dari mulut pria paruh baya tersebut hingga membuat tubuhku bergetar. Namun, semesta seakan berpihak padaku setelah mendengar panggilan tersebut langkah si bapak perlahan menjauh hingga kudengar pintu ditutup. Aku tidak tahu siapa yang menelepon tapi aku sangat berterima kasih. Pokoknya bagiku dia bagaikan Spiderman yang tengah menyelamatkan Gwen Stacy dari serangan monster kadal.Tak membuang waktu, setelah tidak terdengar lagi kasak-kusuk di ruangan, aku bergerak mengintip. Jaga-jaga kalau tuh bapak menyebalkan bal

  • Bosku Galak   Bab 30. Ketahuan

    Jantungku berhenti berdetak, kali ini kurasakan kepalaku mulai memberat dan otakku terasa buntu. Rasanya ini masih seperti mimpi, tapi kenapa napasku seolah tersendat dan kelopak mataku bahkan tak berkedip melihat banyaknya gosip fitnahan yang tersebar di grup kantor.[Pak Leo ngehamilin sekretarisnya gaes.] Evi membuka chat obrolan gang kutukupret pagi ini dengan gambar poster yang disebarkan oleh orang yang kuduga merupakan anteknya Elvira. [Gue sih udah nyangka, dia ada main itu pasti! Ganteng-ganteng bener-bener srigala ya Beb] Samber Yayuk yang membuat dadaku terasa panas seketika. Ganteng-ganteng srigala pale lo! Suami gue emang ganteng kali tapi bukan srigala![Tari, untung lo pindah jadi sekretaris Raka. Coba kalau nggak, lo kena juga kali] Kini giliran Igor yang bersuara. [Lah, iya bisa-bisa si Tari hamil juga. Hahahaha][Eh, si Tari ke mana nih? Biasanya dia yang paling heboh ngehina si Bos kalau si devil ada kesalahan? Ke mana dia? Tari woy! Munculah!][Paling dia tel

  • Bosku Galak   Bab 29. Sayang

    "Raka! Lepas! Jangan sentuh aku! Lepas!" Aku memberontak sekuat tenaga ketika tanpa kuduga si Raka--mantan yang kelakuannya persis setan itu memelukku tanpa permisi. "Raka! Please! Nanti orang salah paham!" teriakku sembari mendorongnya tapi Raka malah merekatkan pelukannya di tubuhku."Raka, please jangan begini! Kenapa sih kamu? Bukannya baru saja kita udah sepakat untuk tak mengungkit masa lalu!""Sebentar saja Tari, sebentar! Anggaplah ini pelukan terakhir!" "Raka!" Bentakanku membuat pelukan Raka seketika terlepas dan dia memandangku dengan raut kecewa."Apa kamu mencintai Bang Leo?" tanya Raka setelah mengambil jarak dariku.Sekarang aku tahu, pantas saja dia meminta para stafnya untuk ikut seminar ternyata dia ingin menjebakku dalam situasi sulit.Raka memang tidak ber-prikekacungan dan berpri-kemantanan."Itu bukan urusanmu! Tapi aku ingatkan jangan dekati aku lagi! Aku wanita bersuami!" ancamku sambil berbalik berniat pergi.Namun, alangkah terkejutnya aku ketika berbalik

  • Bosku Galak   Bab 28. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu

    "Raka! Lepas! Jangan sentuh aku! Lepas!" Aku memberontak sekuat tenaga ketika tanpa kuduga si Raka--mantan yang kelakuannya persis setan itu memelukku tanpa permisi. "Raka! Please! Nanti orang salah paham!" teriakku sembari mendorongnya tapi Raka malah merekatkan pelukannya di tubuhku."Raka, please jangan begini! Kenapa sih kamu? Bukannya baru saja kita udah sepakat untuk tak mengungkit masa lalu!""Sebentar saja Tari, sebentar! Anggaplah ini pelukan terakhir!" "Raka!" Bentakanku membuat pelukan Raka seketika terlepas dan dia memandangku dengan raut kecewa."Apa kamu mencintai Bang Leo?" tanya Raka setelah mengambil jarak dariku.Sekarang aku tahu, pantas saja dia meminta para stafnya untuk ikut seminar ternyata dia ingin menjebakku dalam situasi sulit.Raka memang tidak ber-prikekacungan dan berpri-kemantanan."Itu bukan urusanmu! Tapi aku ingatkan jangan dekati aku lagi! Aku wanita bersuami!" ancamku sambil berbalik berniat pergi.Namun, alangkah terkejutnya aku ketika berbalik

  • Bosku Galak   Bab 27. Edisi Spesial

    POV Leo.Aku paham Ibu masih tidak bisa menerima Tari sepenuhnya. Dia bahkan mendatangkan asistennya untuk mengganggu malam pertamaku.Rencana yang sangat ... mengada-ngada. Bisakah aku menyebutnya mengada-ngada? Tentu bisa. Karena sebenarnya rencanaku pun tak jauh beda, hanya tujuanku satu, aku ingin melindungi Tari sementara Ibu, beliau hanya terlalu obsesi untuk mendapat menantu sesuai impiannya.Sebenarnya, sebelum kedatangan Mbok Nah aku pernah berpikir bahwa Ibu akan melakukan apa saja demi memisahkan kami. Dan ternyata tebakanku benar, dia mengajukan syarat kalau kami harus tinggal dengan Mbok Nah.Aku tahu Ibu sengaja berbuat ini agar aku dan Tari merasa terganggu lalu menggagalkan rencana pernikahan ini sebelum diresmikan.Semua itu dikarenakan Raka Farhandi--adikku.Pemuda itu mempengaruhi ibu untuk tak menerima Tari sebagai menantu karena dia tak setuju atas pernikahan kami.Oh, shit!Kenapa coba Raka berbuat sejauh ini? Apa dia berpikir aku tidak tahu dia mengejar kembali

DMCA.com Protection Status