Pov : Dimas Detik ini, hatiku berdebar tak karuan. Aku seperti kehilangan muka karena terpaksa bertamu ke rumah Lisha, bukan untuk sekadar silaturakhim melainkan untuk pinjam uang. Ingin rasanya pinjam ke papa, tapi aku takut mendapat makiannya. Mungkin lebih baik pinjam ke Lisha saja, yang penting aku bisa dapatkan Azima kembali. Anak itu tak bersalah, tak pantas ikut merasakan perseteruan orang tuanya. Satpam rumah Lisha -- Pak Joni pun membukakan gerbangnya untukku. Dia tersenyum tipis sembari menganggukkan kepala, masih begitu hormat meski aku tak lagi menjadi majikannya."Maaf, Pak. Apa Lisha ada di rumah?" tanyaku singkat.Kulirik mobilnya yang masih parkir di garasi, sepertinya dia memang masih seperti dulu, sering kali di rumah bila weekend tiba. Jam di tangan menunjuk angka sembilan lebih sedikit. "Mbak Lisha ada di dalam, Pak. Baru saja pulang joging dengan Pak Bos dan Dokter Akbar," ucap Pak Joni lagi. Mendengar nama Dokter Akbar, entah mengapa masih ada rasa cemburu d
Last Updated : 2024-10-29 Read more